10 Macam Komponen Abiotik dan Penjelasannya

Diposting pada

Macam Komponen Abiotik

Pada hakekatnya dilihat dari sifat fisik dan kimia, ada juga komponen abiotik yang tidak termasuk ke dalam keduanya yaitu iklim dan topografi. Akan tetapi berdasarkan fungsinya komponen di luar kedua hal tersebut juga memiliki peranan penting bagi klasifikasi makhluk hidup. Oleh karena itulah untuk mendalami lebih lanjut artikel ini mengulas berbagai jenis komponen abiotik dan contohnya.

Komponen Abiotik

Komponen abiotik adalah salah satu komponen di dalam arti ekosistem yang terdiri dari unsur-unsur yang tidak hidup. Komponen abiotik terdiri dari unsur kimia atau fisik yang ikut menyumbang peran penting di lingkungan. Tanpa adanya komponen abiotik, komponen biotik tidak dapat melangsungkan hidupnya dengan baik.

Komponen abiotik dapat dilihat secara fisik diantaranya, seperti pada arti cahaya matahari, air, tanah, batu dan garam. Sementara komponen abiotik yang berkaitan dengan sifat kimianya yaitu udara, suhu, kelembaban, komponen dalam golongan ini memang tidak dapat dilihat namun dapat dirasakan.

Macam Komponen Biotik

Masing-masing dari jenis komponen abiotik memiliki peran yang akan diuraikan di bawah ini, antara lain;

  1. Cahaya Matahari

Cahaya matahari adalah komponen penting yang utama dalam ekosistem. Pembiasan cahaya matahari merupakan sumber energi terbesar yang dibutuhkan oleh makhluk hidup. Cahaya matahari hanya akan ditemukan pada siang hari. Sedangkan pada malam hari matahari tertutupi oleh bulan sehingga cahayanya tidak lagi terlihat. Peristiwa ini disebabkan karena adanya rotasi bumi.

Cahaya matahari memanglah komponen abiotik. Tetapi dalam lingkungan komponen tersebut dibutuhkan oleh makhluk hidup (komponen biotik). Contohnya pada tumbuhan. Tumbuhan membutuhkan cahaya matahari untuk proses fotosintesis. Foto dari kata fotosintesis artinya adalah cahaya. Tanpa cahaya tumbuhan tidak dapat meghasilkan makanan.

Cahaya matahari juga dibutuhkan pada siklus air. Seperti kita tahu air yang ada di bumi ini jumlahnya tetap. Hanya saja ada perpindahan lokasi pada air sehingga dapat tersebar dan dimanfaatkan untuk kehidupan.

Perpindahan tempat atau siklus air dapat berlangsung karena adanya matahari. Panas dari cahaya matahari akan menyebabkan penguapan pada air laut dan tumbuhan (transpirasi). Setelah itu air akan dibawa oleh awan dan berpindah tempat.

  1. Air

Air merupakan salah satu penyusun ekosistem. Banyak habitat makhluk hidup yang komponen utamanya adalah air, yaitu sungai, danau, dan laut. Sebagai komponen abiotik, air memiliki fungsi yang sangat penting bagi seluruh makhluk hidup.

Salah satu makhluk hidup yang membutuhkan air adalah tumbuhan. Tumbuhan-tumbuhan dimanapun habitatnya membutuhkan air sebagai unsur yang juga membantu dalam proses fotosintesis. Selain itu tumbuhan juga membutuhkan air sebagai kebutuhan salah satu mineralnya.

Air juga dibutuhkan oleh makhluk hidup lain yaitu hewan. Hewan membutuhkan air sebagai pemenuhan kebutuhan cairan pada tubuh. Pada hewan air akan berperan membantu proses metabolisme yang berlangsung di dalam tubuh. Bagi hewan yang hidup di perairan, hewan-hewan tersebut sangat bergantung pada air. Jika tidak ada air, hewan-hewan air tidak akan bisa hidup.

  1. Udara

Komponen abiotik adalah komponen yang berasal dari lapisan atmosfer, litosfer, dan hidrosfer bumi. Lapisan atmosfer mengandung banyak komponen udara. Udara-udara ada dalam bentuk gas yang bisa dihirup oleh makhluk hidup.

Gas paling penting yang ada di atmosfer adalah gas oksigen (O2). Oksigen digunakan oleh hewan dan manusia untuk bernapas. Di atmosfer juga terdapat karbondioksida (CO2) yang digunakan tumbuhan untuk membantu proses fotosintesis.

Kualitas udara di atmmosfer dapat berubah seiring dengan aktivitas apa saja yang dilakukan oleh manusia. Pembuahan gas pabrik ke udara, penggunaan transportasi yang menggunakan bahan bakar, keduanya dapat menyebabkan pencemaran pada udara. Saat udara tercemar kandungan gas-gas yang dibutuhkan oleh makhluk hidup akan berkurang.

Sisanya hanya udara-udara yang tidak dibutuhkan bahkan dapat menjadi racun apabila terhirup oleh makhluk hidup. Maka dari itu, menjaga kualitas udara sangat penting dilakukan. Agar makhluk hidup dapat terus bernapas dan tidak terjangkit penyakit dan kelainan pada sistem pernapasan.

  1. Tanah

Tanah termasuk ke dalam komponen abiotik. Tanah merupakan komponen penting bagi makhluk hidup yang tinggal di daratan. Di dalam tanah hidup banyak organisme-organisme kecil yang berperan dalam menjaga kesuburan tanah.

Jika tanah subur, maka tanah tersebut mengandung zat-zat hara yang dapat digunakan sebagai media tumbuhan untuk hidup. Namun jika tanah rusak, disebabkan adanya sampah plastik yang tidak terurai. Maka tidak akan ada organisme yang dapat hidup dengan keadaan tanah yang tercemar seperti itu.

  1. Batu

Batu adalah komponen abiotik yang juga sangat penting dalam ekosistem. Batu memiliki ukuran dan bentuk yang bermacam-macam. Dalam waktu yang lama, batu dapat mengalami pelapukan. Pelapukan dari batu membentuk tanah-tanah yang juga merupakan komponen dalam arti abiotik dalam lingkungan.

Batu dapat dimanfaatkan sebagai bahan bangunan dan infrastruktur lain kebutuhan manusia. Walaupun batu merupakan komponen abiotik namun kegunaannya dapat mendukung dan memfasilitasi hidup dari komponen biotik (makhluk hidup).

  1. Garam

Garam merupakan salah satu komponen abiotik yang banyak ditemukan di ekosistem perairan. Garam dibutuhkan oleh organisme perairan untuk melakukan adaptasi terhadap lingkungan. Selain di ekosistem perairan, tanah juga dapat mengandung garam. Pada kadar garam tertentu organisme-organisme dapat hidup di dalam tanah.

Oleh manusia produk garam digunakan sebagai komponen pemenuhan kebutuhan makanan. Garam biasa digunakan sebagai bahan masakan. Garam juga dapat digunakan sebagai bahan obat dari penyakit tertentu.

  1. Suhu

Suhu adalah komponen abiotik yang tidak terlihat namun dapat dirasakan. Suhu umumnya terdiri dari suhu yang rendah dan suhu yang tinggi. Suhu rendah akan menyebabkan reaksi dingin pada lingkungan, sementara suhu tinggi menyebabkan reaksi panas.

Suhu dibutuhkan oleh makhluk hidup dalam intensitas yang berbeda-beda. Seperti tumbuhan apel yang membutuhkan suhu rendah, sedangkan pohon kelapa membutuhkan suhu yang tinggi.

Berbeda dengan tumbuhan, beberapa hewan termasuk manusia di dalamnya memiliki kemampuan untuk beradaptasi pada suhu rendah ataupun tinggi. Adaptasi ini dapat berupa penebalan bulu, penutupan pori-pori ataupun adaptasi tingkah laku lainnya.

  1. Iklim

Iklim merupakan kondisi cuaca dalam waktu yang cukup lama. Iklim merupakan komponen abiotik yang berbeda-beda tergantung pada daerah tertentu. Dari yang terkecil hingga terbesar iklim dibedakan menjadi iklim lokal, iklim regional, dan iklim global.

Perubahan iklim disebabkan oleh pola hidup manusia terhadap lingkungannya. Perilaku yang baik seperti menjaga dan melestarikan lingkungan dapat mempertahankan iklim yang baik. sementara perilaku merusak lingkungan dapat menyebabkan dampat buruk bagi lingkungan itu sendiri.

Contoh perubahan iklim yang tidak seimbang adalah perubahan musim yang tidak menentu. Selain itu perubahan iklim juga dapat menyebabkan es di Kutub Utara dan Kutub Selatan mencair

  1. Kelembaban

Kelembaban dapat diukur dari tingkat rendah hingga tingkat tinggi. Kelembaban berkaitan dengan udara pada ekosistem tertentu. Kelembaban yang juga merupakan komponen abiotik di lingkungan memperngaruhi jenis-jenis makhkluk hidup yang mampu hidup di daerah tertentu.

Kelembaban udara antara daerah pegunungan dengan daerah pantai berbeda. Itu sebabnya makhluk hidup yang tinggal pada ekosistem tersebut juga berbeda-beda. Karena setiap makhluk hidup memiliki anatomi dan fisiologi yang juga berbeda untuk dapat beradaptasi dengan lingkungan.

  1. Topografi

Topografi juga merupakan komponen abiotik. Topografi diartikan sebagai titik atau letak suatu tempat yang dilihat dari ketinggian di atas permukaan laut. Topografi juga dapat dilihat melalui sudut pandang garis bujur dan garis lintang bumi.

Kesimpulan

Demikian uraian dari macam-macam komponen abiotik di dalam ekosistem. Masih banyak contoh yang dapat kita temukan di sekitar kita selain yang sudah dijelaskan di atas. Akan tetaoi Singkatnya komponen abiotik merupakan kebalikan dari komponen biotik. Bila komponen biotik terdiri dari makhluk-makhluk atau organisme yang hidup, sedangkan komponen abiotik tidak.

Komponen abiotik tidak memiliki ciri seperti yang komponen biotik miliki. Juga tidak membutuhkan satu sama lain, karena bukan golongan dari makhluk hidup. Namun kualitasnya dapat berubah sesuai dengan perilaku makhluk hidup yang ada di dalamnya.

Kebanyakan komponen abiotik adalah unsur-unsur yang dibutuhkan oleh makhluk hidup di muka bumi ini. karena semua komponen abiotik adalah penyusun suatu ekosistem. Dan ekosistem adalah tempat bagi organisme melakukan aktivitas kehidupannya.

Karena makhluk hidup terus membutuhkan komponen abiotik untuk hidupnya. Sementara komponen abiotik tidak dapat berkembang, maka dalam memenuhi kebutuhan setiap makhluk hidup khususnya manusia harus dilakukan dengan bijak.

Banyak kerusakan lingkungan disebabkan oleh manusia, namun banyak juga yang dapat dilakukan untuk tetap menjaga kelestarian setiap komponen yang ada di ekosistem kita. Semoga uraian terkait dengan berbagai jenis komponen abiotik, contoh, dan penjelasannya ini bermanfaat.

Gambar Gravatar
Niken Triana Putri adalah Salah satu Mahasiswi Jurusan Ilmu Pengetahuan Alam di Kampus Islam Negeri yang ada di Jakarta. Saat ini selain menyelsaikan tugas akhir juga sibuk menulis di website gurusains.com

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *