Contoh Simbiosis Amensalisme dan Penjelasannya

Diposting pada

Contoh Simbiosis Amensalisme

Dari banyaknya macam simbiosis, hubungan timbal balik yang terjadi pada simbiosis amensalisme adalah sesuatu yang unik. Interaksi antara dua makhluk hidup ini menghasilkan kerugian pada satu pihak sementara pihak lainnya tidak terpengaruh apa-apa. Pengertian tersebut berkebalikan dari simboisis komensalisme, yaitu dengan satu pihak diuntungkan namun pihak lain bersifat netral.

Simbiosis Amensalisme

Simbioisis amensalisme biasanya terjadi pada interaksi antarorganisme dari dua kelompok yang sama, yaitu tumbuhan dengan tumbuhan. Hal yang menarik dari simbiosis amensalisme adalah sifat merugikan dari satu organisme merupakan sifat alami yang tidak dapat terhindari lagi. Biasanya ditandai dengan mengeluarkan zat atau senyawa yang berbahaya bagi organisme lain.

Umunya sifat alami yang dimiliki oleh organisme yang merugikan adalah adanya pengeluaran senyawa alelopati. Senyawa alelopati merupakan senyawa kimia yang berbahaya bagi organisme lain. Senyawa ini mampu menghambat pertumbuhan dari organisme tertentu. Sehingga kedua organisme tersebut sebetulnya tidak cocok untuk hidup berdampingan.

Bagi organisme yang mengeluarkan senyawa alelopati, hubungan dengan organisme lain tidak akan merugikan ataupun menguntungkan bagi dirinya. Meskipun sebaliknya, pada organisme lain yang hidup disekitarnya akan mendapat kerugian yang cukup banyak.

Contoh Simbiosis Amensalisme

Berikut contoh dari simbiosis amensalisme yang terjadi di sekitar kita, antara lain;

  1. Gulma dengan Tanaman Produksi

Tanaman gulma merupakan tanaman yang merugikan bagi beberapa tanaman lain karena mampu mengeluarkan senyawa alelopati. Spesies Imperata cylindrica yang biasa disebut alang-alang adalah jenis gulma yang memiliki senyawa alelopati dengan efek yang sangat kuat. Maka dapat dilihat pertumbuhan alang-alang daripada tumbuhan lain akan berlangsung lebih cepat.

Efek merugikan dari alelopati akan dirasakan tumbuhan yang tumbuh di sekitarnya. Bagi tanaman penghasil buah ataupun tidak, jika tumbuh di sekitar gulma ini maka lambat laun akan mengalami ketidaksuburan. Contohnya pada pohon jambu yang disekitarnya terdapat tanaman gulma.

Gulma akan mengambil banyak air yang ada pada sekitar pohon jambu, akibatnya pohon jambu akan kekurangan air. Bukan hanya itu, nutrisi dan mineral yang ada di dalam tanah juga akan lebih banyak terserap oleh gulma. Karena biasanya gulma tumbuh secara bersamaan dalam jumlah banyak.

Tumbuhan gulma, khususnya alang-alang mampu tumbuh tinggi bahkan hampir menyerupai pohon jambu. Ini juga berakibat buruk bagi pertumbuhan pohon jambu. Sebab intensitas cahaya yang didapat akan terbagi banyak dan akan mengakibatkan terhambatnya proses fotosintesis.

Maka yang dapat dilakukan adalah, ketika mulai tumbuh gulma disekitar tanaman yang memproduksi buah gulma harus dihilangkan dari sekitar tanaman. Penting bagi petani yang menanam tanaman untuk senantiasa merawat tanah yang ada di sekitar tanaman produksi agar panen yang dihasilkan maksimal. Selain itu tumbuhan yang ditanam dapat berkembang dengan baik dan sehat.

  1. Lantana dengan Gulma Anggur

Baik lantana maupun gulma anggur, keduanya mampu mengeluarkan senyawa alelopati yang dapat membahayakan tumbuhan lain yang tumbuh di sekitarnya. Namun dari keduanya, lantana memiliki dominasi terhadap gulma anggur berdasarkan senyawa alelopati yang dikeluarkan.

Lantana yang merupakan famili Verbenaceae ini mengeluarkan senyawa alelopati yang lebih banyak daripada gulma anggur. Sehingga jika keduanya hidup berdampingan, gulma anggur akan kalah dari lantana dan gulma anggur tentu dirugikan pada hubungan ini.

  1. Lamtoro dengan Gandum

Tumbuhan lamtoro banyak ditemukan di sekitar kita. Keberadaannya dapat dimanfaatkan oleh manusia untuk dikonsumsi atau juga digunakan sebagai obat dari penyakit tertentu. Akan tetapi tidak bagi tumbuhan lain.

Pada kasus simbiosis amensalisme, beberapa tumbuhan memang tidak cocok hidup secara berdampingan. Karena jika salah satu mengeluarkan zat yang berbahaya dan organisme lainnya tidak resisten terhadap zat tersebut, maka akan membuat tanaman itu tidak tumbuh dengan subur..

Begitupun yang terjadi pada lamtoro dan gandum. Tumbuhan lamtoro akan memberikan dampak buruk jika ditanam di sekitar tumbuhan gandum. Walaupun sebenarnya lamtoro dapat tumbuh dengan sistem tumpang sari, namun hanya pada beberapa tanaman saja dan tidak berlaku bagi gandum.

  1. Brokoli dengan Kubis

Dalam  kehidupan sehari-hari, umumnya brokoli akan memberikan efek yang baik pada tumbuhan lain. Tumbuhan berwarna hijau pekat ini memiliki senyawa residu yang berguna bagi tumbuhan lain karena mampu mencegah pertumbuhan jamur verticillium. Jamur ini akan menyebabkan tumbuhan layu.

Akan tetapi hal tersebut tidak berlaku bagi kubis. Jika brokoli ditanam di sekitar kubis, akan terjadi pembusukan pada kubis karena senyawa yang dikeluarkan oleh brokoli tidak cocok untuk kubis. Maka akan lebih baik jika keduanya tidak ditanam secara berdampingan.

  1. Rumput Teki dengan Tanaman Disekitarnya

Rumput teki adalah tumbuhan yang memiliki kemampuan tumbuh dengan cepat. Maka keberadaannya dapat dengan mudah ditemukan bahkan di pekarangan rumah. Rumput teki mampu mengeluarkan senyawa beracun.

Senyawa ini membuat tanaman disekitarnya tidak tumbuh dengan subuh. Selain itu, rumput teki juga mengambil unsur hara dan mineral penting yang juga diperlukan bagi tumbuhan lain. Hal ini menyebabkan tumbuhan sekitar rumput teki kekurangan zat yang diperlukan untuk fotosintesis dan mudah layu.

  1. Pohon Pinus dengan Tumbuhan Disekitarnya

Simbiosis amensalisme juga terjadi pada pinus dengan tumbuhan disekitarnya. Pinus bersifat merugikan yaitu mampu mengeluarkan senyawa alelopati. Senyawa ini berguna bagi dirinya sendiri sebagai perlindungan dari patogen pada tanaman.

Akan tetapi tidak dengan tumbuhan lain. Apabila diperhatikan, disekitar tumbuhan pinus akan jarang ditemukan tumbuhan lain yang hidup dengan subur. Oleh karena itu tidak cocok jika ada tanaman yang sengaja ditanam berdampingan dengan pinus. Tentu lambat laun tanaman tersebut akan layu dan mati.

  1. Pohon Walnut dengan Tanaman Sekitarnya

Senyawa alelopati banyak disebut dan ditemukan pada tanaman yang melakukan simbiosis amensalisme. Senyawa ini adalah senyawa kimia yang dapat menghambat bahkan merusak pertumbuhan dari tanaman lain. Pohon walnut merupakan salah satu tanaman yang memiliki senyawa ini untuk dapat bertahan hidup.

Walnut adalah hasil dari tumbuhan kacang-kacangan yang memiliki komoditi baik bagi penduduk, khususnya di Indonesia. Untuk mempertahankan hidupnya agar tetap subur dari tahap hidup awal hingga akhir. Pohon walnut menggunakan senyawa alelopati untuk dapat mendapat nutrisi dan air yang maksimal.

Karena hal tersebut, tumbuhan lain mengalami kesulitan untuk mendapatkan air dan nutrisi yang sama. Akibatnya tanaman yang ada di sekitar pohon walnut akan layu dan tidak subur.

  1. Dinoflagellata dengan Fitoplankton

Dinoflagellata merupakan tumbuhan kelompok alga dengan bentuk yang unik daripada kebanyakan alga lainnya. Dinofagellata adalah mikroorganisme sel tunggal yang memiliki senyawa kimia (alelokimia). Senyawa ini mampu menghambat pertumbuhan binatang laut lainnya, atau bahkan fitoplankton.

Fitoplankton merupakan produsen pada ekosistem laut. Perannya sangat penting bukan hanya untuk dirinya sendiri, melainkan untuk biota laut lain. Namun jika terdapat dinoflagellata di sekitar fitoplankton, maka akan membahayakan keberlangsungan hidup dari fitoplankton.

Senyawa yang dikeluarkan oleh dinoflagellata maupun organisme lain yang bersifat sama akan merugikan organisme lain. Maka sebisa mungkin, jika dapat dapat diatur secara sengaja, organisme yang memiliki senyawa alelopati dengan organisme lain tidak hidup berdampingan.

  1. Jamur Penicillium sp. dengan Bakteri Gram Positif

Jamur adalah organisme yang berasal dari kelompok fungsi. Keberadaannya pada ekosistem dapat memberikan dampak positif maupun negatif. Semua itu berdasar pada jenis jamurnya, beberapa spesies mampu dimanfaatkan menjadi bahan makanan. Walaupun lebih banyak spesies lain yang dikenal membahayakan karena beracun.

Jamur Penicillium sp. adalah jamur yang biasa dimanfaatkan untuk pembuatan antibiotik yang berfungsi sebagai obat pada manusia. Akan tetapi jamur ini juga memiliki senyawa alelopati yang dapat menghambat bakteri gram positif. Hubungan keduanya disebut dengan simbiosis amensalisme.

  1. Ganggang Hydrodictyon dan Scenedesmus dengan Bakteri Gram Negatif

Ganggang hydrodictyon dan scenedsmus memiliki sifat yang sama dengan jamur Penicillium sp. yaitu mengeluarkan senyawa alelopati yang merugikan bagi mahluk hidup lain. Salah satunya adalah bakteri gram negatif. Kedua organisme ini juga dimanfaatkan sebagai antibiotik bagi manusia. Akan tetapi tidak bagi organisme lain, yaitu bakteri gram negatif.

Demikianlah ulasan yang bisa kami berikan pada segenap pembaca. Berkenaan dengan contoh simbiosis amensalisme yang mudah ditemukan dalam kehidupan sehari-hari. Semoga melalui penjelasan kami ini bisa mengedukasi.

Gambar Gravatar
Niken Triana Putri adalah Salah satu Mahasiswi Jurusan Ilmu Pengetahuan Alam di Kampus Islam Negeri yang ada di Jakarta. Saat ini selain menyelsaikan tugas akhir juga sibuk menulis di website gurusains.com

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *