Pada dasarnya, hujan asam secara alami disebabkan oleh karbondioksida (CO2) dan karbon monosida (CO) hasil dari pembakaran. Ketika kedua gas ini bertemu dengan uap air (H2O) akan membentuk asam karbonat (H2CO3). Asam karbonat merupakan asam lemah. Selain gas karbon, hydrogen sulfida (H2S), dan sulfur oksida (SO2) yang bertemu uap air (H2O) juga akan membentuk kandungan asam. Namun yang dihasilkan adalah asam kuat, yaitu asam sulfat (H2SO4).
Selain disebabkan oleh proses alami, hujan asam juga dapat disebabkan karena perbuatan makhluk hidup, khususnya manusia. Diantaranya pembakaran bahan bakar fosil (BBF), kebakaran hutan, peleburan logam, aktivitas pabrik, dan pembangkit listrik. Seluruh aktivitas tersebut menghasilkan emisi gas yang dapat mencemarkan udara dan menyebabkan hujan asam.
Hujan Asam
Hujan asam adalah fenomena hujan yang turun dengan kandungan asam yang tinggi. Keasaman pada hujan dapat dilihat dari kandungan pH yang berada di bawah pH normal, yaitu sekitar 5 ke bawah. Di Indonesia umumnya hujan turun dengan kandungan pH normal yaitu 6. Tetapi kondisi hujan asam dapat terjadi dalam keadaan tertentu.
Keadaan tertentu yang dapat menyebabkan hujan asam dapat dilihat pada karakteristik berikut;
- Memiliki pH di bawah normal, yaitu di bawah angka 5,7.
- Terjadi karena peningkatan emisi sulfur dioksida dan nitrogen oksida yang terkandung dalam atmosfer.
- Dapat disebabkan pula oleh peningkatan asam nitrat dan asam sulfat yang berasal dari polusi udara.
- Warna dan intensitas turun seperti hujan biasa, akan tetapi di setiap tetesan mengandung kadar asam.
Dampak Hujan Asam
Hujan asam merupakan peristiwa alam yang dapat terjadi di seluruh bagian bumi. Umumnya hujan asam turun di daerah pegunungan atau dataran tinggi, karena curah hujan disana lebih tinggi daripada bagian bumi lain. akan tetapi, air yang turun di dataran tinggi akan tetap tersebar di permukaan bumi lain.
Oleh karena itu, dampak dari hujan asam tidak hanya berpengaruh pada satu ekosistem saja. Dampak dari hujan asam mampu dirasakan oleh makhluk hidup, yaitu tumbuhan, hewan bahkan manusia. Selain itu juga berpengaruh terhadap komponen abiotik seperti tanah, air, dan lain sebagainya. Berikut penjelasan lebih detail dari masing-masing dampat hujan asam terhadap komponen-komponen yang berada di alam.
-
Gangguan Pernapasan
Kandungan asam yang kuat pada hujan asam juga akan membentuk kabut-kabut asam. Kabut yang mengandung asam kuat berupa asam sulfat ini apabila terhirup oleh manusia akan menyebabkan gangguan pada pernapasan dan merusak paru-paru.
-
Penyakit Kulit
Manusia adalah salah satu klasifikasi makhluk hidup yang merasakan dampak dari hujan asam. Hujan asam mampu menyebarkan penyakit tertentu yang tampak maupun tidak pada manusia. Iritasi pada arti kulit yang ditandai dengan ruam merah ataupun gatal-gatal merupakan salah satu dampak negatif dari turunnya hujan asam. Hal ini merugikan bagi manusia karena menimbulkan penyakit yang tidak diinginkan.
-
Menyebabkan Korosi
Korosi atau perkaratan disebabkan oleh kontak material logam dengan udara, biasanya disebabkan oleh gas karbondioksida. Hujan asam yang mengandung asam lebih kuat akan mempercepat korosi. Akibatnya material logam rusak dan menghasilkan karat yang tidak diharapkan.
Korosi akan sangat merugikan, karena material logam yang mengalami korosi akan mudah rapuh karena keropos. Hal ini menjadi bahaya jika terjadi pada infrastruktur yang biasa digunakan oleh banyak orang. Misalnnya pada jembatan besi.
-
Pelapukan pada Batuan
Selain pada materi logam, pengikisan material akibat hujan asam juga dapat dialami oleh bangunan yang terbuat dari bebatuan. Hujan asam dapat melarutkan kalsium karbonat yang terkandung dalam batu, apabila itu terjadi maka batu akan menjadi mudah lapuk.
-
Merusak Lapisan Lilin pada Tumbuhan
Hujan asam dapat menyebabkan rusaknya lapisan lilin pada tumbuhan. Beberapa tumbuhan memiliki lapisan lilin pada bagian daunnya. Lapisan lilin berfungsi sebagai pelindung tumbuhan. Jika lapisan lilin rusak, maka akan menyebabkan daun-daun pada tumbuhan rusak dan berguguran.
-
Pertumbuhan Akar Tumbuhan Terhambat
Ketika hujan turun ke dalam tanah, terdapat bagian akar yang menopang tumbuhan dan juga berperan penting dalam mendapatkan makanan.
Akar yang normal dengan cukup air dan pupuk mampu tumbuh subur di dalam tanah dan membentangkan bagiannya ke segala arah. Akan tetapi hujan asam yang diserap oleh tanah, kandungannya akan menghambat pertumbuhan dari bagian akar. Akibatnya akar tidak dapat berfungsi dengan baik.
-
Tumbuhan Tidak Subur
Tumbuhan mendapatkan sumber nutrisi dan mineral utamanya adalah dari tanah. Hujan asam yang merupakan benda cair dapat menyerap ke dalam tanah. Akan tetapi karena kandungan air hujan dengan asam yang tinggi, nutrisi yang dibutuhkan tumbuhan di dalam tanah akan tersapu/tergantikan lebih dulu sebelum tumbuhan sempat mengambil nutrisi. Maka yang terangkut ke tubuh tumbuhan adalah air yang mengandung asam kuat.
Jika nutrisi tetap bertahan di dalam tanah, Ketika hujan asam turun zat kimia beracun seperti alumunium akan tercampur ke dalam nutrisi. Tumbuhan secara otomatis menyerap nutrisi tersebut melalui akar dan meneruskannya ke seluruh tubuh.
Akibat dari kedua hal tadi adalah, tumbuhan menjadi tidak subur dan terserang penyakit, bahkan jika tumbuhan tidak dapat beradaptasi lebih jauh, tumbuhan akan mati.
-
Penurunan Populasi pada Hewan
Hewan merupakan salah satu organisme yang bergantung pada organisme lain untuk dapat bertahan hidup. Terlebih bagi herbivora (pemakan tumbuhan), tumbuhan adalah produsen yang berada di tingkat trofik tertinggi. Apabila tumbuhan mengalami kerusakan akibat adanya hujan asam, maka akan menjadi efek domino bagi makhluk hidup lainnya, yaitu hewan.
Hewan pemakan tumbuhan tidak akan mampu bertahan hidup. Kematian pada hewan tidak hanya berhenti di herbivora, akan tetapi hewan pemakan hewan lain akan mengalami kekurangan makanan, sehinga memungkinkan populasinnya juga akan berkurang.
-
Pencemaran Ekosistem Perairan
Hujan asam yang turun pada arti ekosistem perairan, baik itu danau, sungai dan lain-lain. Hujan asam akan menyebabkan kadar keasaman danau meningkat lebih tinggi atau pencemaran pada air. Tidak semua organisme yang hidup di ekosistem perairan dapat bertahan hidup di kondisi tersebut. Walaupun beberapa organisme lainnya tetap hidup dengan baik.
-
Penurunan Populasi Ekosistem Danau dan Sungai
Penurunan populasi pada organisme yang tidak bisa survive akan terjadi lebih banyak. Namun, karena perairan merupakan ekosistem dengan banyak hubungan timbal balik serta terdapat jaring-jaring makanan. Maka jika ada satu organisme yang tidak dapat bertahan, dapat mengganggu rantai maknanan dan berakibat fatal bagi kelangsungan hidup organisme lainnya.
-
Ekosistem Laut Terganggu
Air yang ada di seluruh permukaan bumi berasal dari laut dan akan bermuara ke laut. Saat hujan asam turun di bagian bumi selain laut, air yang mengandung kadar asam tinggi akan tetap Kembali ke laut. Akibatnya biota laut yang tidak resisten terhadap kandungan asam tinggi akan terganggu.
-
Menimbulkan Erosi
Hujan asam berkontribusi besar terhadap adanya pencemaran tanah. Kandungan asam menyebabkan hilangnya mineral dan senyawa kimia penting bagi tanah. Akibatnya hal ini tentusaja kesuburan tanah menurun dan dapat menyebabkan erosi.
-
Penurunan Kualitas Air
Air memiliki siklus yang akan terus berputar dari satu tempat ke tempat lain. Salah satu fenomena pada siklus adalah hujan, hujan yang mengandung asam tinggi akan tersebar ke banyak bagian bumi. Salah satunya adalah air tanah yang biasa digunakan oleh manusia.
Air tanah umumnya aman untuk dikonsumsi karena kandungannya yang netral. Akan tetapi jika hujan asam turun dan kandungannya tercampur, maka kualitas air tanah akan menurun. Seharusnya air tersebut aman dikonsumsi tetapi menjadi tidak aman untuk dikonsumsi karena akan menyebabkan gangguan kesehatan.
Manfaat Hujan Asam
Dari penjelasan diatas, sejatinya terdapat banyak dampak negatif yang ditimbulkan oleh hujan asam. Akan tetapi dari kerugian yang dialami terdapat satu manfaat yang dapat menguntungkan, yaitu;
-
Melarutkan Mineral
Hujan asam memiliki sifat yang mampu melarutkan mineral. Kebanyakan mineral yang dilarutkan akan menyebabkan kerusakan karena bukan merupakan mineral yang dibutuhkan oleh tumbuhan. Walaupun demikian, dari banyaknya jenis mineral dan hanya hujan asam yang mampu melarutkannya.
Beberapa mineral berguna bagi binatang dan tumbuhan. Oleh karena itu, sifat hujan asam yang satu ini adalah salah satu contoh manfaat dari turunnya hujan asam.
Demikianlah uraian lengkap yang bisa kami tuliskan pada segenap pembaca. Berkenaan dengan dampak terjadinya hujan asam dan manfaat yang bisa didapatkannya. Semoga memberi edukasi serta literasi bagi segenap pembaca yang membutuhkan materinya.