Manfaat Piramida Makanan dan Contohnya

Diposting pada

Fungsi Piramida Makanan

Berbicara tentang arti ekosistem dan komponen di sekitarnya memang sangatlah kompleks. Namun karena semua itu berkaitan langsung dengan kehidupan kita maka setiap peristiwa akan lebih jelas untuk dimengerti. Salah satu contoh terdekat adalah lingkungan rumah. Rumah menjadi arti habitat bagi sebagian makhluk hidup seperti manusia, hewan perliharaan, dan tanaman. Rumah juga merupakan tempat bagi komponen tidak hidup berada di sekitarnya, misalnya tanah, air, udara, sinar matahari, dan sebagainya. Setiap komponen memiliki keterkaitan antara satu dengan lainnya. Hubungan tersebut terjadi karena membutuhkan dan bahkan dapat menjadi saling bergantung satu sama lain.

Hubungan atau interaksi antara dua spesies setiap komponen penyusun suatu habitat, tidak hanya terjadi dalam lingkungan rumah saja. Namun juga terjadi pada lingkup yang lebih besar di setiap tempat yang terdapat piramida makanan. Tempat atau ruang inilah yang disebut dengan ekosistem, dimana setiap komponen melakukan aktivitasnya dan saling berhubungan antara satu komponen dengan komponen lain.

Piramida Makanan

Seperti namanya, piramida adalah suatu gambaran yang berbentuk piramid dengan fungsi informasi mengenai klasifikasi atau pengelompokan komponen pada ekosistem. Piramida dengan bentuknya yang lebar di bagian paling bawah dan semakin mengerucut jika dilihat ke atas, dapat menggambarkan komposisi perbandingan komponen yang ada pada suatu ekosistem dengan jumlah biomassa.

Agar memudahkan kita dalam membaca sebuah piramida pada suatu ekosistem, komposisi dan jumlah biomassanya dikelompokkan menjadi produsen, konsumen I, konsumen II, dan konsumen III. Pengelompokkan tersebut secara berurutan tersusun dari bagian yang paling bawah, hingga menuju puncak piramida.

Produsen dan konsumen adalah klasifikasi pada piramida makanan berdasarkan fungsinya di dalam ekosistem. Produsen sebagai penghasil makanan merupakan organisme dengan persebaran tertinggi dan menjadi sumber makanan utama dari konsumen I. Konsumen I, II, dan III dibedakan dengan jenis makanannya, yaitu dapat berupa tumbuh-tumbuhan, daging, dan lain-lain.

Di dalam piramida makanan, selain pengelompokkan yang didasarkan dengan fungsi, penggambarannya juga dapat dibedakan dari tingkat trofik. Produsen dikatakan sebagai tingat trofik I, konsumen I sebagai organisme tingkat trofik II, konsumen II sebagai organisme tingkat trofik III, dan seterusnya.

Manfaat Piramida Makanan

Berikut beberapa manfaat yang ada dalam piramida makanan, antara lain;

  1. Menggambarkan Hubungan Antar Komponen dalam Ekosistem

Hubungan atau interaksi yang ada pada suatu ekosistem dapat digambarkan melalui piramida makanan. Piramida makanan umumnya mampu menggambarkan hubungan antara komponen yang berperan sebagai pemakan dan komponen yang dimakan. Hal ini berkaitan dengan fungsi atau peran masing-masing komponen pada ekosistem.

Jika dilihat dari fungsinya, produsen memiliki peran penting berupa penghasil makanan yang akan berguna untuk dirinya sendiri dan untuk organisme lain. ketika produsen dimakan oleh konsumen I maka terjadi hubungan predasi, dimana salah satu organisme memakan organisme lain untuk memenuhi kebutuhan hidup.

Produsen didominasi dari kelompok tumbuhan. Selain sebagai sumber makanan dari organisme herbivora, tumbuhan dimakan oleh hewan karena hewan tidak dapat menghasilkan makanannya sendiri. Oleh karena itu hewan memanfaatkan adanya tumbuhan sebagai sumber makanannya.

Selain hubungan predasi, pada setiap tingkat trofik di suatu ekosistem maupun habitat tersusun atas beberapa spesies atau beberapa jenis makhluk hidup dengan kebutuhan yang sama. Misalnya pada tingkat trofik II, letak dari konsumen I adalah golongan makhluk hidup yang memakan tumbuh-tumbuhan. Maka di dalamnya dapat terjadi interaksi lain yaitu kompetisi.

Kompetisi terjadi akibat adanya kebutuhan yang sama pada jenis makhluk hidup yang hidup pada suatu habitat. Dari kebutuhan yang sama dan persebaran sumber kebutuhan dengan jumlah sedemikian rupa, beberapa melakukan kompetisi atau persaingan untuk mendapatkan apa yang dibutuhkan.

  1. Mengetahui Peran Komponen di dalam Ekosistem

Melalui piramida makanan akan tergambarkan peran dari masing-masing komponen yang ada pada ekosistem. Setiap tingkatan organisme pada piramida makanan memiliki peran utama yaitu mempertahankan diri untuk terus hidup dengan memanfaatkan komponen lain yang tidak hidup. Misalnya sinar matahari, air, tanah, dan lain-lain.

  1. Mengetahui Tingkat Populasi dalam Ekosistem

Piramida makanan juga berfungsi menggambarkan organisme yang menempati tingkat trofik tertentu, mulai dari yang terendah hingga yang tertinggi. Umumnya organisme yang berada pada tingkat trofik terendah memiliki jumlah populasi yang lebih besar. Sementara organisme yang menempati tingkat trofik lebih tinggi jumlah populasinya lebih sedikit.

Berdasarkan susunan piramida, bagian teratas ditempati oleh tingkat trofik tertinggi. Bagian ini merupakan tempat dari konsumen puncak yang berada di paling ujung. Dibawahnya tersusun atas konsumen-konsumen lain yang jumlahnya lebih besar dan banyak.

Gambaran tingkat populasi di dalam suatu ekosistem dikenal juga dengan piramida populasi. Piramida populasi dapat menyeimbangkan jumlah populasi organisme di setiap trofiknya. Seperti halnya produsen yang berjumlah lebih banyak daripada konsumen. Jika kondisinya terbalik maka akan terjadi ketimpangan yang menyebabkan kondisi buruk pada ekosistem. Salah satunya kepunahan.

  1. Mengetahui Ukuran Komponen Ekosistem

Setiap organisme yang menempati suatu tingkatan trofik memiliki ukuran yang berbeda-beda. Ukuran ini dihitung berdasarkan jumlah spesies, keanekaragaman dan penyebarannya. Dalam satu ekosistem tingkatan trofik ditempati oleh setidaknya satu organisme atau bahkan lebih dari satu.

Penggambaran seberapa banyak ukuran dari organisme pada suatu tingkat trofik dapat dilihat melalui piramida biomassa.

Berat setiap organisme akan diukur dalam bentuk gram. Indikator inilah yang selanjutnya digunakan untuk memperkirakan ada berapa banyak jumlah dari setiap organisme pada suatu ekosistem. Piramida biomassa sangat berguna untuk menunjukkan hubungan kuantitatif ukuran pada suatu ekosistem.

Piramida biomassa terdiri dari dua jenis, yaitu piramida tegak dan piramida terbalik. Piramida tegak menunjukkan massa dari seluruh produsen yang lebih banyak dibandingkan massa gabungan setiap tingkatan konsumen. Piramida ini biasanya digunakan untuk menggambarkan ekosistem yang ada di darat.

Sementara itu, piramida terbalik adalah kebalikan dari piramida tegak. Jumlah massa produsen lebih kecil daripada jumlah massa gabungan konsumen pada setiap trofiknya. Piramida ini digunakan pada ekosistem perairan.

  1. Menggambarkan Perpindahan Energi pada Suatu Ekosistem

Piramida makanan seperti kita tahu pada uraian sebelumnya berkaitan dengan mangsa dan pemangsa, atau organisme yang dimakan dan organisme yang memakan. Kondisi ini selain menggambarkan interaksi dari setiap makhluk hidup yang berada di dalam suatu ekosistem, juga menggambarkan energi yang berubah dari proses memakan pada setiap tingkatan trofik.

Piramida makanan selalu dimulai dari bagian yang paling bawah karena merupakan sumber dari terbentuknya makanan yang akan dimakan oleh organisme selanjutnya. Pada proses kenaikan tingkat trofik, misalnya produsen yang dimakan oleh konsumen I. Selain perpindahan nutrisi juga terjadi perpindahan energi.

Energi berpindah dari organisme yang memiliki sumber makanan ke organisme yang memakannya. Oleh karena itu, karena produsen ada pada tingkat yang paling bawah, posisinya menunjukkan bahwa produsen berperan sebagai organisme yang memiliki tingkat energi paling tinggi.

Sementara itu, semakin ke atas perpindahan energi pada satu trofik ke trofik lainnya akan mengikis beberapa energi. Sebab tidak seluruh energi yang dimiliki oleh organisme pada suatu tingkatan trofik akan diteruskan ke organisme lainnya karena organisme tersebut juga membutuhkan energi.

Perpindahan energi ini sejalan dengan perpindahan makanan yang terjadi antara satu organisme dengan organisme lainnya. Semakin tinggi trofik semakin rendah energi juga disebabkan karena energi yang diperoleh dari produsen akan diproses menjadi bentuk lain melalui proses pencernaan. Sehingga hasilnya tidak lagi dapat diteruskan ke tingkat trofik yang lebih tinggi.

Contoh Piramida Makanan

Salah satu contoh piramida yang memberikan manfaat makanan pada ekosistem perairan yaitu sebagai berikut:

  1. Phytoplankton

Phytoplankton menempati tingkat trofik terendah, yaitu berperan sebagai produsen karean dapat menghasilkan makanan melalui proses fotosintesis. Sebagai produsen makanan, keberadaannya dibutuhkan oleh organisme lain. Oleh karena itu, umumnya phytoplankton dikonsumsi oleh konsumen I.

  1. Ikan

Ikan memiliki peran sebagai konsumen I yang menempati tingkat trofik kedua setelah produsen. Ikan memakan produsen untuk mempertahankan hidupnya. Namun selanjutnya ikan akan dimakan oleh organisme lain yang menempati tingkat trofik lebih tinggi.

  1. Anjing Laut

Anjing laut adalah konsumen II yang ada pada trofik III. Anjing laut mengonsumsi ikan dan sekaligus mendatkan energi dari ikan yang dikonsumsinya.

  1. Paus

Paus merupakan konsumen III yang menempati tingkat trofik tertinggi pada piramida makanan ini. Paus terdiri dari berbagai macam jenis, salah satunnya paus pemangsa. Karena tubuhnya yang besar, paus mampu memangsa anjing laut, maupun hewan laut lain yang berukuran lebih kecil dari dirinya.

Itulah tadi artikel yang bisa kami sajikan pada segenap pembaca. Tentang adanya ragam manfaat yang ada dalam piramida makanan dan contohnya dalam kehidupan sehari-hari. Semoga bisa memberikan edukasi bagi kalian yang membutuhkannya.

Gambar Gravatar
Niken Triana Putri adalah Salah satu Mahasiswi Jurusan Ilmu Pengetahuan Alam di Kampus Islam Negeri yang ada di Jakarta. Saat ini selain menyelsaikan tugas akhir juga sibuk menulis di website gurusains.com

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *