Contoh Simbiosis Komensalisme dan Penjelasannya

Diposting pada

Macam Simbiosis Komensalisme

Hubungan timbal balik dalam arti ekosistem terdiri dari banyak macam. Karena setiap klasifikasi makhluk hidup memberikan timbal balik yang berbeda pada makhluk hidup lainnya. Ada yang sama-sama menguntungkan, ada yang dirugikan, bahkan ada yang sama sekali tidak terpengaruh apapun dengan adanya hubungan timbal balik tersebut. Salah satu hubungan timbal balik yang dikenal adalah simbiosis komensalisme.

Simbiosis Komensalisme

Simbiosis komensalisme adalah hubungan pada dua jenis makhluk hidup berbeda. Salah satu pihak mendapatkan keuntungan, sedangkan pihak lainnya tidak mendapatkan untung maupun rugi. Artinya pihak tersebut tidak terpengaruh apapun dalam hubungan timbal balik ini.

Contoh Simbiosis Komensalisme

Dari banyaknya jenis makhluk hidup yang tinggal dalam suatu ekosistem. Berikut adalah beberapa contoh simbiosis komensalisme yang terjadi beserta penjelasannya.

  1. Ikan Hiu dan Ikan Remora

Ikan hiu dengan ikan remora memiliki hubungan timbal balik yaitu berupa jenis simbiosis komensalisme. Ikan remora memiliki kebiasaan berenang di sekitar ikan hiu untuk dapat mengambil sisa-sisa makanan yang ada pada tubuh ikan hiu. Selain itu ikan remora mendapat keuntungan lain berupa perlindungan dari ikan hiu.

Sementara itu, ikan hiu yang diikuti oleh ikan remora tidak akan merasa terganggu dan juga tidak mendapat keuntungan dari keberadaan ikan remora. Ikan hiu tetap dapat beraktivitas tanpa berpengaruh pada apapun ketika ada ikan remorea.

  1. Katak dengan Pepohonan

Katak yang merupakan hewan darat, ketika hujan turun membutuhkan perlindungan agar dirinya tidak basah. Katak mendapatkan keuntungan dari pepohonan berupa tempat berteduh ketika hujan turun. Sementara itu pepohonan tidak mendapatkan apapun ketika katak berteduh. Maka hubungan diantara keduanya disebut dengan simbiosis komensaslisme.

  1. Serigala Emas dengan Harimau

Serigala emas dan harimau merupakan hewan jenis omnivora dan berperan dengan pemangsa. Di dalam ekosistem kedua hewan tersebut biasanya hidup berkelompok. Akan tetapi ketika serigala emas terpisah dari kelompoknya, serigala akan membuntuti harimau agar mendapat makanan.

Harimau bersifat dominan daripada serigala, ketika harimau mendapat mangsa serigala mendapat peluang untuk menyantap sisa-sisa daging dari mangsa. Ini adalah suatu keuntungan bagi serigala emas. Walaupun demikian, keberadaan dari serigala emas di sekitar harimau tidak memberikan efek apapun pada harimau.

  1. Cacing Pipih dengan Kepiting

Cacing pipih dan kepiting adalah hewan yang hidup pada ekosistem air. Keduanya hidup berdampingan. Cacing pipih dapat menempel pada tubuh kepiting dan mendapatkan keuntungan berupa sisa-sisa makanan dari kepiting. Sementara itu, kepiting tidak terganggu serta tidak mengapat keuntungan jika cacing pipih berada di dekatnya.

  1. Ikan Pilot dengan Penyu

Iksn pilot dan ikan penyu juga hidup berdampingan. Namun hanya ikan pilot saja yang mendapatkan keuntungan dari hubungan tersebut, sementara penyu netral. Sebab ikan pilot hidup di sekitar ikan penyu untuk mendapatkan sisa-sisa makanan. Jika demikian, penyu tidak terpengaruh apapun dalam hubungannya dengan ikan pilot.

  1. Udang dengan Teripang

Udang dan teripang merupakan hewan yang tinggal pada ekosistem air laut. Teripang biasa disebut juga timun laut. Teripang bergerak menggunakan tentakel-tentakel kecil yang berada pada sekujur tubuhnya. Udang biasanya menumpang pada tubuh teripang untuk mendapatkan sisa makanan yang ada pada tubuh teripang. Dari situ, udang mendapatkan keuntungan. Sementara teripang tidak mendapatkan apapun dari udang.

  1. Burung Kuntul dengan Hewan Ternak

Burung kuntul adalah jenis burung pemakan serangga (insektivora). Untuk memenuhi kebutuhan makanannya, burung kuntul hidup di sekitar hewan ternak yang berkerumunan. Hewan ternak umumnya hidup secara berkelompok.

Pergerakan dari gerombolan hewan ternak akan meyebabkan serangga-serangga yang ada di sekitarnya ikut bergerak. Serangga-serangga yang keluar akan dimakan oleh burung kuntul. Hal tersebut merupakan keuntungan dari burung kuntul. Sementara hewan ternak bersifat netral atau tidak mendapat apapun.

  1. Kalajengking Tanpa Sengat dengan Kumbang Besar

Kalajengking biasanya memiliki racun pada bagian ekor yang berfungsi untuk melindungi diri.  Namun beberapa spesies dari kalajengking tidak dapat menghasilkan racun atau sengat. Oleh karena itu, kalajengking membutuhkan makhluk hidup lain untuk dapat melindunginya dari pemangsa.

Kumbang besar memiliki ukuran tubuh yang cukup untuk menutupi kalajengking. Huungan antara keduanya menghasilkan keuntungan bagi kalajengking karena mendapatkan keuntungan. Sementara kumbang besar tidak terpengaruh apapun.

  1. Kelinci dengan Puffin

Kelinci memiliki kebiasaan membuat lubang kubur yang selanjutnya akan berguna bagi puffin. Puffin menggunakan lubang yang dibuat kelinci sebagai tempat hidupnya, yang juga dimanfaatkan untuk tempat istirahat. Sementara itu kelinci tidadk diuntungkan maupun dirugikan dengan adanya puffin.

  1. Ikan Pari dengan Ikan Remora

Ikan pari dengan ikan remora memiliki hubungan yang hampir sama dengan ikan remora dan hiu. Pada hubungan ini hanya ikan remora yang diuntungkan karena mendapatkan makanan dari bagian tubuh ikan pari.

Ikan remora akan menempel pada bagian sirip punggung ikan pari yang juga berfungsi sebagai penghisap makanan. Ketika ikan pari menghisap makanan, maka ikan remora juga mendapatkan makanan. Walaupun demikian, keberadaan ikan remora tidaklah merugikan atau menguntungkan bagi ikan pari.

  1. Pohon Mangga dengan Anggrek

Pohon mangga biasanya menjadi tempat bagi anggrek untuk dapat tumbuh dan berkembang. Anggrek akan mendapat sinar matahari dan air yang cukup jika berada pada tempat yang lebih tinggi, yaitu pada batang pohon mangga. Sehingga anggrek dapat melakukan fotosintesis dengan baik dan menghasilkan makanan untuk dirinya sendiri.

Sementara itu, pohon mangga yang dijadikan tempat menempel bagi anggrek tidak dirugikan ataupun diuntungkan. Karena pohon mangga pun mampu melakukan fotosintesis dan menghasilkan makanannya sendiri.

  1. Pohon Randu dengan Anggrek

Hubungan timbal balik yang terjadi pada pohon randu dengan anggrek serupa dengan pohon mangga dan anggrek. Anggrek menumpang pada pohon randu untuk mendapatkan sinar matahari dan air. Sedangkan pohon randu tidak terpengaruh apapun dengan adanya anggrek.

  1. Tumbuhan Jati dengan Tumbuhan Paku

Paku merupakan tumbuhan yang biasa menempel pada tumbuhan lain salah satunya pohon jati. Pohon jati menjulang lebih tinggi daripada tumbuhan paku. Ketika tumbuhan paku menempel pada pohon jati, sinar matahari yang didapat akan lebih banyak. Selanjutnya sinar tersebut dibutuhkan untuk fotosintesis.

Sementara pohon jati bersifat netral pada hubungan tersebut, karena tidak diuntungkan ataupun dirugikan dari adanya pohon paku.

  1. Inang dengan Tumbuhan Sirih

Tumbuhan sirih hidup dengan mengikuti inangnya. Tumbuhan sirih akan mendapatkan keuntungan dari hubungan dengan inang karena memperoleh sinar matahari yang akan digunakan untuk fotosintesis. Sedangkan inang dari tumbuhan sirih tidak dirugikan dan diuntungkan.

  1. Inang dengan Paku Tanduk Rusa

Tumbuhan paku tanduk rusa sama seperti kebanyakan tumbuhan lain pada simbiosis komensalisme yang membutuhkan tempat untuk dapat memperoleh kebutuhan dalam arti fotosintesis. Tumbuhan paku tanduk rusa akan menempel pada tumbuhan inang untuk mendapatkan sinar matahari dan air. Meskipun demikian, tumbuhan inang tidak mendapatkan apapun dari paku tanduk rusa.

  1. Ikan Goby dengan Bulu Babi

Ikan goby dengan tubuh kecilnya memanfaatkan duri yang terdapat di sekujur tubuh bulu babi sebagai perlindungan. Bulu babi memiliki banyak duri yang mengandung racun. Namun dengan kondisi tersebut ikan goby tetap dapat memanfaatkannya dan bahkan mendapatkan sisa-sisa makanan pada tubuh bulu babi.

Pada hubungan ini, bulu babi tidak menerima keuntungan atau kerugian dari ikan goby. Maka disebut sebagai simbiosis komensalisme.

  1. Rayap dengan Protozoa Berflagella

Rayap hidup dengan memakan kayu-kayu yang padat. Dengan tubuh sekecil itu, rayap mampu mencerna kayu karena di dalam tubuhnya terdalam protozoa berflagella. Protozoa ini hidup pada usus rayap dengan memanfaatkan sumber makanan rayap dan diserap ke dalam tubuhnya. Dalam hubungan ini, protozoa berflagella mendapat keuntungan berupa makanan. Sementara rayap bersifat netral.

  1. Manusia dengan Bakteri Pembusuk

Di dalam tubuh manusia hidup bakteri pembusuk makanan. Bakteri yang ada ini mendapat sumber makanan dari sisa-sisa proses sistem pencernaan pada manusia. Oleh karena itulah, bakteri tetap dapat hidup di dalam usus manusia.

  1. Rhizobium sp. dengan Kacang-kacangan

Rhizobium sp. termasuk ke dalam golongan bakteri yang hidup di sel-sel akar legum. Bakteri ini akan membentuk bintik-bintik pada akar. Keuntungan didapat oleh bakteri karena menyerap makanan dari tanaman kacang pada bagian akarnya.

  1. Ikan Badut dengan Anemon Laut

Ikan badut tinggal pada tentakel anemon laut dan mendapatkan keuntungan dari hubungan ini dengan mendapat perlindungan dari anemon laut. Anemon laut mampu mengeluarkan zat beracun yang melukai ikan-ikan lain yang berada di sekitarnnya. Akan tetapi tidak dengan ikan badut, karena ikan badut memiliki lendir pelindung dari racun anemon.

Itulah tadi artikel yang bisa kami uraiakan secara lengkap pada segenap pembaca. Berkenaan dengan contoh simbiosis komensalisme yang mudah ditemukan dalam kehidupan sehari-hari. Semoga melalui postingan ini bisa mengedukasi.

Gambar Gravatar
Niken Triana Putri adalah Salah satu Mahasiswi Jurusan Ilmu Pengetahuan Alam di Kampus Islam Negeri yang ada di Jakarta. Saat ini selain menyelsaikan tugas akhir juga sibuk menulis di website gurusains.com

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *