Pengertian Klasifikasi Makhluk Hidup, Tujuan, Tingkatan, dan Contohnya

Diposting pada

Klasifikasi Makhluk Hidup Adalah

Semua organisme diklasifikasikan ke dalam kelompok-kelompok berdasarkan pada karakteristik yang sangat mendasar dan dimiliki bersama. Organisme dalam masing-masing kelompok kemudian dibagi lagi menjadi kelompok yang lebih kecil. Kelompok-kelompok yang lebih kecil ini didasarkan pada kesamaan yang lebih rinci dalam setiap kelompok yang lebih besar.

Sistem pengelompokan makhluk hidup bertujuan untuk memudahkan para ilmuwan dalam mempelajari kelompok organisme tertentu. Karakteristik seperti penampilan, reproduksi, mobilitas, dan fungsionalitas hanyalah beberapa cara organisme dikelompokkan. Dalam melakukan klasifikasi makhluk hidup terdiri atas 7 tingkatan, yaitu kerajaan, filum, kelas, tatanan, keluarga, genus, dan spesies.

Klasifikasi Makhluk Hidup

Klasifikasi semua makhluk hidup dimulai dengan Ahli Botani Swedia, Carl Linnaeus. Karena minatnya pada tumbuhan dan hewan, panduan klasifikasi pertamanya, Systema Naturae, diterbitkan pada 1735.

Linnaeus, yang sering dianggap sebagai “Bapak Taksonomi,” dan sistem klasifikasinya masih digunakan sampai sekarang. Sementara sistem klasifikasi terus berkembang, Linnaeus akan tetap menjadi bagian integral dari bagaimana kita memberi nama, memberi peringkat, dan mengklasifikasikan tanaman dan hewan.

Sistem klasifikasi dimulai dengan memilah organisme hidup ke dalam kelompok berdasarkan karakteristik dasar dan bersama (seperti tanaman atau hewan). Kemudian masing-masing kelompok dipecah menjadi klasifikasi yang lebih spesifik.

Pengertian Klasifikasi Makhluk Hidup

Klasifikasi dapat diartikan sebagai suatu cara pengelompokan dan pengkategorian berdasarkan ciri-ciri tertentu. Dalam arti biologi, klasifikasi juga dikenal dengan istilah taksonomi.

Taksonomi (dari Bahasa Yunani Kuno “taksi”, yang berarti “pengaturan”, dan “-nomia”, yang berarti “metode”, sehingga bisa diartikan sebagai ilmu penamaan, pendefinisian (pengelompokan) dan pengelompokan kelompok organisme biologis berdasarkan karakteristik bersama.

Organisme dikelompokkan bersama menjadi taksa (tunggal: takson) dan kelompok-kelompok ini diberi peringkat taksonomi; kelompok peringkat tertentu dapat dikumpulkan untuk membentuk kelompok super dengan peringkat lebih tinggi, sehingga menciptakan hierarki taksonomi.

Klasifikasi Makhluk Hidup Menurut Para Ahli

Adapun klasifikasi makhluk hidup menurut para ahli, antara lain:

Aristoteles (384-322 Sebelum Masehi)

Aristoteles merupakan seorang ilmuwan sekaligus filosof Yunani kuno yang merintis berkembangnya taksonomi, yaitu ilmu yang mempelajari tentang klasifikasi makhluk hidup. Dalam bukunya yang berjudul Historia Animalum, Aristoteles memperkenalkan sekitar 520 spesies hewan. Karena itulah, Aristoteles mendapat julukan sebagai sebagai Bapak Zoologi.

Aristoteles melakukan pengelompokkan hewan menjadi dua, yaitu hewan berdarah merah misalnya singa, harimau, kambing, dan lain lain, dan hewan yang tidak berdarah merah misalnya belalang.

Theophrastus

Theophrastus adalah murid Aristoteles. Ia merupakan seoarng ahli botani yang memperkenalkan sekitar 500 jenis tumbuhan dalam bukunya yang berjudul Historia Plantarum. Ia melakukan pengelompokkan tumbuhan menjadi 4, yaitu herba, semak, perdu, dan pohon.

John Ray

John Ray adalah seorang ilmuwan berkebangsaan inggris yang merintis pengelompokan makhluk hidup ke dalam kelompok-kelompok yang lebih kecil. Dia pula lah yang mencetuskan konsep spesies. Ray berpendapat bahwa spesies ialah:

  1. Sekelompok individu serupa yang memiliki nenek moyang yang sama.
  2. TIdak dihasilkan jenis lain.
  3. Organisme-organisme yang menunjukkan adanya perbedaan yang kecil,tetapi mereka berasal dari nenek moyang yang sama.

Carolus Linnaeus (1707-1778)

Pada pertengahan abad ke-18, seorang ilmuwan dari Swedia yang bernama Carolus Linnaeus memperkenalkan klasifikasi baru hasil penyempurnaan dari klasifikasi John Ray. Linnaeus berpendapat bahwa suatu spesies ialah kelompok organisme yang memperlihatkan tipe yang khusus.

Organisme yang mempunyai tipe berbeda dari suatu spesies tertentu berarti tidak termasuk dalam spesies tersebut. Selain itu, ia juga berpendapat bahwa suatu spesies tidak akan mengalami perubahan.

Bukan hanya itu, Linnaeus juga memperkenalkan tata nama makhluk hidup dengan pemakaian tingkatan atau takson dan nama ilmiah. Ia mendeskripsikan dan mendaftarkan tumbuhan di dalam bukunya yang berjudul Species Plantarum (1753), sedangkan hewan dituangkannya di dalam bukunya yang berjudul Systema Naturae (1758).

Charles Darwin

Darwin merupakan pencetus klasifikasi baru mengenai evolusi. Ia meneliti banyak hewan dan tumbuhan selama bertahun-tahun, dan menghasilkan beberapa kesimpulan, yaitu:

  1. Masing-masing hewan dan tumbuhan berbeda satu sama lain.
  2. Jumlah seluruh makhluk hidup tetap sama banyaknya dari tahun ke tahun.
  3. Anak-anak cenderung mirip dengan kedua orang tuanya.
  4. Semua makhluk hidup memiliki keturunan dalam jumlah banyak.

Tujuan Klasifikasi Makhluk Hidup

Tujuan dilakukannya pengklasifikasian makhluk hidup, antara lain:

  1. Untuk mendeskripsikan ciri-ciri makhluk hidup agar mudah dibedakan dan mudah dikenali.
  2. Untuk mengelompokkan makhluk hidup berdasarkan persamaan ciri-cirinya yang dimiliki.
  3. Untuk mengetahui hubungan kekerabatan antar makhluk hidup .
  4. Untuk mempelajari evolusi makhluk hidup yang didasarkan atas hubungan kekerabatannya.
  5. Untuk memberi nama makhluk hidup yang belum diketahui namanya atau belum mempunyai nama.

Manfaat Klasifikasi Makhluk Hidup

Manfaat yang bisa diperoleh melalui pengklasifikasian makhluk hidup, antara lain:

  1. Klasifikasi bermanfaat untuk memudahkan dalam mempelajari makhluk hidup di muka Bumi yang sangat beraneka ragam.
  2. Klasifikasi bermanfaat untuk melihat hubungan kekerabatan antaran makhluk hidup yang satu dengan makhluk hidup yang lain.

Tingkat Klasifikasi Makhluk Hidup

Klasifikasi makhluk hidup tersusun dalam suatu tingkatan, yaitu sebagai berikut:

  1. Kingdom (Kerajaan)

Klasifikasi makhluk hidup yang paling dasar adalah kerajaan. Saat ini ada lima kerajaan. Makhluk hidup ditempatkan ke dalam kerajaan tertentu berdasarkan pada bagaimana mereka memperoleh fungsi makanan, jenis sel yang membentuk tubuh mereka, dan jumlah sel yang dikandungnya.

Whittaker mengklasifikasikan makhluk hidup menjadi 5 kingdom, yaitu:

  • Kingdom Animalia (hewan)
  • Kingdom Plantae (tumbuhan)
  • Kingdom fungi (jamur)
  • Kingdom Monera (Organisme uniseluler tapa nukleus)
  • Kingdom Protista (eukariotik yang memiliki jaringan sederhana)
  1. Phylum (Filum) atau Divisio (Divisi)

Filum atau divisi adalah tingkat berikutnya yang mengikuti kerajaan dalam klasifikasi makhluk hidup. Ini adalah upaya untuk menemukan semacam kesamaan fisik di antara organisme dalam suatu kerajaan.

Akan tetapi perbedaan antara filum dan divisi adalah filum digunakan untuk mengklasifikasikan hewan, sedangkan divisi digunakan untuk mengklasifikasian tumbuhan.

Kingdom Animalia dibagi menjadi beberapa filum, seperti:

  1. Filum Chordata (memiliki notokorda saat embrio)
  2. Filum Echinodermata (hewan berkulit duri)
  3. Filum platyhelminthes (cacing pipih)

Nama divisi pada tumbuhan menggunakan akhiran phyta. Kingdom plantae dibagi menjadi 3 divisi, yaitu:

  • Bryophyta (tumbuhan lumut)
  • Pteridophyta (tumbuhan paku)
  • Spermatophyta(tumbuhan berbiji)
  1. Class (Kelas)

Kelas adalah cara untuk lebih lanjut membagi organisme filum. Seperti yang bisa kita tebak, organisme dari suatu kelas bahkan memiliki lebih banyak kesamaan daripada yang ada di seluruh filum.

Kelas tumbuhan memiliki akhiran nama yang berbeda-beda, antara lain: opsida (untuk lumut), -edoneae (untuk tumbuhan berbiji tertutup), -phyceae (untuk alga). Contohnya yaitu:

Divisi Angiospermae dibagi menjadi 2 kelas, yaitu:

  1. Kelas Monocotyledoneae
  2. Kelas Dicotyledoneae

Divisi Bryophyta diklasifikasikan menjadi 3 kelas, yaitu:

  • Hepaticopsida (lumut hati)
  • Anthoceratopsida(lumut tanduk)
  • Bryopsida (lumut daun)
  1. Ordo (Bangsa)

Organisme di setiap kelas selanjutnya dipecah menjadi pesanan. Kunci taksonomi digunakan untuk menentukan orde mana yang dimiliki organisme. Kunci taksonomi tersebut tidak lebih dari daftar karakteristik atau ciri-ciri yang menentukan bagaimana suatu organisme dikelompokkan bersama.

Penamaan ordo pada takson tumbuhan pada umumnya menggunakan akhiran -ales. Contohnya yaitu kelas Dicotyledoneae dibagi menjadi beberapa ordo, antara lain:

  • Ordo Solanales
  • Ordo Cucurbitales
  • Ordo Rosales
  • Ordo Malvales
  • Ordo Asterales
  • Ordo Poales
  1. Famili (Suku)

Ordo dibagi menjadi beberapa keluarga. Organisme dalam suatu keluarga memiliki lebih banyak kesamaan daripada dengan organisme pada tingkat klasifikasi apa pun di atasnya. Karena mereka memiliki banyak kesamaan, organisme dari suatu keluarga dikatakan saling terkait.

Penamaan famili pada tumbuhan pada umumnya menggunakan akhiran –aceae, contohnya yaitu:

  1. Compositae (nama lain Asteraceae)
  2. Graminae (nama lain Poaceae)

Sementara itu, nama famili pada hewan pa dumumnya menggunakan akhiran kata -idae, contohnya yaitu:

  1. Homonidae (manusia)
  2. Felidae (kucing)
  3. Canidae (anjing)
  4. Genus (Marga)

Genus merupakan cara untuk menggambarkan nama generik untuk suatu organisme. Klasifikasi genus sangat spesifik sehingga ada lebih sedikit organisme dalam masing-masing.

Untuk alasan ini ada banyak genus yang berbeda di antara hewan dan tumbuhan. Saat menggunakan taksonomi untuk menyebut suatu organisme, genus digunakan untuk menentukan bagian pertama dari nama dua bagiannya.

Penamaan genus adalah dengan menggunakan huruf kapital pada kata pertama dan dicetak miring atau digaris bawahi. Contohnya misal famili Poaceae terdiri atas genus Zea (jagung), Triticum (gandum), Saccharum (tabu), dan Oryza (Padi-padian).

  1. Spesies (Jenis)

Spesies adalah tingkat klasifikasi makhluk hidup yang paling rendah dan paling ketat. Kriteria utama bagi suatu organisme untuk ditempatkan dalam spesies tertentu adalah kemampuan untuk berkembang biak dengan organisme lain dari spesies yang sama. Spesies suatu organisme menentukan bagian kedua dari nama dua bagiannya.

Penamaan spesies terdiri atas dua kata; kata pertama menunjukkan nama genusnya dan kata kedua menunjukkan nama spesifiknya. Contohnya yaitu pada genus Rosa terdapat spesies Rosa multiflora, Rosa canina, Rosa gigiantea.

Contoh Klasifikasi Makhluk Hidup

Berikut ini beberapa contoh klasifikasi makhluk hidup, antara lain:

  1. Klasifikasi Manusia

  • Domain     : Eukariota, karena memiliki inti dan organel.
  • Kerajaan    : Animalia, karena menelan makanan, multiseluler, dan tidak memiliki dinding sel.
  • Filum         : Chordata karena memiliki sumsum tulang belakang (subfilumnya adalah vertebrata karena memiliki tulang punggung tersegmentasi).
  • Kelas         : Mammalia, karena bisa menyusui keturunannya.
  • Ordo          : Primata, karena tingkat kecerdasan kita yang lebih tinggi.
  • Keluarga    : Hominidae, karena bipedal (berjalan tegak).
  • Genus        : Homo (untuk Manusia).
  • Spesies      : H. sapiens, yang berarti manusia modern.
  1. Klasifikasi Lalat Buah

Semua orang akan setuju bahwa lalat buah bisa menjadi gangguan, tetapi mereka bisa menjadi organisme yang menarik untuk dipelajari. Inilah klasifikasi lalat buah.

  • Domain     : Eukariota, karena memiliki inti dan organel.
  • Kerajaan    : Animalia, karena memakan makanan, multiseluler, dan tidak memiliki dinding sel.
  • Filum         : Arthropoda, karena eksooskeleton keras, kaki berpasangan, dan tubuh tersegmentasi.
  • Kelas         : Insecta, karena bersifat terestrial, memiliki enam kaki, dan antena.
  • Ordo          : Diptera, karena memiliki dua sayap.
  • Keluarga    : Drosophilidae
  • Genus        : Drosophila
  • Spesies      : D. melanogaster; juga dikenal sebagai lalat buah umum.
  1. Klasifikasi Pohon Maple

  • Domain     : Eukariota, karena memiliki nukleus dan organel.
  • Kerajaan    : Plantae, karena ia membuat makanannya sendiri dan memiliki dinding sel multisel.
  • Divisi         : Tracheophyta, karena organisasi tingkat jaringan.
  • Kelas         : Angiospermae, karena berbunga.
  • Ordo          : Sapindales, karena menghasilkan getah.
  • Keluarga    : Aceraceae.
  • Genus        : Acer
  • Spesies      : A. rubrum, yang kita kenal dengan maple merah.

Demikianlah serangkain kumpulan materi yang bisa kami tuliskan kepada segenap pembaca terkait dengan pengertian klasifikasi makhluk hidup, tujuan, manfaat, tingkatan, dan contohnya dalam berbagai bidang. Semoga melalui artikel ini memberikan wawasan serta pengetahuan. Trimakasih,

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *