Macam Lapisan Kulit Manusia dan Fungsinya

Diposting pada

Macam Lapisan Kulit Manusia

Manusia sebagai makhluk hidup memiliki lima macam indera, yaitu indera pengelihatan, perasa, pencium, pendengar, dan peraba. Masing-masing tugas sistem indera merupakan tugas beberapa organ tubuh khusus. Contohnya mata untuk melihat, lidah untuk perasa, hidung untuk mencium, telinga untuk mendengar, dan kulit untuk meraba.

Seluruh jenis indera manusia merupakan bagian morfologi atau bagian yang ada di luar tubuh manusia dan dapat dilihat. Setiap indera berperan sangat penting bagi tubuh dalam melakukan kerjanya. Impuls atau rangsangan dari lingkungan dapat ditangkap dan direspon dengan baik oleh kelima indera tersebut. Sehingga, akan menghasilkan gerak maupun refleks tertentu pada tubuh.

Kulit

Kulit adalah salah satu organ yang dimiliki oleh makhluk hidup. Baik itu pada tumbuhan, hewan, maupun manusia kulit berada di bagian terluar dari tubuh dan memiliki fungsi utama sebagai pelindung. Kulit melindungi jaringan-jaringan dan organ yang ada di dalam tubuh agar tidak mengalami kerusakan.

Jika diperhatikan, seluruh bagian luar tubuh makhluk hidup ditutupi oleh kulit. Kulit merupakan organ terbesar pada manusia, sebab dari ujung kepala hingga ke ujung kaki permukaan tubuh manusia tertutup oleh kulit.

Kulit manusia sebagai organ terlindung tersusun dari beberapa jaringan dan lapisan. Kulit juga memiliki ketebalan tertentu agar resisten terhadap kerusakan, dan memiliki sifat alami untuk beregenerasi jika terdapat luka. Pada orang dewasa, kulit memiliki ketebalan 2-3 mm.

Lapisan Kulit Manusia

Dengan ketebalan yang sebesar itu, kulit memiliki beberapa lapisan dengan fungsi yang spesifik pada masing-masing lapisannya. Dapat kita simak pada uraian berikut mengenai lapisan kulit yang ada pada manusia dan fungsinya.

  1. Lapisan Epidermis

Epidermis berasal dari kata epi  yang artinya atas dan derma yang artinya kulit. Secara bahasa, epidermis berarti lapisan atas atau terluar dari organ tubuh bagian kulit. Baik pada tumbuhan, hewan, dan manusia bagian terluarnya disebut dengan epidermis.

Pada manusia, epidermis lebih sering disebut sebagai kulit itu sendiri. Lapisan epidermis memiliki ketebalan yang berbeda-beda bergantung pada dimana lokasi lapisan tersebut. Wajah memiliki lapisan epidermis yang termasuk tipis, sementara bagian pada telapak tangan dan telapak kaki adalah yang paling tebal.

Lapisan epidermis juga dapat disebut sebagai kulit ari. Epidermis memiliki sifat yang tahan akan air dan tidak memilliki pembuluh darah. Selain itu epidermis juga bersifat memperbaharui sel-sel kulit mati dan diganti menjadi sel-sel kulit baru.

Epidermis sebagai lapisan terluar pada kulit memiliki fungsi yang cukup banyak. Warna kulit ditentukan oleh bagian epidermis,  sebab lapisan epdermis memiliki kandungan melanosit yang selanjutnya akan memproduksi suatu pigmen warna yang disebut melanin. Melanin akan mengalami proses yang akan menentukan warna kulit yaitu disebut proses melanogenesis.

Fungsi kedua, sekaligus fungsi dasar dari lapisan epidermis adalah sebagai pelindung. Epidermis mampu melindungi kulit dari bahaya sinar UV. Sinar UV yang diserap oleh kulit apalagi dalam kadar berlebihan akan menyebabkan kerusakan DNA dan penyakit kulit lain.

Perlindungan tubuh yang dilakukan oleh epidermis lainnya yaitu dengan mengurangi penguapan air pada tubuh, sehingga kulit tidak mengalami dehidrasi. Serta mengurangi penyerapan bahan kimia berbahaya di lingkungan, dan berperan besar dalam pencegahan infeksi dari mikroba yang dapat membahayakan tubuh.

Keratinosit pada epidermis merupakan sumber pembentukan vitamin D untuk tubuh. Vitamin D berguna bagi tubuh dalam menjalankan metabolismenya. Kandungan vitamin D didapat dari sinar matahari yang diserap oleh kulit.

Fungsi-fungsi yang telah disebutkan bukan hanya merupakan fungsi dari lapisan epidermis saja. Sebab epidermis memiliki lima lapisan yang berada di bawahnya, yang membantu lapisan teratas untuk dapat berfungsi dengan baik.

  1. Lapisan Korneum (Zat Tanduk)

Lapisan zat tanduk ini merupakan lapisan yang berada paling atas dan merupakan penutup dari lapisan epiderma. Lapisan zat tanduk atau korneum ini bisa disebut juga sebagai lapisan kulit mati. Sel-sel kulit mati ini dapat digantikan oleh sel-sel kulit yang baru. Regenerasi kulit dibutuhkan karena sel-sel kulit yang baru akan bekerja lebih optimal daripada kulit-kulit yang mati.

Fungsi dari lapisan zat tanduk atau korneum ini diantaranya sebagai penghalang infeksi pada kulit. Lokasinya yang berada di permukaan juga berperan agar kulit selalu terhidrasi dengan baik. Sehingga akan mengurangi stress kulit dan mengurangi risiko paparan bahan-bahan kimia.

  1. Lapisan Bening (Stratum Lucidum)

Lapisan bening atau disebut juga stratum lucidum adalah lapisan kulit yang terletak pada telapak tangan dan telapak kaki. Lapisan bening memiliki nama lain yaitu lapisan barrier yang posisinya berada persis di bawah lapisan zat tanduk.

Lapisan bening merupakan tempat dimana proses keratinisasi dimulai. Lapisan bening bersifat translusen atau tembus cahaya, karena terdiri atas protoplasma sel yang berwarna jenih. Stratum lucidum berfungsi mempertebal bagian epidermis agar lebih kuat dari pada bagian lain. Karena telapak kaki dan tangan merupakan organ yang bersentuhan dengan permukaan benda dan bumi lebih banyak sehingga membutuhkan lapisan yang lebih tebal.

  1. Lapisan Granular (Stratum Granulosum)

Lapisan granular adalah lapisan pada kulit yang tersusun dari keratinosit, yang mengalami migrasi dari lapisan skuamosa (spinosum). Lapisan granular adalah bakal dari sel kulit mati. Ketika sel-sel keratinosit bermigrasi, posisinya akan berpindah ke dekat permukaan kulit. Lalu sel-sel tersebut tersebar merata dan saling menempel hingga akhirnya mengering.

Seperti yang kita tahu sebelumnya bahwa sel kulit mati hasil dari stratum granulosum pada lapisan epidermis akan meninggalkan bagian permukaan kulit. Sel-sel kulit yang baru akan menggantikannya, dan siklus tersebut terus terjadi. Seiring bertambahnya usia pergantian sel kulit mati pun akan berkurang.

  1. Lapisan Bertaju (Stratum Spinosum)

Lapisan bertaju atau stratum spinosum ini terletak antara granulosum dan lapisan basal. Stratum spinosum merupakan lapisan epidermis yang paling tebal. Lapisan ini terdiri dari sel-sel basal yang sudah matang dan berubah menjadi sel skuamosa.

Lapisan bertaju terdiri atas keratinosit polihedral yang bersifat aktif mensintesis protein fibrilar. Protein tersebut dikenal sebagai sitokeratin.

  1. Lapisan Basal (Stratum Germinativum)

Lapisan basal, sesuai dengan namanya merupakan lapisan pada epidermis yang terletak paling bawah. Lapisan ini merupakan lapisan terdalam epidermis yang berbatasan dengan lapisan kulit selanjutnya, yaitu dermis.

Stratum germinativum terdiri dari sel-sel keratinosit basal batang. Lapisan basal dengan sel-sel yang berada di dalamnya dianggap sebagai sel induk dari lapisan epidermis. Sel lain yang terdapat dalam lapisan basal adalah sel monosit, sel ingerhans, dan sel merkel.

Fungsi dari lapisan basal yaitu spesifik berdasarkan sel-sel yang ada di dalamnya. Sel melanosit bertanggungjawab atas penentuan warna kulit, sebab sel ini menghasilkan melanin sebagai pigmen dari warna kulit. Sel ingerhans berfungsi membantu kekebalan tubuh pada bagian epidermis. Selanjutnya sel merkel merupakan sel yang berfungsi sebagai sentuhan reseptor.

  1. Lapisan Dermis

Lapisan dermis merupakan lapisan yang berada dibawah epidermis. Antara kedua lapisan ini terdapat batas suatu membran yang bernama membran basal. Lapisan dermis yang berada di bagian dalam kulit memiliki lapisan yang lebih tebal jika dibandingkan dengan epidermis.

Lapisan dermis tersusun atas komponen struktural berupa kolagen, serat elastis, dan matriks ekstrafibrilat. Selain komponen yang telah disebutkan, lapisan dermis juga memiliki mekanoreseptor yang berfungsi untuk sensasi sentuh, dan juga termoreseptor yang memberikan sensasi panas.

Lapisan dermis terdiri dari dua lapisan yaitu stratum papilare dan lapisan retikular. Stratum papilare mengandung jaringan terminal kapiler yang letaknya berbatasan dengan lapisan epidermis.

Sementara itu lapisan retikular terletak di bawah papiler dengan ukuran lebih tebal. Lapisan retikular tersusun dari jaringan ikat yang tidak teratur. Di dalam lapisan ini terdapat akar rambut, kelenjar keringat, kelenjar sebaceous, kuku, saraf reseptor, dan pembuluh darah.

Fungsi dari lapisan dermis adalah sebagai reseptor rangsangan,  sebab di dalamnya terdapat ujung saraf sensorik. Selain itu, fungsi lain sebagai asal dari munculnya rambut-rambut pada kulit, karena akar dari rambut berada pada lapisan dermis.

  1. Lapisan Hipodermis

Hipodermis adalah bagian paling bawah dari seluruh lapisan kulit. Letaknya berada di bawah lapisan dermis. Hipodermis adalah lapisan yang mengandung lemak, adanya lemak ini dapat melindungi tubuh dari benturan. Fungsi lain dari lapisan hipodermis adalah sebagai cadangan makanan pada tubuh.

Lapisan hipodermis terdiri dari pembuluh darah, limfa, dan saraf. Lapisan ini mampu memberikan bentuk tubuh, dan mempertahankan suhu tubuh manusia agar dapat beradaptasi dalam kondisi dingin maupun panas.

Itulah tadi penjelasan dan uraian yang bisa kami bagikan pada segenap pembaca. Berkenaan dengan macam-macam lapisan kulit manusia dan fungsinya secara umum. Semoga melalui artikel kami ini bisa memberikan referensi bagi semuanya.

Gambar Gravatar
Niken Triana Putri adalah Salah satu Mahasiswi Jurusan Ilmu Pengetahuan Alam di Kampus Islam Negeri yang ada di Jakarta. Saat ini selain menyelsaikan tugas akhir juga sibuk menulis di website gurusains.com

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *