Pengertian Rangka Hidrostatik, Sistem, Fungsi, dan Contohnya

Diposting pada

Rangka Hidrostatik

Rangka tubuh bagi makhluk hidup menjadi hal terpenting untuk menunjang aktivitasnya. Rangka tubuh hidrostatik memiliki banyak fungsi salah satunya untuk melindungi organ-organ yang ada di dalam tubuh. Rangka tubuh juga berperan dalam membentuk sistem tuas dengan melipatgandakan kekuatan dari kontraksi otot rangka dan mengubah kontraksi tasi menjadi suatu gerakan.

Rangka tubuh pada hewan terbagi menjadi tiga jenis utama, yaitu rangka tubuh eksoskeleton, endoskeleton, dan hidrostatik, dimana untuk hidrostatik biasanya dimiliki hewan yang bertubuh lunak.

Rangka Hidrostatik

Ranga hidrostatik pada hakekatnya memiliki nama lain yaitu hidroskeleton, merupakan struktur yang terdiri dari rongga. Rongga ini dinamakan coelom yang berisi cairan dan dikelilingi oleh otot. Cairan yang ada di dalam coelom disebut hemolimf, keberadaannya yaitu pada sistem peredaran darah terbuka yang kedudukannya setara dengan kombinasi darah dan juga cairan interstitial.

Pengertian Rangka Hidrostatik

Rangka tubuh hidrostatik pada hewan adalah bagian cair yang ada di dalam tubuh yang ditahan pada bawah tekanan dalam kompartemen tubuh yang bersifat tertutup. Pada rangka hidrostatik sistem otot tidak menempel pada suatu struktur, namun keberadaan otot-ototnya saling menekan satu sama lain.

Efek dari kombinasi kontraksi antar otot serta tekanan cairan inilah yang memelihara bentuk hewan karena berperan memeberikan sokongan.

Rangka tubuh jenis hidrostatik sangat cocok untuk hewan yang hidup pada lingkungan akuatik. Dapat dilihat dari kelompok hewan yang memiliki rangka ini yaitu coelenterata, cacing pipih, annelida, dan nematoda. Umumnya rangka tubuh hidrostatik berfungsi sama seperti jenis rangka lain untuk melindungi organ internal dari benturan, selain itu ranga ini juga memungkinkan gerak merayap serta menggali pada hewan.

Sistem Rangka Hidrostatik

Hewan memerlukan struktur yang berperan khusus mendukung gerak tubuhnya, dalam hal ini didukung oleh kerangka yang menjadi tempat lekatnya otot ketika menjalani aktivitas. Otot seringkali melakukan gerak antagonis yang berguna untuk mentransmisikan kekuatan kontraksi sehingga menghasilkan berbagai macam gerak.

Kebanyakan dari kita mendengar kata kerangka sebagai penyusun tulang yang hanya ada pada hewan vertebrata atau sebagai kerangka eksernal pada artrhopoda. Padahal kerangka juga menjadi susunan tubuh pada hewan invertebrata yang didukung zat fluida dan tekanan internal yang akan membentuk kerangka hidroskopi.

Hidroskeleton memiliki karakteristik biomekanik dengan ketegasan volume yang membentuk tubuh. Kapasitas kompresinya menerapkan prinsip tekanan fisiologis yang menjadi prinsip fungsi sistem. Sistem hidrostatik menyokong tubuh dengan diatur secara spasial yaitu bagian otot yang mengelilingi rongga sentral yang diisi cairan.

Mekanisme ini juga diatur dalam tiga dimensi dengan serangkaian serat otot yang akan membentuk massa otot yang solid. Selain itu juga jaringan otot melewati ruang yang terisi cairan dan jaringan ikan. Tiga otot yang terlibat dalam rangka hidrostatik yaitu otot melingkar, otot melintang, dan otot radial.

Otot melingkar merupakan lapisan yang tersusun di sekitar lingkar tubuh hewan. Otot transversal atau otot melintang tersusun oleh serat yang letaknya tegak lurus terhadap sumbu panjang struktur. Otot radial tersusun atas serat yang letaknya tegak lurus terhadap sumbu panjang mulai dari sumbu pusat ke struktur bagian pinggir.

Rangka hidrostatik memungkinkan empat jenis pergerakan pada hewan, antara lain yaitu pemanjangan, pemendekan, penggandaan, dan pemuntiran. Ketika otot mulai berelaksasi, area volume cairan pada tubuh akan berangsur konstan dan pemanjangan tubuh terjadi. Perpanjangan disebabkan oleh salah satu otot antara otot vertikal atau horizontal.

Fungsi Rangka Hidrostatik

Fungsi utama rangka hidrostatik sama seperti jenis rangka lainnya, antara lain;

  1. Mendukung terjadinya pergerakan pada tubuh hewan. Rangka hidrostatik yang tersusun dari jaringan lunak bersifat semi-kaku, serta memiliki ciri khas berisi cairan di bawah tekanan dikelilingi oleh otot yang dapat menghasilkan gerak memanjang dan melingkar. Tanpa adanya kontraksi pada otot, tubuh hewan tidak akan mampu bergerak.
  2. Hewan-hewan yang memiliki cairan dalam tubuhnya seperti ubur-ubur dan cacing tanah, disebut hidrostatik (rangka). Rongga tubuh kedua hewan tersebut bila diperhatikan berisi cairan selom (coelom). Tekanan dari cairan akan bekerja sama dengan otot-otot sehingga menghasilkan pergerakan. Umumnya pergerakan yang dihasilkan yaitu pemanjangan dan pemendekan bagian tubuh.
  3. Hidroskeleton atau rangka hidrostatik merupakan jenis kerangka lunak. Volume yang terdapat didalam tubuh secara spesifik ditemukan pada usus, rongga perut, rongga semu, sistem pembuluh darah, dan air pada sistem pembuluh.
  4. Hewan-hewan invertebrata bergantung pada rangka ini untuk dapat bertahan hidup. Sebab rangka hidrostatik bukan hanya semata-mata menghasilkan gerak, namun juga membantu organisme mencari makanan dengan menggali tanah atau dengan berenang bagi organisme yang hidup di air. Selain itu, rangka hidrostatik juga membantu organisme melindungi diri dari pemangsa dengan menghasilkan gerak.

Jadi, walaupun hewan yang memiliki rangka hidroskeleton tidak dapat leluasa bergerak seperti organisme lain yang memiliki rangka endoskeleton atau eksoskeleton. Akan tetapi karena anatomi dan fisiologi tubuh serta sistem organ yang disesuaikan, rangka hidrostatik lebih berguna bagi hewan yang kebanyakan berasal dari jenis invertebrata.

Sebagaimana hewan-hewan lain, bentuk tubuh mulai dari bagian luar hingga dalam, dan fungsi dari masing-masing organ sengaja diciptakan sesuai habitat dan kebutuhannya.

Oleh karena itu, beberapa hewan hanya mampu beradaptasi di habitat yang sesuai dengan kemampuan dirinya bertahan hidup. Sementara ketika muncul beberapa gangguan, kemungkinan akan terjadi ketidakseimbangan yang merugikan bagi organisme tersebut.

Contoh Rangka Hidrostatik

Kerangka hidrostatik umumnya tersebar pada banyak spesies invertebrata, walaupun sebenarnya beberapa organ pada vertebrata juga bekerja menggunakan prinsip yang sama. Bahkan sistem rangka hidrostatik menurut aplikasinya tidak terbatas hanya pada hewan saja, melainkan sistem herba pun menggunakan mekanisme yang sama.

Contoh penggunaan sistem rangka hidrostatik pada hewan yaitu meliputi jenis notocord spesies ascidia, cephalobony, larva dan ikan dewasa. Selain itu larva serangga dan krustasea juga menggunakan sistem rangka hidrostatik. Terdapat tiga contoh spesies yang terkenal menggunakan rangka hidrostatik yaitu polip, cacing, dan ubur-ubur.

  1. Polip

Salah satu contoh hewan yang menggunakan kerangka hidrostatik ialah anemon. Tubuh anemon dibentuk oleh kolom berongga yang ditutup pada pangkalan dan cakram oral pada bagian atas yang letaknya mengelilingi pembukaan mulut.

Air laut akan masuk melalui rongga mulut, ketika anemon menutup mulutnya vomule bagian dalam kondisinya tetap konstan. Dengan begitu kontraksi otot akan mengurangi ukuran diameter tubuh anemon dan menambah ketinggian tubuhnya. Demikian pula terjadi ketika anemon memanjangkan bagian otot maka diameter akan melebar dan tinggi tubuhnya berkurang.

  1. Cacing

Sistem hidrostatik juga berlaku pada cacing tanah. Dengan gerakan peristaltik yang terjadi pada tubuhnya akan mempengaruhi ukuran panjang pendek tubuh dan memungkinkan cacing untuk bergerak. Coelom pada tubuh annelida ini terbagi menjadi segmen-segmen yang berfungsi untuk mencegah cairan satu memasuki segmen lain. Setiap segmen beroperasi secara independen.

  1. Ubur-ubur

Ubur-ubur adalah biota laut yang memiliki rangka tubuh hidrostatik. Hal ini ditandai dengan adanya cairan pada tubuh yang berguna sebagai pendukung gerak. Pada bagian tentakelnya akan terjadi pemanjangan dan pemendekan yang memungkinkan ubur-ubur berenang di dalam lautan

Kesimpulan

Dari penjelasan yang dikemukakan dapatla dikatakan bahwa adanya rangka hidrostatik yang dimiliki hewan telah disesuaikan dengan habitatnya masing-masing. Sehingga rangka hidrostatik tidak mampu menjalankan aktivitas di daratan secara lepas dari tanah. Contohnya ketika manusia berjalan dan berlari, hewan-hewan dengan rangka tubuh hidrostatik tidak dapat melakukan hal yang sama.

Rangka hidrostatik yang dimiliki oleh hewan invertebrata umumnya memungkinkan untuk melakukan gerakan peristaltis. Gerakan ini adalah hasil dari kontraksi otot yang ritmik mulai dari bagian kepala hingga ekor. Gerakan peristaltis juga terjadi karena adanya otot longitudinal dan otot sirkuler.

Disisi lain, untuk rangka eksoskeleton adalah rangka yang terdapat pada bagian luar tubuh, rangka ini berbentuk keras bertujuan untuk menyokong, melindungi dan sebagai tempat perlekatan otot. Hewan yang mempunyai rangka eksoskeleton diantaranya udang, siput, ketam, dan serangga.

Sementara rangka endoskeleton terdapat pada bagian dalam tubuh hewan. Tulang dan rawan terdapat di bagian dalam berfungsi untuk melindungi organ dalam tubuh. Hewan yang memiliki rangka endoskeleton antara lain ikan, ular, kucing, dan manusia juga memiliki rangka yang sama.

Nah, demikinalah artikel yang bisa kami kemukakan pada segenap pembaca berkenaan dengan pengertian rangka hidrostatik, sistem, fungsi, dan contohnya. Semoga memberikan wawasan serta menambah pengetahuan bagi kalian yang sedang membutuhkan.

Gambar Gravatar
Niken Triana Putri adalah Salah satu Mahasiswi Jurusan Ilmu Pengetahuan Alam di Kampus Islam Negeri yang ada di Jakarta. Saat ini selain menyelsaikan tugas akhir juga sibuk menulis di website gurusains.com

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *