10 Contoh Mengkristal dalam Kehidupan Sehari-hari

Diposting pada

Contoh Peristiwa Mengkristal

Perubahan wujud benda terjadi pada benda dalam wujud-wujud tertentu, yaitu padat, cair, dan gas. Dalam istilah Ilmu Pengetahuan Alam perubahan ini kita kenal dengan perubahan termodimika, yaitu perubahan wujud benda yang disebabkan adanya pelepasan dan penyerapan kalor pada benda.

Sehingga secara berangsur-angsur benda akan berubah dari fase satu ke keadaan wujud yang lain.  Salah satu perubahan benda yang harus kita kenal adalah mengkristal (kristalisasi) yang kerapkali perubahan ini mudah ditemukan dalam kehidupan sehari-hari.

Mengkristal/Kristalisasi

Mengkristal adalah serangkaian proses perubahan benda yang semula berwujud gas menjadi wujud zat padat. Selain benda dengan wujud gas, pembentukan benda padat dalam proses kristalisasi juga berasal dari pengendapan larutan atau lelehan.

Contoh Mengkristal

Proses pemadatan suatu benda atau mengkristal, tentunya sangat lekat dengan kehidupan sehari-hari. Perubahan tersebut dapat berupa fenomena, atau sesuatu yang tanpa sadar kita manfaatkan untuk memenuhi kebutuhan kita. Berikut contoh-contohnya;

  1. Knalpot pada Kendaraan Bermotor

peristiwa mengkristal pada kenalpot
Knalpot Pada Kendaraan

Kendaraan bermotor baik itu mobil, motor, bus, bajaj, dan lain-lain, pastilah memiliki knalpot. Knalpot ini berguna sebagai tempat membuang gas-gas yang dihasilkan dari penggunaan mesin kendaraan. Tanpa knalpot gas yang harusnya terbuang karena tidak lagi diperlukan akan terus mengendap di dalam mesin, dan lambat laun akan menyebabkan kerusakan.

Gas yang dikeluarkan melalui knalpot salah satunya adalah karbondioksida (CO2), saat menguap gas ini tidak seluruhnya terbuang ke udara, namun ada beberapa yang mengendap di dalam knalpot dan meninggalkan bekas berupa kristal-kristal kecil kehitaman yang membuat bagian dalam knalpot menjadi kotor. Proses tersebut adalah kristalisasi dari bentuk gas atau fase uap.

  1. Garam

peristiwa mengkristal pada garam
Garam

Garam yang terkenal dengan rasa asinnya dan biasa dimanfaatkan sebagai salah satu bumbu masak merupakan hasil dari proses kristalisasi larutan. Kita akan menemukan berbagai macam bentuk garam di pasaran, yaitu berbentuk kotak, bulan, atau bubuk. Namun semuanya adalah kristal-kristal kecil berwarna putih yang rasanya asin.

  1. Proses Pembuatan Garam

Garam merupakan komoditas yang sangat penting bagi kehidupan kita, bukan hanya sekedar bumbu masakan, tetapi tubuh kita sendiri juga membutuhkan kadar garam yang cukup setiap harinya. Selain itu petani yang tinggal di daerah lepas pantai, banyak yang berprofesi sebagai petani garam. Rata-rata dari mereka masih membuat garam dengan cara tradisional. Ada dua cara yang biasa dikenal, yaitu dengan metode penguapan sinar matahari dan metode perebusan.

Metode penguapan sinar matahari sangat mengandalkan bantuan dari sinar matahari, karena prosesnya cukup lama yaitu 6-7 hari. Pada metode penguapan petani membuat petakan-petakan terlebih dahulu yang mirip dengan petakan sawah untuk selanjutnya diisi dengan air laut. Setelah itu air laut didiamkan selama kurang lebih seminggu agar air menguap dan menyisakan kristal-kristal garam. Kristal garam yang dihasilkan adalah butir-butir besar garam.

Berbeda dengan metode penguapan,  garam yang dihasilkan dari metode perebusan akan lebih halus. Hal ini dikarenakan air laut seluruhnya direbus dalam keadaan api yang besar. Air yang direbus akan menguap sedikit demi sedikit hingga menyisakan endapan berupa kristal-kristal garam. Begitulah proses kristalisasi garam yang dilakukan petani tradisional dan hasilnya kita manfaatkan sekarang.

  1. Pemurnian Gula Pasir

Seperti halnya garam, gula pasir juga merupakan salah satu bahan masakan, makanan atau minuman yang memberikan cita rasa manis pada lidah kita. Kalau diperhatikan lebih detail, gula pasir merupakan kristal-kristal kecil yang hampir mirip dengan garam. Gula menjadi salah satu bahan yang sering dimanfaatkan untuk kebutuhan pangan manusia.

Kandungan glukosa yang kaya dalam gula dapat diubah menjadi energi di dalam tubuh sehingga kita dapat beraktivitas. Walaupun begitu, pemakaian gula tidaklah boleh berlebihan, karena akan menyebabkan penyakit diabetes.

Proses kristalisasi gula pasir memakan tahapan yang lebih panjang. Gula pasir kebanyakan berbahan dasar dari tumbuhan tebu, maka sebelum proses kristalisasi tebu harus diolah terlebih dahulu. Pertama, tebu harus dipilah terlebih dahulu sebelum diolah (pemerasan) untuk menghasilkan air tebu yang banyak.

Setelah itu air tebu harus disaring, jika sudah bersih barulah dilakukan pemanasan dan kristalisasi hingga menghasilkan gula pasir yang kita konsumsi saat ini.

  1. Kristal pada Madu

Contoh lain kristalisasi dalam kehidupan sehari-hari yaitu terbentuknya kristal pada madu. Kristalisasi pada madu terjadi pada kondisi tertentu, misalnya suhu udara yang dingin dapat menyebabkan kristalisasi lebih cepat. Sebaliknya kristalisasi lebih lambat jika jumlah kandungan serbuk sari dalam madu itu tinggi. Madu dibawa oleh lebah ke sarang dalam bentuk  zat cair atau agak kental, madu tersebut mengandung air, glukosa, vitamin dan enzim.

Karena di dalamnya ada kandungan glukosa atau gula, maka madu dapat mengkristal. Madu yang mengkristal bukanlah indikasi bahwa madu tersebut rusak, jadi tetap dapat dikonsumsi walaupun terdapat kristal-kristal gula di dalamnya.

  1. Kopi

Masih seputar industri makanan, kristalisasi juga digunakan pada proses pembuatan bubuk kopi instan tanpa ampas. Berbeda dengan kopi yang menghasilkan ampas, bubuk kopi tanpa ampas, saat diseduh menggunakan air bubuk kopi akan larut sepenuhnya seperti gula dan garam. Dari hal tersebut kita dapat melihat bahwa pembuatan kopi itu juga menggunakan proses mengkristal.

  1. Bunga Es

Refrigator, yang biasa kita kenal dengan sebutan kulkas atau lemari es merupakan salah satu peralatan elektronik yang sangat dibutuhkan. Lemari es emiliki fungsi sebagai tempat penyimpanan dan pendingin makanan yang tidak tahan lama jika hanya ditaruh pada suhu ruangan saja. Biasanya pada lemari es terdapat bagian yang sering kita sebut dengan freezer/pendingin/pembeku, bunga es sering ditemui pada bagian ini.

Banyaknya frekuensi buka tutup pada pintu kulkas akan menyebabkan udara ruangan yang lebih hangat masuk ke dalam kulkas. Akibat dari udara yang masuk adalah pembentukan bunga es yang akan memadat akibat kristalisasi udara ruangan.

Jika semakin lama dibiarkan bunga es ini dapat menyebabkan beberapa kerusakan dalam lemari es. Selain itu bunga es juga dapat menjadi media yang tepat bagi berkembangnya bakteri jika sudah tertumpuk banyak pada lemari es. Oleh karena itu, untuk mengurangi pembentukan bunga es, frekuensi buka tutup pintu dapat dikurangi, atau tidak menaruh makanan-minuman yang masih panas/hangat langsung ke lemari es.

  1. Salju

Salju adalah benda dengan wujud padat (beku) yang berasal dari cairan, yaitu partikel uap air yang tertampung di awan. Jika awan mengalami kejenuhan tentu akan turun hujan. Di Indonesia biasa kita temukan hujan dalam wujud cair, sesuai dengan wujud aslinya.

Namun di negara-negara dengan iklim subtropis hujan yang turun bukan berwujud cairan, melainkan salju. Salju terbentu dari partikel uap air yang mendingin di atmosfer dan jatuh ke bumi dalam bentuk kristal. Itu sebabnya salju mengalami proses mengkristal sebelum turun.

  1. Pembuatan Vetsin atau Micin

Salah satu contoh lagi yang sering digunakan sebagai tambahan bahan masakan yaitu vetsin atau micin. Vetsin berfungsi sebagai penyedap rasa pada masakan, penggunaannya membuat rasa masakan lebih sedap dan nikmat. Vetsin dapat kita temukkan di pasar atau warung-warung terdekat dengan harga yang cukup murah.

Butir-butir vetsin yang berwarna putih hampir transparan itu adalah hasil dari kristalisasi. Walaupun dapat menambah cita rasa masakan, sebaiknya vetsin digunakan secukupnya saja, sehingga tidak menimbulkan efek samping.

  1. Pembuatan kaca

pembuatan kaca pada industri kaca menggunakan kristalisasi silika. Proses pembuatannya perlu dileburkan terlebih dahulu pada suhu panas, setelah itu terjadi perubahan wujud dari lelehan menjadi padat dengan proses kristalisasi dan menghasilkan kaca.

  1. Perhiasan

Intan, permata, safir, rubi adalah kumpulan batu mulia yang sering digunakan sebagai perhiasan. Batu mulia terbentuk dari proses alam, yaitu kristalisasi cairan magma yang memadat menjadi batu kristal. Pembentukan batu kristal dari cairan magma yang sangat panas memakan waktu yang sangat lama, karena itu batu mulia dijual dengan harga yang cukup mahal dari pada perhiasan lainnya.

Dari penjelasan beragam contoh diatas, sejatinya terdapat dua proses yang ada dalam kristalisasi. Antara lain;

  1. Pembentukan inti sel (nukleus), setelah inti sel terbentuk, unit sel lain akan berkumpul di sekitarnya dan hal itu yang mengawali proses kristalisasi.
  2. Pertumbuhan kristal, saat inti kristal dan sel lain di sekitarnya sempurna terbentuk, akan tumbuh cabang-cabang sel yang lebih banyak sehingga akan membentuk struktur kristal.

Jenis Proses Kristalisasi

Terdapat tiga proses kristalisasi, diantaranya:

  1. Kristalisasi larutan, yaitu proses pemadatan yang berasal dari wujud larutan.
  2. Kristalisasi lelehan, yaitu proses pemadatan yang berasal dari pengendapan lelehan.
  3. Kristalisasi fase uap, yaitu proses pemadatan yang berasal dari fase uap benda.

Itulah tadi serangkaian penjelasan yang bisa kami uraikan pada segenap pembaca. Berkaitan dengan contoh peristiwa mengkristal yang ada dalam kehidupan sehari-hari. Semoga bermanfaat bagi semuanya.

Gambar Gravatar
Niken Triana Putri adalah Salah satu Mahasiswi Jurusan Ilmu Pengetahuan Alam di Kampus Islam Negeri yang ada di Jakarta. Saat ini selain menyelsaikan tugas akhir juga sibuk menulis di website gurusains.com

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *