Pengertian Konservasi, Macam, Tujuan, Manfaat, dan Contohnya

Diposting pada

Konservasi Adalah

Sumber daya alam bumi meliputi udara, mineral, tanaman, tanah, air, dan margasatwa. Dimana banyaknya sumber daya tersebut senantisa dipelajari melalui konservasi. Oleh karena itulah secara singkat konservasi dianggap perawatan dan perlindungan sumber daya sehingga dapat bertahan untuk generasi mendatang. Termasuk memelihara keanekaragaman spesies, gen, dan arti ekosistem, serta fungsi lingkungan, seperti siklus nutrisi.

Disisi lain, konservasi bisa dilakukan melalui dua macam cara yaitu konservasi secara in-situ, yaitu konservasi yang dilakukan pada habitat aslinya, misalnya dengan membuat taman nasional, cagar alam, suaka margasatwa. Sedangkan konservasi ex-situ dilakukan di luar habitat aslinya, misalnya dengan membuat kebun raya, kebun binatang, bank gen, dan lain-lain. Konservasi tentunya memiliki manfaat yang sangat beragam jika ditinjau dari segi ekologis atau untuk kepentingan ekosistem, serta bermanfaat juga secara ekonomi, khususnya bagi manusia.

Konservasi

Konservasi menjadi istilah untuk pelestarian atau penggunaan sumber daya secara efisien. Konservasi itu sendiri juga bisa dibilang sebagai studi tentang hilangnya keanekaragaman hayati Bumi dan cara hilangnya ini dapat dicegah.

Keanekaragaman hayati adalah keanekaragaman kehidupan baik di tempat tertentu atau di seluruh planet Bumi, termasuk ekosistem, spesies, populasi, dan gennya. Sehingga bisa dikatakan bahwa konservasi berupaya untuk melindungi keanekaragaman kehidupan di semua tingkat organisasi biologis.

Kepunahan spesies adalah aspek yang paling jelas dari hilangnya keanekaragaman hayati. Sebagai contoh, spesies membentuk sebagian besar contoh dalam penilaian komprehensif tentang keadaan planet yang diterbitkan pada awal abad ke-21 oleh Millennium Ecosystem Assessment, sebuah upaya internasional yang dikoordinasikan oleh Program Lingkungan Perserikatan Bangsa-Bangsa.

Pengertian Konservasi

Konservasi adalah serangkaian upaya-upaya yang dilakukan untuk melestarikan lingkungan dengan tetap memperhatikan segi manfaat untuk saat ini dan manfaat di masa mendatang yaitu dengan cara mempertahankan adanya komponen-komponen yang menjadi penyebab kerusakan lingkungan dalam pemanfaatan pada masa mendatang.

Pengertian Konservasi Menurut Para Ahli

Adapun definisi konservasi menurut para ahli, antara lain:

  1. Norton (2004), Konservasi dalam pengertian biologi dapat didefinisikan sebagai suatu penyesuaian mekanisme alam untuk kepentingan dan tujuan sosial.
  2. Zavaleta (2008), Konservasi adalah sebagai “the body of knowledge necessary to concerve biological diversity at all level, from genes to ecosystems”. Atau jika diartikan kurang lebih yaitu “Konservasi merupakan pengetahuan yang diperlukan untuk menjaga dan memelihara diversitas biologi dari gen hingga ekosistem”.
  3. Richmond and Alison Bracker (ed) (2009), Pengertian konservasi adalah sebagai suatu proses kompleks dan terus-menerus yang melibatkan penentuan mengenai apa yang dipandang sebagai warisan, bagaimana ia dijaga, bagaimana ia digunakan, oleh siapa, dan untuk siapa. Warisan tersebut, tidak hanya menyangkut hal fisik, tetapi juga kebudayaan.
  4. Margareta (2010), Definisi konservasi adalah tindakan untuk melakukan perlindungan atau pengawetan; kegiatan untuk melestarikan sesuatu dari kerusakan, kehancuran, kehilangan, dan sebagainya.
  5. Pasal 1 ayat 2 Undang-undang No 5 Tahun 1990, Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya. Pasal ini menyebutkan arti konservasi SDA hayati yaitu pengelolaan SDA hayati yang pemanfaatannya dilakukan secara bijaksana untuk menjamin kesinambungan persediaan SDA tersebut. Dan juga dengan tetap memelihara serta meningkatkan kualitas dari keanekaragaman dan nilainya.

Macam Konservasi

Konservasi secara luas dapat dibagi menjadi dua bentuk, yaitu in-situ dan ex-situ. Berikut penjelasan beserta masing-masing contohnya:

  1. Konservasi In-situ

Konservasi in-situ yaitu konservasi situs atau konservasi sumber daya genetik yang dilakukan dalam populasi alami sumber daya genetik tersebut, seperti sumber daya genetik hutan dalam populasi alami spesies pohon.

Konservasi in-situ berupaya melindungi spesies tumbuhan atau hewan yang terancam punah di habitat aslinya, baik dengan melindungi atau membersihkan habitat itu sendiri, atau dengan mempertahankan spesies dari pemangsa. Konservasi ini diterapkan pada konservasi keanekaragaman hayati pertanian di hutan agro oleh petani, terutama yang menggunakan praktik pertanian tidak konvensional.

Konservasi in-situ bisa dilakukan melalui penetapan kawasan-kawasan berikut ini:

  1. Taman Nasional

Taman nasional dapat didefinisikan sebagai kawasan pelestarian alam yang memiliki ekosistem asli, dikelola dengan sistem zonasi yang dimanfaatkan untuk tujuan penelitian, ilmu pengetahuan, pendidikan, menunjang budidaya, pariwisata, dan rekreasi.

Contoh taman nasional antara lain Taman Nasional Los Cardones, Argentina; Yosemite National Park di Amerika Serika, Banff National Park, Alberta, Kanada. Adapula contoh taman nasional yang terdapat di Indonesia, diantaranya yaitu:

  1. Taman Nasional Lorentz di Papua
  2. Taman Nasional Ujung Kulon di Banten
  3. Taman Nasional Gunung Leuser di Aceh dan Sumatra Utara
  4. Taman Nasional Kerinci Seblat di Jambi
  5. Taman Nasional Bukit Barisan Selatan di Sumatra Utara, Sumatra Barat, Bengkulu, dan Sumatra Selatan, yang termasuk dalam Situs Warisan Dunia UNESCO, yang tergabung sebagai Warisan Hutan Hujan Tropis Sumatra
  1. Suaka Margasatwa 

Suaka margasatwa ialah hutan suaka alam yang ditetapkan oleh pemerintah dan juga masyarakat sebagai hutan tempat hidup margasatwa yang mempunyai nilai khas bagi ilmu pengetahuan dan juga kebudayaan, serta sebagai kekayaan dan kebanggaan nasional.

Contoh suaka margasatwa di Indonesia, yaitu:

  1. Suaka Margasatwa Pulau Komodo dan Pulau Rinca di Nusa Tenggara Timur yang tujuan utamanya untuk melindungi komodo
  2. Suaka Margasatwa Pulau Buton di Sulawesi Tenggara yang bertujuan untuk melindungi anoa, monyet buton, meleo senkawor, rusa, dan kus kus
  1. Cagar Alam

Cagar alam ialah kawasan suaka alam yang keadaan alamnya memiliki kekhasan tumbuhan, binatang atau satwa, dan juga ekosistemnya, sehingga perlu dilindungi dan perkembangannya berlangsung secara alami tanpa adanya campur tangan manusia di dalamnya.

Di Indonesia, secara garis besar, cagar alam bisa dibagi menjadi beberapa jenis, yaitu cagar alam daratan (baik tanah maupun perairan darat), cagar alam laut, dan cagar alam biosfer. Adapun contoh cagar alam di Indoensia, antara lain:

  1. Cagar alam Air Putih di Sumatera Barat
  2. Cagar alam Gunung Palung di Kalimantan Barat
  3. Cagar alam Tangkoko di Sulawesi Utara
  4. Cagar Alam Gunung Butak di Rembang, Jawa Tengah
  5. Cagar Alam Teluk Baron di Gunungkidul, Jawa Tengah
  1. Konservasi Ex-Situ

Konservasi ex-situ adalah pelestarian komponen keanekaragaman hayati di luar habitat aslinya. Ini melibatkan konservasi sumber daya genetik, serta liar dan yang dibudidayakan atau spesies, dan memanfaatkan beragam teknik dan fasilitas.

Strategi tersebut termasuk pembentukan kebun botani, kebun binatang, untaian konservasi dan gen, benih serbuk sari, semai, kultur jaringan dan bank DNA.

  1. Bank gen atau bank plasma nutfah 

Variabilitas genetik juga dipertahankan oleh bank gen dalam kondisi pertumbuhan normal. Ini adalah penyimpanan plasma nutfah pada suhu yang dingin dan kelembaban yang terkendali untuk penyimpanan; ini adalah cara penting untuk melestarikan sumber daya genetik.

Contoh bank gen yaitu terdapat di IPB. Hingga dengan tahun 2018, total koleksi sumber daya genetik (SDG) tanaman pangan yang dikelola di Bank Gen Pertanian di BB Biogen yaitu sebanyak 10.790 aksesi.

  1. Kriopreservasi 

Ini adalah aplikasi teknologi terbaru untuk pelestarian bagian biotik. Jenis konservasi ini dilakukan pada suhu yang sangat rendah (196 ° C) dalam nitrogen cair. Aktivitas metabolisme organisme ditangguhkan di bawah suhu rendah, yang kemudian digunakan untuk tujuan penelitian. Contohnya yaitu pembekuan embrio mencit yang merupakan pembekuan mamalia pertama kali yang dilaporkan oleh Witting (1971).

  1. Kebun raya

Kebun raya adalah tempat di mana bunga, buah dan sayuran ditanam. Kebun raya menyediakan keindahan dan lingkungan yang tenang. Sebagian besar dari mereka sudah mulai memelihara tanaman eksotis untuk tujuan pendidikan dan penelitian.

Contoh kebun raya yang ada di Indonesia, antara lain:

  1. Kebun Raya Bogor di Jawa Barat
  2. Kebun Raya Enrekang di Sulawesi Selatan
  3. Kebun Raya Samosir di Sumatera Utara
  4. Kebun Raya Katingan di Kalimantan Tengah
  5. Kebun Raya Baturade di Jawa Tengah
  1. Translokasi Hewan

Translokasi hewan merupakan pelepasan hewan di lokasi baru yang datang dari tempat lain. Translokasi dilakukan dalam kasus-kasus berikut: Saat spesies tempat hewan bergantung menjadi langka; Ketika suatu spesies endemik atau terbatas pada area tertentu; Karena perusakan kebiasaan dan kondisi lingkungan yang tidak menguntungkan; Peningkatan populasi di suatu daerah.

  1. Kebun Binatang 

Kebun binatang ialah tempat yang berbentuk taman dan atau ruang terbuka hijau dan atau jalur hijau yang menjadi tempat untuk mengumpulkan, memelihara kesejahteraan dan memperagakan satwa liar untuk khalayak umum dan yang diatur penyelenggaraannya sebagai lembaga konservasi ex-situ.

Adapun untuk contoh kebun binatang di Indonesia, yaitu:

  1. Kebun Binatang Gembira Loka di Yogjakarta
  2. Kebun Binatang Pematang Siantar di Sumatera Utara
  3. Kebun Binatang (Bonbin) Suarabaya

Tujuan Konservasi

Konservasi sangat penting bagi kehidupan makhluk hidup di Bumi. Berikut ini tiga hal yang menunjukkan pentingnya konservasi, yaitu:

  1. Melindungi satwa liar

Alasan paling jelas untuk konservasi adalah untuk melindungi satwa liar dan meningkatkan keanekaragaman hayati. Melindungi satwa liar dan melestarikannya untuk generasi mendatang juga berarti bahwa hewan atau tumbuhan yang ada saat ini yang kita sukai tidak hanya akan menjadi kenangan, dan kita dapat menjaga ekosistem yang sehat dan fungsional.

Beberapa spesies tidak dapat bertahan hidup di luar habitat alami mereka sendiri tanpa campur tangan manusia seperti di kebun binatang dan akuarium, sehingga perusakan habitat alami mereka menjadi ancaman nyata bagi kelangsungan hidup mereka.

Selain itu, spesies yang bermigrasi dan menghuni lebih dari satu habitat alami juga rentan, sehingga pelestarian habitat ini membantu mencegah seluruh ekosistem dirusak. Karena semakin banyak spesies menghadapi kepunahan, pekerjaan yang dilakukan untuk melindungi satwa liar yang menyebut planet ini sebagai rumah menjadi semakin penting.

  1. Melindungi Bumi

Bukan rahasia lagi bahwa masa depan planet kita sangat perlu dijaga, dengan perubahan iklim yang telah menimbulkan kekacauan pada lingkungan alam kita. Untuk melestarikan bumi bagi generasi mendatang, kita tidak hanya perlu mengurangi jumlah kerusakan yang diakibatkan aktivitas manusia terhadap lingkungan tetapi mendukung dunia alam sebanyak yang kita bisa.

Alam sendiri adalah alat terbesar kami dalam perang melawan pemanasan global, dan melalui kerja konservasi, kami dapat sepenuhnya memanfaatkan kontribusi alam untuk aksi mitigasi yang diperlukan untuk menghindari peningkatan suhu yang dahsyat.

Segala sesuatu mulai dari hutan tropis hingga garis pantai kita memiliki peran untuk dimainkan dalam perang melawan perubahan iklim, serta melindungi komunitas kita, jadi penting untuk melakukan semua yang kita bisa untuk melindunginya.

  1. Kesehatan manusia

Salah satu alasan yang cukup besar untuk dilakukannya konservasi yang sedikit jarang dibicarakan adalah dampaknya terhadap kesehatan manusia, baik dalam hal mencegah munculnya penyakit baru, dan produksi obat-obatan yang kita andalkan.

Memiliki habitat liar bagi hewan berfungsi sebagai penghalang untuk mencegah munculnya penyakit menular dari hewan ke manusia. Habitat yang sebelumnya tidak terganggu telah dibersihkan untuk memberi jalan bagi manusia dan pertanian, yang telah menyatukan hewan liar dan domestik dan membantu memfasilitasi lompatan penyakit ke manusia.

Salah satu contohnya adalah wabah Ebola. Ebola adalah zoonosis (penyakit hewan yang dapat melompat ke manusia), dan diyakini bahwa itu kemungkinan besar menyebar ke manusia dari kelelawar. Banyak obat yang kita gunakan sebagai manusia juga berasal dari bahan kimia yang diproduksi oleh hewan atau tumbuhan, jadi dengan melindungi alam kita juga melindungi obat penyelamat yang kita andalkan, termasuk obat anti kanker.

Sederhananya, kita tidak bisa sehat dalam lingkungan yang tidak sehat, dan demi kebaikan kita sendiri adalah untuk melestarikan dunia alam sebanyak yang kita bisa. Eksploitasi dunia alami mengancam kemampuan kita untuk menyediakan makanan dan air bagi orang-orang di bumi, dan hal-hal seperti polusi secara langsung berbahaya bagi kesehatan manusia.

Manfaat Konservasi

Konservasi memiliki manfaat yang beragam, baik dari segi ekologis maupun ekonomi. Manfaat konservasi dari segi ekologis atau dengan kata lain manfaat kawasan konservasi terhadap ekosistem, antara lain :

  1. Melindungi kekayaan ekosistem alam dan memelihara suatu proses-proses dalam arti ekologi ataupun keseimbangan ekosistem dengan secara berkelanjutan.
  2. Melindungi spesies flora dan fauna yang langka atau hampir punah.
  3. Melindungi ekosistem yang indah, menarik dan juga unik.
  4. Melindungi ekosistem dari suatu kerusakan yang disebabkan oleh faktor alam, mikro organisme dan lain sebagainya.
  5. Menjaga kualitas lingkungan agar tetap terjaga, dan lain sebagainya.

Sedangkan jika ditinjau dari segi ekonomi, manfaat konservasi antara lain:

  1. Mencegah suatu kerugian yang diakibatkan oleh suatu sistem penyangga kehidupan misalnya kerusakan pada hutan lindung, daerah aliran sungai dan lain-lain. Kerusakan pada suatu lingkungan akan mengakibatkan bencana dan otomatis akan mengalami kerugian.
  2. Mencegah suatu kerugian yang diakibatkan hilangnya sumber dalam makna genetika yang terkandung pada  suatu flora yang mengembangkan bahan pangan dan bahan untuk obat-obatan.

Contoh Konservasi

Contoh Konservasi
Contoh Konservasi

Adapun untuk contoh konservasi antara lain;

In Situ

Misalnya saja;

  1. Cagar alam Rafflesia di Aceh
  2. Taman Nasional Komodo di Nusa Tenggara Timur
Ex Situ

Misalnya saja;

  1. Kebun Binatang Ragunan di Jakarta Selatan
  2. Taman Safari di Bogor, Bali, dan Prigen
Kesimpulan

Dari penjelasan yang dikmeukakan, dapatlah dikatakan bahwa tujuan dan manfaat adanya konservasi tidak terlepas daripada spesies yang selamat dari kepunahan dapat kehilangan sebagian besar keanekaragaman genetiknya sebagai lokal, populasi yang berbeda secara genetis hilang dari sebagian besar kisaran asli spesies.

Selain itu, ekosistem dapat menyusut secara dramatis di daerah tersebut dan kehilangan banyak fungsinya, bahkan jika spesies penyusunnya berhasil bertahan hidup. Konservasi terlibat dengan mempelajari semua jenis kehilangan ini, memahami faktor-faktor yang menyebabkannya, mengembangkan teknik untuk mencegah kehilangan, dan, jika memungkinkan, memulihkan keanekaragaman hayati.

Itulah tadi materi yang bisa kami tuliskan secara lengkap kepada segenap pembaca terkait dengan pengertian konservasi menurut para ahli, macam, tujuan, manfaat, dan contohnya dalam kehidupan. Semoga melalui artikel ini memberikan referensi kepada segenap pembaca. Trimakasih,

Daftar Pustaka
  • 3 Reasons Why Conservation Is So Important dari https://www.pure-leisure.co.uk/3-reasons-why-conservation-is-so-important/
  • Conservation dari https://www.nationalgeographic.org/encyclopedia/conservation/
  • Conservation dari https://www.britannica.com/science/conservation-ecology

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *