Pengertian Sistem Gerak, Komponan, Fungsi, Macam, dan Contohnya

Diposting pada

Sistem Gerak Adalah

Manusia dapat bergerak karena adanya sistem di dalam tubuhnya yang dinamakan sistem gerak, yang tersusun atas 3 komponen utama yaitu rangka (sebagai alat gerak pasif) serta sendi dan otot (sebagai alat gerak aktif), sehingga dapat dikatakan bahwa sistem gerak merupakan kerja sama yang serasi antar organ sistem gerak seperti rangka (tulang), persendian, otot.

Masing-masing komponen tersebut memiliki peran vital masing-masing dalam mendukung pergerakan makhluk hidup. Selain itu, masing-masing komponen bisa diklasifikasikan lagi berdasarkan kriteria tertentu, misalnya alat gerak pasif yang berupa tulang, berdasarkan bentuknya ada yang berbentuk tulang panjang, contohnya yaitu tulang paha, tulang kering, tulang betis, tulang lengan atas, tulang hasta, tulang pengumpil.

Sistem Gerak

Sistem muskuloskeletal manusia (juga dikenal sebagai sistem alat gerak, dan sebelumnya sistem aktivitas) adalah sistem organ yang memberi manusia kemampuan untuk bergerak menggunakan sistem otot dan kerangka mereka. Sistem muskuloskeletal menyediakan bentuk, dukungan, stabilitas, dan pergerakan ke tubuh.

Pengertian Sistem Gerak

Sistem gerak ialah sistem dalam rangka tubuh yang terdiri atas tulang-tulang, sendi, dan otot yang saling bergabung membentuk rangka dan berfungsi untuk mendukung pergerakan tubuh manusia, memberikan betuk tubuh, serta mempermudah manusia untuk melakukan aktivitas, seperti berlari, berjalan, menari.

Pengertian Sistem Gerak Menurut Para Ahli

Adapun definisi sistem gerak menurut para ahli, antara lain:

American Physical Therapy Association

Sistem Gerak adalah integrasi sistem tubuh yang menghasilkan dan mempertahankan gerakan di semua tingkat fungsi tubuh. Gerakan manusia adalah perilaku yang kompleks dalam konteks tertentu, dan dipengaruhi oleh faktor sosial, lingkungan, dan pribadi.

Komponen Sistem Gerak dan Fungsinya

Sistem gerak memiliki beberapa komponen, yaitu:

Rangka (Tulang)

Rangka manusia adalah kerangka internal tubuh manusia. Ini terdiri dari sekitar 270 tulang saat lahir – jumlah ini berkurang menjadi sekitar 206 tulang pada usia dewasa setelah beberapa tulang bergabung bersama. Massa tulang dalam kerangka mencapai kepadatan maksimum sekitar usia 21 tahun.

Tulang itu sendiri bisa diartikan sebagai jaringan tubuh kaku yang terdiri dari sel-sel yang tertanam dalam bahan antar sel keras yang berlimpah. Dua komponen utama dari bahan ini, kolagen dan kalsium fosfat, membedakan tulang dari jaringan keras lainnya seperti kitin, enamel, dan cangkang. Jaringan tulang membentuk tulang individu dari sistem kerangka manusia dan kerangka vertebrata lainnya.

Kerangka pada manusia dapat dikelompokkan menjadi 3, yaitu:

  • Bagian Tengkorak

Tengkorak, atau kranium, adalah sekumpulan tulang yang membentuk kepala manusia dan menahan semua bagian tubuh di kepala. Ini mendukung struktur wajah dan membentuk rongga pelindung untuk otak.

Selain melindungi otak, tengkorak juga memperbaiki jarak antara mata dan telinga. Ini memungkinkan penglihatan stereoskopis, dan membantu otak menilai arah dan jarak suara. Tengkorak itu terbuat dari sejumlah tulang datar yang bergabung (menyatu).

Tengkorak manusia tersusun atas tulang-tulang pipih yang menjadi tempat terjadinya proses pembentukan sel-sel darah merah dan putih, yang masing-masing jumlahnya ada 2 buah, kecuali tulang lidah, tulang tengkorak, dan tulang dahi (1 buah)

  • Bagian Badan

Rangka badan pada manusia dapat dibagi menjadi 5, antara lain:

  • Tulang belakang

Tulang belakang merupakan bagian dari rangka aksial manusia, yang juga dikenal sebagai kolom verterbral atau tulang punggung. Tulang belakang berfungsi sebagai penyangga utama tubuh sehingga manusia bisa berdiri tegak, membungkuk, dan menggeliat. Selain itu, tulang belakang juga bertanggung jawab dalam melindungi kanal dan sumsum tulang belakang.

  • Tulang rusuk

Tulang rusuk atau tulang iga (dalam Bahasa Latin: costae yaitu tulang panjang yang melengkung dan membentuk rongga rusuk). Tulang rusuk befungsi untuk melindungi dada, paru-paru, jantung, hati, dan organ dalam lainnya di rongga dada.

  • Tulang dada

Tulang dada merupakan tulang yang mempunyai bentuk yang cukup pipih yang terletak di dalam bagian organ dada. Pada bagian tulang dada sebelah kiri terdapat tempat tulang tusuk yang menempel.

Perlu kita ketahui bahwa perlindungan jantung kita terletak pada tulang dada dan tulang rusuk. Selain melindungi jantung, tulang dada juga berfungsi untuk melindungi paru – paru dan pembuluh darah lainnya yang berskala besar.

  • Tulang Gelang bahu

Tulang gelang bahu merupakan tulang badan yang dibentuk oleh tulang belikat (tulang scapula) dan tulang selangka (kalvikula). Tulang gelang bahu disebut juga tulang pektoral bahu. Gelang bahu ialah persendian yang menghubungkan antara lengan dengan badan.

  • Tulang Gelang panggul

Tulang gelang panggul merupakan susunan tulang yang menghubungkan bagian tulang belakang dengan bagian tulang tungkai kaki. Bagian tulang ekor dan juga bagian sakrum merupakan bagian dari gelang panggul.

Bagian Anggota Gerak

Bagian ini juga terbagi lagi ke dalam 2 bagian yakni sebagai berikut :

  • Anggota gerak atas, yang terdapat pada tangan kanan dan tangan kiri
  • Anggota gerak bawah, yang terdapat pada kaki kanan dan kiri

Rangka memiliki beberapa fungsi:

  1. Untuk menguatkan dan menegakan tubuh.
  2. Untuk membantu dalam pergerakan, misalnya rangka badan dan rangka anggota gerak seperti kaki membuat kita dapat berjalan dan berdiri tegak.
  3. Berperan dalam menentukan bentuk tubuh serta menjadi penciri fisik seseorang, misalnya ada orang tubuhnya tinggi atau pendek, bertulang besar atau kecil, berkaki panjang atau berkaki pendek.
  4. Sebagai tempat melekatnya otot. Untuk bisa berfungsi dengan baik, otot harus melekat pada rangka, sedangkan fungsi otot itu sendiri adalah untuk mengerakan rangka. Dengan demikian, dalam sistim mobilisasi, rangka dan otot bekerja sama melakukan suatu gerakan.
  5. Untuk melindungi bagian tubuh yang penting. Rangka terbentuk dari tulang yang keras dan solid, sehingga dengan bentuknya yang keras berfungsi sebagai pelindung bagian dalam tubuh yang cukup rapuh.

Sendi

Sendi adalah area di mana dua tulang atau lebih bertemu. Kebanyakan sendi bersifat mobile, memungkinkan tulang untuk bergerak. Sendi terdiri dari:

  1. Tulang rawan. Ini adalah jenis jaringan yang menutupi permukaan tulang pada sendi. Tulang rawan membantu mengurangi gesekan gerakan dalam sendi.
  2. Membran sinovial. Sebuah jaringan yang disebut membran sinovial melapisi sendi dan menyegelnya menjadi kapsul sendi. Membran sinovial mengeluarkan cairan yang bening dan lengket (cairan sinovial) di sekitar sendi untuk melumasinya.
  3. Ligamen yang kuat (pita elastis dari jaringan ikat) mengelilingi sendi untuk memberikan dukungan dan membatasi pergerakan sendi. Ligamen menghubungkan tulang bersama.
  4. Tendon (jenis lain dari jaringan ikat yang kuat) di setiap sisi sambungan menempel pada otot yang mengontrol pergerakan sendi. Tendon menghubungkan otot ke tulang.
  5. Kantung berisi cairan, disebut bursas, di antara tulang, ligamen, atau struktur terdekat lainnya. Mereka membantu meredam gesekan pada persendian.
  6. Cairan sinovial. Cairan bening dan lengket yang dikeluarkan oleh membran sinovial.
  7. Ini adalah bagian melengkung tulang rawan di lutut dan sendi lainnya.

Sendi memiliki fungsi, diantaranya yaitu:

  1. Untuk menghubungkan tulang yang satu dengan yang lainnya.
  2. Untuk membuat tulang yang bersatu tersebut dapat digerakkan.
  3. Untuk membuat tubuh leluasa untuk bergerak.

Otot 

Jaringan otot adalah jaringan lunak yang terdiri dari sel-sel memanjang yang disebut juga serat otot. Jaringan otot bertanggung jawab untuk pergerakan dalam tubuh kita. Otot mengandung protein khusus yang disebut protein kontraktil yang berkontraksi dan rileks untuk menyebabkan gerakan.

Otot terdiri dari banyak jaringan otot yang disatukan dan dikelilingi oleh epimisium, jaringan ikat yang kuat mirip dengan tulang rawan. Epimisium mengelilingi bundel sel-sel saraf yang berjalan dalam serat panjang, yang disebut fasikulus.

Fasikulus ini dikelilingi oleh lapisan pelindungnya sendiri, perimisium. Lapisan ini memungkinkan saraf dan darah mengalir ke serat otot individu. Setiap serat otot dibungkus dalam endomisium.

Fungsi otot diantaranya yaitu:

  1. Untuk melakukan gerakan tubuh, yang berperan adalah otot rangka atau otot lurik.
  2. Secara tidak disadari, untuk membantuk detak jantung dan juga aliran darah ke seluruh tubuh manusia dengan menghasilkan impuls listrik, yang berperan adalah otot jantung dan otot polos.
  3. Untuk mengendalikan sistem pernafasan. Selama bernapas otot yang berperan adalah otot diafragma.
  4. Untuk membantu proses pencernaan, yaitu otot polos terdapat di saluran pencernaan akan melemas dan juga menegang saat ada makanan yang melewati saluran pencernaan.

Macam Sistem Gerak dan Contohnya

Sebelumnya telah disebutkan bahwa sistem gerak terdiri atas 3 komponen utama, yaitu rangka (tulang), sendi, dan otot. Masing-masing komponen itu sendiri terdiri dari bermacam-macam jenis berdasarkan klasifikasi tertentu. Berikut penjelasannya:

Jenis Tulang

Tulang manusia diklasifikasikan berdasarkan pada basis klasifikasi yang berbeda, diantaranya yaitu:

  • Jenis tulang berdasarkan bentuk

Atas dasar bentuk, tulang diklasifikasikan menjadi tujuh jenis yang berbeda:

  1. Tulang panjang, yaitu tulang yang berkembang dari pemanjangan pada bagian epifise (bonggol tulang). Contohnya termasuk tulang paha, tulang kering, tulang betis, tulang lengan atas, tulang hasta, tulang pengumpil.
  2. Tulang pendek, yaitu jenis tulang dalam tubuh manusia yang bentuknya mirip seperti kubus, yaitu pendek dan tak beratuan, serta berbentuk bulat. Contohnya termasuk tulang jari kaki, tulangjari tangan, tulang telapak tangan, tulang ruas belakang.
  3. Tulang pipih atau tulang datar datar, yaitu tulang yang pipih dan mempunyai dua permukaan yang menonjol. Tulang datar menyerupai pelat dangkal dan membentuk batas-batas rongga tubuh tertentu. Contohnya termasuk skapula, tulang rusuk, tulang dada, dan lain-lain.
  4. Tulang tidak teratur, yaitu tulang-tulang yang bentuknya benar-benar tidak teratur dan tidak cocok dengan kategori bentuk apa pun. Contoh tulang jenis ini adalah tulang belakang, tulang pinggul, tulang rahang bawah, tulang rahang atas.
  5. Tulang pneumatik, juga dapat dikategorikan di bawah tulang yang tidak teratur karena bentuknya juga tidak teratur tetapi karena ada perbedaan antara keduanya yang sangat penting sehingga sering diklasifikasikan secara terpisah.

Perbedaan karakteristik adalah adanya ruang udara besar di tulang-tulang ini yang membuatnya ringan dan dengan demikian mereka membentuk bagian utama dari tengkorak dalam bentuk sphenoid, ethmoid dan maksila. Selain menjadikan bobot tengkorak lebih ringan, mereka juga membantu resonansi suara dan sebagai ruang pendingin udara untuk udara yang terinspirasi.

  1. Tulang sesamoid, yaitu tulang yang tidak seperti jenis tulang lainnya karena mereka dalam bentuk nodul tertanam dalam tendon dan kapsul sendi. Mereka tidak memiliki periosteum dan pengerasan juga terjadi setelah kelahiran. Contoh tulang jenis ini adalah tulang tempurung lutut, pisiform (lentiform tulang), dan fabella.
  • Jenis tulang berdasarkan perkembangan

Atas dasar pola perkembangannya, tulang bisa dibedakan menjadi 3, yaitu:

  1. Tulang membran, juga dikenal sebagai tulang dermal dan proses dimana mereka mengeras disebut osifikasi intra-membranosa. Tulang-tulang ini mengeras dari kondensasi mesenchymal dalam kehidupan intrauterin. Contohnya adalah tulang tengkorak dan tulang wajah.
  2. Tulang rawan, yaitu sejenis jaringan ikat yang lentur di berbagai anggota tubuh manusia, termasuk yang terdapat pada sendi di antara tulang, sangkar rusuk, telinga, hidung, dan saluran tenggorok.
  3. Tulang Membrocartilaginous, yaitu tulang-tulang yang mengeras sebagian dari tulang rawan dan sebagian dari kondensasi mesenkim. Contoh dari kelas tulang ini termasuk tulang selangka, tulang rahang, tulang belakang kepala, tulang pelipis, tulang baji, dan lain-lain.
  • Jenis tulang berdasarkan wilayah

Berdasarkan wilayah kami memiliki dua jenis tulang yaitu;

  1. Tulang kerangka aksial, yaitu tulang-tulang yang membentuk kerangka aksial tubuh manusia. Contohnya adalah tulang tengkorak, tulang belakang, dan kandang toraks.
  2. Tulang kerangka appendicular, yaitu tulang-tulang yang membentuk kerangka appendikular tubuh. Contoh tulang jenis ini adalah tulang anggota badan dan ikat pinggang anggota badan.
  • Jenis tulang berdasarkan struktur

Pada dasarnya, semua tulang terdiri dari bahan yang sama. Perbedaannya hanya pada pola pengaturannya. Klasifikasi ini didasarkan pada hal yang sama yaitu pola penataan jaringan tulang. Klasifikasi struktural memiliki dua pendekatan yaitu pendekatan makroskopis dan pendekatan mikroskopis.

Pendekatan makroskopis membagi tulang menjadi dua kategori yaitu;

  1. Tulang kompak, yaitu bagian dari tulang di mana zat tulang untuk ransum ruang tulang adalah jumlah yang lebih besar disebut tulang kompak. Ini berarti bahwa ada lebih banyak jaringan tulang dan lebih sedikit ruang kosong.
  2. Tulang sepon, yaitu bagian dari tulang di mana perbandingan substansi tulang dengan ruang tulang adalah jumlah yang lebih kecil. Ini berarti bahwa ada lebih banyak ruang kosong dan lebih sedikit jaringan tulang.

Pendekatan mikroskopis membagi tulang ke dalam kategori berikut;

  1. Tulang pipih, yaitu jenis tulang yang tersusun dari lempeng-lempeng tipis (lamellae) dari jaringan tulang. Kebanyakan tulang manusia dewasa adalah tulang pipih.
  2. Tulang berserat, yaitu tulang yang memiliki lebih banyak serat di dalamnya. Pada manusia mereka hanya ditemukan pada janin.

Jenis Sendi

Terdapat bermacam-macam sendi pada manusia, antara lain:

  1. Sendi Mati (Sinartrosis)

Sendi mati ialah sendi yang tidak mempunyai celah sendi sehingga tidak memungkinkan terjadinya pergerakan pada sendi tersebut. Contohnya yaitu sendi-sendi yang menghubungkan antar tulang pada bagian tengkorak.

  1. Sendi Kaku (Amfiartrosis)

Sendi kaku ialah sendi yang dapat digerakkan tapi terbatas. Contohnya yaitu sendi pada ruas tulang belakang, sendi pada pergelangan tangan, serta sendi pada tulang dada.

  1. Sendi Gerak (Diartrosis) atau Sendi Sinoval

Sendi gerak ialah sendi yang dapat digerakkan secara bebas. Sendi gerak mempunyai cairan, yang dinamakan cairan sinovial, yang berperan sebagai pelumas inilah, sendi dapat digerakkan. Terdapat bermacam-macam sendi gerak, antara lain:

  1. Sendi Engsel, yaitu sendi engsel merupakan sendi yang memungkinkan pergerakan tulang pada satu arah. Contohnya yaitu sendi pada lutut dan siku.
  2. Sendi Pelana, pada sendi pelana, salah satu tulang bisa digerakkan menuju dua arah. Contohnya ialah sendi yang menghubungkan antara ruas jari dengan telapak tangan.
  3. Sendi Geser, yaitu merupakan sendi yang memungkinkan terjadinya gerakan pergeseran pada tulang. Contohnya yaitu sendi-sendi pada ruas tulang belakang.
  4. Sendi Putar, pada jenis sendi ini, salah satu tulang bisa bergerak karena memiliki poros pada tulang yang lain. Contohnya yaitu sendi yang menghubungkan tulang hasta dan tulang pengumpil.
  5. Sendi Peluru, yaitu pada sendi ini salah satu tulang berbentuk bonggol sehingga tulang itu dapat bergerak ke segala arah. Contohnya ialah sendi yang menghubungkan antara tulang lengan dengan tulang gelang bahu, serta sendi yang menghubungkan antara tulang paha dan tulang gelang panggul.

Jenis Otot

Terdapat 3 jenis otot, yaitu:

  1. Otot Lurik atau Otot Rangka

Otot lurik atau otot rangka merupakan otot yang menempel pada kerangka tubuh, yang bergerak sesuai kehendak kita, sehingga dinamakan juga otot motorik. Contohnya yaitu otot yang terdapat di atas sendi, melekat pada dua tulang.

  1. Otot Polos

Otot polos merupakan jaringan otot tak terkendali (bersifat involunter) yang dikontrol oleh sistem saraf otonom, atau dengan kata lain otot polos tidak bisa dikendalikan dengan kesadaran. Contoh yaitu otot yang terdapat pada saluran organ pencernaan manusia, pembuluh darah, organ pernapasan, reproduksi, dan saluran ekskresi.

  1. Otot Jantung

Otot jantung atau miocardium merupakan jaringan otot yang sifatnya involunter yang memiliki struktur hampir sama dengan otot lurik, tapi memiliki konsep kerja seperti otot polos. Otot jantung mengontrol organ-organ vital seperti jantung dan paru-paru.

Demikianlah serangkain kumpulan atas kesimpulan artikel terkait materi pengertian sistem gerak menurut para ahli, komponan, fungsi, macam, dan contohnya dalam berbagai bidang. Semoga melalui tulisan ini bisa memberikan wawasan dan pengetahuan bagi segenap pembaca sekalian. Trimakasih,

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *