Pengertian Interaksi Antarorganisme, Jenis, dan Contohhnya

Diposting pada

Interaksi Antarorganisme Adalah

Suatu organisme tidak dapat hidup sendiri di alam, namun selalau membutuhkan atau selalu bersama-sama dengan spesies lain untuk hidup bersama. Pada beberapa spesies, keberadaan spesies lain adakalanya tidak berpengaruh namun tetap akan saling berinteraksi. Interaksi dapat terjadi baik antar individu dalam satu spesies maupun dengan populasi lain, interaksi yang terjadi pada sebuah ekosistem tersebut sangat berguna untuk menjaga kestabilan ekosistem.

Apabila intersksi tersebut berjalan tidak seimbang maka akan terjadi adanya ketimpangan pada arti ekosistem sehingga berdampak buruk pada ekosistem tersebut serta perkembangbiakan mahluk hidup yang ada didalamnya. Interaksi tersebut sering kita jumpai disekitar kita, contohnya simbiosis mutualisme antara kupu-kupu atau lebah dengan bunga yang dihinggapinya.

Interaksi Antarorganisme

Organisme menempati apa yang disebut relung (niche). Relung (niche) tersebut termasuk ruang fisik tempat mereka hidup, bagaimana mereka menggunakan sumber daya yang ada di ruang itu, dan bagaimana mereka berinteraksi dengan organisme lain di ruang itu.

Interaksi antaraorganisme di dalam atau di antara relung bisa dikarakterisasi menjadi beberapa  jenis hubungan, antara lain kompetisi, predasi, komensalisme, mutualisme, dan parasitisme.

Tiga sub-tipe terakhir secara klasik bisa dikategirukan ke dalam suatu hubungan yang dinamakan simbiosis, tapi pada dasarnya predasi dan kompetisi juga bisa dianggap sebagai bentuk simbiosis. Simbiosis mengacu pada hubungan dekat di mana satu atau kedua organisme memperoleh manfaat.

Pengertian Interaksi Antarorganisme

Interaksi antarorganisme adalah hal yang mutlak terjadi, sebab pada dasarnya individu tidak akan pernah bisa lepas dari individu lainnya, atau dengan kata lain individu pasti membutuhkan individu lainnya. Sehingga interaksi antar organisme tersebut akan sangat mudah ditemui di sebuah populasi maupun komunitas.

Interaksi antarorganisme berkaitan dnegan kebutuhan sumberdaya seperti misalnya untuk makan, tempat mencari makan dan tempat tinggal. Interaksi tersebut dapat saling menguntungkan kedua pihak, atau bisa juga menguntungkan hanya salah satu pihak sedangkan pihak lain dirugikan. Interaksi antar organisme dapat berhubungan sangat erat bisa juga kurang erat.

Pengertian Interaksi Biologis Menurut Para Ahli

Adapun definisi interaksi dalam makna biologi menurut para ahli, antara lain:

Wikipedia

Interaksi biologis adalah efek yang dimiliki oleh sepasang organisme yang hidup bersama dalam suatu komunitas terhadap satu sama lain. Mereka dapat berupa spesies yang sama (interaksi antar spesies), atau dari spesies yang berbeda (interaksi antar spesies).

Efek-efek ini bisa bersifat jangka pendek, seperti penyerbukan dan predasi, atau jangka panjang; keduanya sering sangat mempengaruhi evolusi spesies yang terlibat. Interaksi jangka panjang disebut simbiosis.

Interaksi dapat bersifat tidak langsung, melalui perantara seperti sumber daya bersama atau musuh bersama. Jenis hubungan ini dapat ditunjukkan oleh efek bersih berdasarkan efek individu pada kedua organisme yang timbul dari hubungan tersebut.

Jenis Interaksi Antarorganisme dan Contohnya

Berikut ini jenis-jenis interaksi antarorganisme beserta masing-masing contohnya, antara lain:

  1. Netralisasi

Netralisasi merupakan hubungan antar mahluk hidup yang kedua belah pihak tidak saling diuntunkan tidak juga saling dirugikan, artinya kedua belah pihak tersebut tidak saling menganggu. Contohnya netralisasi yaitu hubungan antara ikan dengan burung pipit yang memakan padi di sawah, hubungan anatara kupu-kupu dan sapi.

  1. Predasi

Predasi merupkan bentuk interaksi antar organisme dimana suatu organisme memakan organisme lain baik sebagian atau seluruh tubuh. Organisme yang dimakan disebut mangsa. Sehingga predasi disebut juga hubungan anatara pemangsa (predator) dan mangsanya.

Interaksi ini bermanfaat bagi pemangsa, tetapi berbahaya bagi mangsa. Hubungan tersebut sangat erat, karena predator tidak akan dapat hidup tanpa adanya mangsa. Sebaliknya predator digunakan untuk mengontrol populasi mangsa.

Dalam kasus herbivora, herbivora sering mengkonsumsi hanya sebagian dari tanaman. Meskipun tindakan ini dapat menyebabkan cedera pada tanaman, tapi itu juga dapat menyebabkan penyebaran benih.

Banyak ahli ekologi memasukkan interaksi parasit dalam diskusi tentang predasi. Dalam hubungan seperti itu, parasit menyebabkan kerusakan pada tuan rumah dari waktu ke waktu, bahkan mungkin kematian.

Contoh predasi misalnya cacing pita parasit menempel pada lapisan usus anjing, manusia dan mamalia lainnya, mengonsumsi makanan yang dicerna sebagian dan merampas sejumlah nutrisi, sehingga menurunkan kebugaran inang.

  1. Kompetisi

Kompetisi disebut juga dnegan persaingan merupakan interaksi antar organisme dimana individu atau populasi bersaing untuk sumber daya yang sama dan terbatas. Kompetisi dapat antar spesies, antar spesies yang berbeda, atau antar spesies, antar individu dari spesies yang sama.

Ketika organisme bersaing untuk mendapatkan sumber daya (seperti makanan) hal tersebut disebut kompetisi konsumtif atau eksploitatif. Ketika mereka bersaing untuk wilayah, itu disebut kompetisi gangguan.

Ketika mereka bersaing untuk wilayah baru dengan tiba di sana terlebih dahulu, itu disebut kompetisi pre-emptive. Spesies bersaing ketika mereka memiliki relung (niche) yang tumpang tindih, artinya peran dan persyaratan ekologis yang tumpang tindih untuk bertahan hidup dan reproduksi.

Persaingan dapat diminimalkan jika dua spesies dengan relung yang tumpang tindih berevolusi melalui seleksi alam untuk menggunakan sumber daya yang kurang serupa, sehingga menghasilkan pembagian sumber daya.

Pada 1930-an, ahli ekologi Rusia Georgy Gause mengusulkan bahwa dua spesies yang bersaing untuk sumber daya pembatas yang sama tidak dapat hidup berdampingan di tempat yang sama pada waktu yang sama.

Sebagai konsekuensinya, satu spesies dapat didorong ke kepunahan, atau evolusi mengurangi kompetisi. Contoh kompetisi adalah singa dan hyena yang bersaing memperebutkan mangsa.

  1. Simbiosis

Simbiosis menggambarkan interaksi yang erat antara dua atau lebih spesies yang berbeda. Spesies tersebut berbeda karena dalam hubungan simbiotik, kedua spesies dalam hubungan hidup bersama.

Banyak organisme yang terlibat dalam hubungan simbiosis karena interaksi ini memberikan manfaat bagi kedua spesies. Namun, ada beberapa jenis simbiosis yang tidak menguntungkan dan bahkan dapat membahayakan satu atau kedua spesies.

Hubungan simbiosis dapat bersifat obligat atau fakultatif. Simbiosis obligat adalah ketika dua organisme berada dalam hubungan simbiotik karena mereka tidak dapat bertahan hidup tanpa satu sama lain. Simbiosis fakultatif adalah ketika spesies hidup bersama karena pilihan.

Simbiosis bisa dibagi lagi menjadi beberapa jenis, yaitu:

Simbiosis Mutualisme

Simbiosis mutualisme merupakan hubungan simbiotik yang menguntungkan kedua belah pihak..

Pola interaksi mutualisme atau timbal-balik terjadi dalam tiga bentuk, yaitu:

  • Mutualisme obligat, yaitu ketika satu spesies tidak dapat bertahan hidup terpisah dari yang lain.
  • Mutualisme difusif, yaitu ketika satu organisme dapat hidup dengan lebih dari satu pasangan.
  • Mutualisme fakultatif, yaitu ketika satu spesies bisa bertahan hidup sendiri dalam kondisi tertentu.

Sedangkan berdasarkan tujuan umumnya, mutualisme bisa dibedakan menjadi tiga, yaitu:

  • Mutualisme trofik dicontohkan dalam lumut, yang merupakan hasil mutualisme anatar jamur dan ganggang atau cyanobacteria. Ganggang yang mensintesis mensuplai jamur dengan nutrisi, dan mendapatkan perlindungan sebagai balasannya.

Hubungan itu juga memungkinkan lumut untuk menjajah habitat yang tidak ramah bagi kedua organisme itu sendiri.

  • Mutualisme defensif adalah ketika satu organisme memberikan perlindungan dari predator sementara yang lain menyediakan makanan atau tempat berlindung. Contohnya yaitu semut dan kutu daun.
  • Mutualisme dispersif adalah ketika satu spesies menerima makanan sebagai imbalan untuk mengangkut serbuk sari organisme lain. Contohnya adalah yang terjadi antara lebah dan bunga.

Simbiosis Komensalisme

Simbiosis komensalisme merupakan hubungan simbiotik dimana salah satu pihak diuntungkan namun pihak lain tidak merasa dirugikan maupun diuntungkan.

Contoh komensalisme misalnya teritip yang tumbuh pada paus dan hewan laut lainnya. Paus tidak mendapatkan manfaat dari teritip, tetapi teritip mendapatkan mobilitas, yang membantu mereka menghindari predator dan peluang makan yang lebih beragam.

Ada empat tipe dasar hubungan komensal, yaitu:

  • Komensalisme kimia, terjadi ketika satu bakteri menghasilkan bahan kimia yang menopang bakteri lain.
  • Inquilinisme, terjadi ketika satu organisme hidup di sarang, liang, atau tempat tinggal spesies lain.
  • Metabiosis, terjadi ketika satu spesies bergantung pada yang lain untuk bertahan hidup.
  • Phoresy, terjadi ketika satu organisme menempel sementara pada organisme lain untuk keperluan transportasi.

Simbiosis Parasitisme

Simbiosis parasitisme merupakan hubungan simbiotik dimana salah satu pihak diuntungkan sedangkan pihak lain dirugikan, tetapi organisme yang merugi tidak selalu terbunuh. Contohnya adalah hubungan antara benalu dan pohon manga, cacing pita yang hidup di tubuh manusia.

Organisme yang diuntungkan disebut parasit, dan yang dirugikan adalah inangnya. Parasitisme tidak sama dengan parasitoidisme, karena dalam parasitoidisme inang selalu terbunuh, seperti ketika satu organisme bertelur di dalam organisme lain yang kemudian dimakan oleh tukik.

Parasit dapat berupa ektoparasit, seperti kutu, kutu, dan lintah, yang hidup di permukaan inang. Parasit juga bisa hidup secara endoparasit atau hidup di dalam tubuh inang, seperti cacing usus.

Endoparasit itu sendiri bisa dibedakan menjadi dua,  yaitu: Parasit antar sel (yang hidup di ruang antara sel) dan parasit intraseluler (yang hidup di dalam sel). Ada juga sesuatu yang disebut hiperparasitisme, yaitu ketika parasit terinfeksi oleh parasit lain, seperti mikroorganisme yang hidup dalam kutu, yang hidup pada seekor anjing.

Amensalisme  

Amensalisme menggambarkan interaksi di mana kehadiran satu spesies memiliki efek negatif pada spesies lain, tetapi spesies pertama tidak terpengaruh. Contohnya yaitu kawanan gajah yang berjalan melintasi lanskap dapat menghancurkan tanaman yang rapuh.

Interaksi amensalistik umumnya terjadi ketika satu spesies menghasilkan senyawa kimia yang berbahaya bagi spesies lain. Contohnya yaitu Pohon kenari menghasilkan zat allelopatik dan meneruskannya ke ekosistem padang rumput dan ke sekitar pertumbuhannya. Ini membuat tanaman lain tidak bisa hidup dan tumbuh di sekitar tanaman ini.

Ya, itulah materi lengkap yang bisa kami berikan kepada segenap pembaca semuanya terkait dengan pengertian interaksi antarorganisme menurut para ahli, jenis, dan contohhnya. Semoga memberikan pengetahuan serta menambah wawasan bagi semuanya. Trimakasih,

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *