Contoh Perubahan Wujud Benda Cair ke Gas

Diposting pada

Contoh Perubahan Wujud Benda Cair ke Gas

Dalam kehidupan sehari-hari, kita akan banyak menemukan fenomena perubahan pada suatu benda. Menurut wujud zatnya klasifikasi benda dibedakan menjadi tiga macam, yaitu benda cair, padat, dan gas. Pada penerapan ilmu fisika perubahan wujud benda dinamakan termodinamika, yaitu suatu fase benda dimana wujudnya berubah dari fase satu ke fase lain.

Terdapat dua macam perubahan wujud benda, yaitu perubahan kimiawi dan perubahan fisika. Perubahan kimiawi menghasilkan zat baru yang melekat pada suatu benda, misalnya pembusukan dan fermentasi. Sementara itu, perubahan fisika ditandai dengan wujud suatu zat yang mengalami fase lain, bukan zat baru melainkan hanya bentuknya saja dan dipengaruhi oleh temperatur atau suhu. Salah satunya ialah proses perubahan bentuk atau wujud benda yang awalnya berbentuk cair menjadi gas.

Perubahan Wujud Benda Benda Cair ke Gas

Pada hakekatnya setiap perubahan memiliki nama masing-masing yang disesuaikan dengan peristiwa yang terjadi ketika wujud benda berubah. Terdapat enam peristiwa perubahan wujud benda diantaranya membeku, mencair, menguap, mengembun, menyublim, dan mengkristal. Setiap perubahan dipengaruhi oleh kenaikan atau penurunan suhu yang signifikan.

Penguapan adalah proses perubahan bentuk atau wujud benda yang awalnya berbentuk cair menjadi gas. Perubahan ini diperngaruhi karena kenaikan arti suhu yang cukup tinggi (panas).

Benda dengan wujud cair apabila dipanaskan pada suhu tertentu akan mencapai titik penguapan. Sehingga sedikit banyak benda tersebut akan berangsur-angsur menguap ke udara dalam bentuk gas. Akibatnya volume awal dari benda cair berkurang.

Contoh Perubahan Wujud Benda Cair ke Gas

Proses penguapan benda cair yang menjadi gas adalah salah satu hal yang lekat pada kehidupan sehari-hari mulai dari skala yang kecil hingga skala besar. Contoh penguapan dapat terjadi karena proses buatan atau bahkan proses alami alam. Sedikit banyaknya proses ini bermanfaat bagi kehidupan walaupun sebagian lainnya bisa jadi merugikan.

Contoh dari perubahan wujud benda cair ke gas, diantaranya sebagai berikut :

  1. Evaporasi

Evaporasi adalah salah satu proses dari siklus air yang selalu terjadi tanpa pernah berhenti. Evaporasi secara sederhana merupakan penguapan dari air laut yang dibantu oleh sinar matahari. Air laut yang awalnya berbentuk cair akan berubah wujud menjadi gas yang biasa kita sebut dengan awan.

Proses penguapan berlangsung pada siang hari ketika matahari sedang bersinar terik. Tanpa adanya sinar matahari proses penguapan air laut akan terhambat. Partikel-partikel air yang dibawa ke awan akan berpindah ke tempat lain melalui bantuan angin. Perpindahannya disebut dengan siklus air karena pada akhirnya akan kembali bermuara ke laut.

  1. Transpirasi

Transpirasi adalah proses penguapan yang terjadi pada tumbuhan. Tumbuhan merupakan makhluk hidup yang bersifat autotrof atau dapat menghasilkan makanannya sendiri. Salah satu bahan makanannya adalah air dan mineral.

Akan tetapi pada suatu kondisi air yang ada pada tubuh tumbuhan akan berpindah ke udara melalui proses penguapan. Penguapan air terjadi pada daun yaitu bagian stomata. Tingkat penguapan air yang dilakukan oleh tumbuhan berbeda-beda kadarnya. Penguapan akan tinggi ketika tumbuhan berada pada habitat tropis, sementara akan rendah apabila tumbuhan ada di arti habitat gersang.

Penguapan yang dilakukan oleh tumbuhan tidak jauh berbeda dengan evaporasi air laut. Hasil partikel air yang menguap akan digunakan pada siklus air. Maka sebelum kembali ke laut, akan diteruskan ke tempat-tempat lain terlebih dahulu melalui awan.

  1. Kelembapan Atmosfer

Bumi di lindungi lapisan yang bernama atmosfer, di dalamnya terkandung banyak gas mulai dari yang berguna hingga berbahaya bagi kehidupan makhluk hidup. Baik atau tidaknya kandungan gas bergantung pada pola hidup manusia, pintar menjaga lingkungan atau lebih banyak mencemari lingkungan.

Udara yang ada di atmosfer bentuknya memang tidak terlihat, namun dapat dihirup dan dirasakan. Suatu waktu jika diperhatikan udara berada dalam kondisi lembab. Kelembapan pada udara atau atmosfer merupakakan efek dari penguapan.

  1. Air yang Direbus

Peristiwa penguapan terjadi di sekitar kita dan umumnnya sering dilakukan pada proses memasak. Salah satunya ketika merebus air, dengan menggunakan api sebagai pemanas air yang direbus akan mengalami perubahan suhu rendah ke tinggi. Ketika suhu mencapai titik didih, yaitu sekitar 100 derajat celcius, air yang direbus akan mengalami penguapan.

Penguapan saat air direbus ditandai dengan adanya uap yang melambung di sekitar wadah rebusan. Uap tersebut merupakan partikel-partikel air yang berubah menjadi gas dan terbawa  ke udara. Akibat dari perebusan volume air awal akan berkurang, namun tidak dalam jumlah banyak apabila ketika mendidih langsung dimatikan.

  1. Pengukusan atau Minuman Panas

Pengukusan atau minuman yang panas akan menghasilkan uap air yang terbang ke udara. Peristiwa tersebut termasuk ke dalam perubahan wujud benda dari cair ke gas atau penguapan. Penguapan yang terjadi pada pengukusan dan minuman panas terjadi akibat terjadinya pemanasan sehingga temperatur yang ada di dalamnya juga dalam keadaan panas.

  1. Pakaian yang Dijemur

Mencuci pakaian adalah kegiatan sehari-hari yang dilakukan di rumah. Kegiatan mencuci berguna untuk membersihkan pakaian yang kotor setelah dipakai. Prosesnya menggunakan banyak air dan sabun detergen agar pakaian kembali bersih.

Setelah proses pencucian, pakaian akan dijemur agar kering dan dapat digunakan kembali. Penjemuran pakaian secara konvensional menggunakan bantuan matahari. Kira-kira membutuhkan waktu dua hingga tiga jam agar pakaian kering. Walaupun pada masa modern kini  sudah dapat menggunakan pengering yang ada pada mesin cuci, akan tetapi akan lebih maksimal ketika dijemur kembali.

Pakaian yang dijemur dapat menjadi kering karena terjadi peristiwa penguapan air. Pakaian yang basah atau lembab tentu mengandung air baik dalam jumlah banyak atau sedikit. Air yang berada pada pakaian akan menguap saat dijemur sehingga kandungan airnya akan berkurang dan secara berangsur-angsur kering.

  1. Minyak Kayu Putih

Minyak kayu putih adalah salah satu benda cair yang berasal dari tumbuhan kayu putih dengan campuran tertentu. Minyak kayu putih banyak digunakan sebagai bahan obat-obatan. Apabila penyimpanannya kurang tepat, misalnya terdapat ruang udara pada wadah minyak kayu putih. Maka cairan kayu putih akan berkurang karena terjadi penguapan.

  1. Pengeringan Batu Bata

Batu bata adalah bahan buatan yang berwujud padat terbuat dari campuran bahan-bahan tertentu. Sesungguhnya bentuk awal batu bata tidak serta merta langsung padat, akan tetapi melalui proses pencampuran yang umumnya membutuhkan bahan cair agar bahan satu dengan bahan lain mudah melekat.

Dalam proses pembuatan batu bata, sebelum kering tentu batu bata sudah memiliki bentuk akan tetapi belum sepenuhnya padat. Bahan yang masih basah ini harus dikeringkan agar batu bata padat dan dapat digunakan. Proses pengeringannya tentu membutuhkan panas yang cukup, biasanya menggunakan bantuan cahaya matahari. Ketika proses pengeringan batu bata, terjadi proses penguapan yang mengubah bahan yang semula basah menjadi kering akibat menguap.

  1. Minyak Wangi

Minyak wangi merupakan bahan yang sering digunakan, kandungan di dalamnya dominan tercampur dengan alkohol walaupun beberapa lainnya tidak. Alkohol memiliki sifat menguap, sehingga ketika wadah tidak tertutup rapat akan menyebabkan volume cairan berkurang. Begitu pula yang terjadi pada parfum ketika tidak tertutup dengan baik.

  1. Pembuatan Garam

Garam merupakan salah satu komoditi yang paling dibutuhkan oleh masyarakat. Di Indonesia yang juga negara maritim atau kelautan, terdapat banyak petani garam. Rata-rata adalah penduduk yang tinggal di sekitar laut, karena garam dihasilkan dari air laut.

Proses pembuatan garam yang murni dari air laut membutuhkan waktu yang cukup lama. Salah satu tahap penting yang harus dilakukan adalah penguapan, yaitu pengurangan air laut bahkan hingga kering. melalui proses ini akan dihasilkan garam yang berupa kristal-kristal kecil.

Kesimpulan

Dari penjelasan yang telah dikemukakan dapat dikatakan bahwa zat merupakan sesuatu dengan masa dan bersifat menempati ruang. Sementara itu wujud zat atau wujud benda adalah bentuk-bentuk spesifik yang berasal dari perbedaan fase materi pada suatu benda. Benda tersusun atas partikel-partikel yang bersifat aktif bergerak, terdapat gaya tarik menarik, dan terdapat jarak antar ruang yang disebut dengan pori-pori.

Dalam ilmu fisika, perubahan wujud benda disebut dengan termodinamika. Artinya perubahan wujud benda berkaitan erat dengan suhu atau temperatur lingkungan sekitar. Setiap benda bentuknya dapat berubah menjadi dua bentuk berbeda. Misalnya benda cair dapat berubah menjadi berbaga macam gas dan padat, benda padat dapat berubah menjadi gas dan cair, serta benda gas dapat berubah menjadi padat  dan cair.

Itulah tadi artikel yang bisa kami bagikan pada segenap pembaca berkenaan dengan contoh perubahan wujud benda dari cair menjadi gas yang ada dalam kehidupan manusia dalam aktivitas sehari-hari. Semoga bisa memberikan edukasi bagi semuanya.

Gambar Gravatar
Niken Triana Putri adalah Salah satu Mahasiswi Jurusan Ilmu Pengetahuan Alam di Kampus Islam Negeri yang ada di Jakarta. Saat ini selain menyelsaikan tugas akhir juga sibuk menulis di website gurusains.com

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *