10 Contoh Daur Ulang Sampah Organik dan Anorganik

Diposting pada

Daur Ulang Sampah

Sampah adalah bahan sisa yang tidak lagi digunakan hasil dari pemakaian terhadap suatu barang atau produk tertentu, baik berasal dari alam ataupun buatan tangan manusia sebagai makhluk hidup. Sampah dapat bersifat merugikan atau menguntungkan bergantung pada cara pengolahannya.

Kebanyakan sampah tidak lagi dipilah untuk kembali digunakan namun langsung dibuang ke tempat pembuangan. Padahal setiap jenis sampah, dapat digunakan kembali. Proses itu disebut dengan daur ulang.

Daur Ulang

Daur ulang merupakan proses yang dilakukan untuk mengolah kembali bahan-bahan sisa (yang tidak lagi digunakan) seperti sampah. Hasil dari daur ulang, dapat diatur sesuai fungsi yang kita butuhkan. Akan tetapi, beberapa bahan tidak dapat digunakan seperti fungsi awal, melainkan dapat digunakan dengan fungsi yang lain atau sebagai penganti.

Contoh Daur Ulang

Adapun untuk contoh daur ulang dalam hal ini adalah sampah organik dan anorganik. Misalnya saja dapat dilakukan sebagai berikut;

  1. Sampah Organik

Sesuai dengan namanya ‘organik’, sampah organik berasal dari zat-zat yang berkaitan dengan makhluk hidup. Sebagai bagian dari klasifikasi makhluk hidup, jika sudah tidak lagi diperlukan zat-zatnya dapat terurai dengan sendirinya. Ini adalah salah satu sifat yang khas dari sampah organik.

Sampah organik dapat ditemukan di hampir segala jenis bidang kehidupan, karena merupakan zat sisa yang dihasilkan dari banyak makhluk hidup. Menurut bentuk fisiknya terdapat dua macam, yaitu sampah organik basah dan sampah organik kering.

Sampah organik basah banyak mengandung air, sehingga teksturnya akan lebih berisi atau lembab. Contoh dari sampah organik basah yaitu kulit buah-buahan, bekas makanan tertentu, dan lain-lain. Sampah organik basah biasanya menghasilkan bau yang tidak sedap, karena memiliki sifar yang mudah membusuk.

Sementara sampah organik kering hanya mengandung sedikit air, sehingga permukaannya tidak menunjukkan keadaan lembab. Sampah organik kering juga berasal dari makhluk hidup, rata-rata dari tumbuhan. Seperti kayu, daun, dan ranting pohon.

Sampah organik dapat diolah dengan sedemikian rupa sehingga menjadi produk yang lebih berguna. Walaupun fungsinya berbeda dengan fungsi awal dari bahan pembuat sampah itu sendiri. Proses ini disebut dengan daur ulang sampah. Contoh daur ulang sampah organik dapat dilakukan sebagai berikut.

  1. Bubur Kertas

Jika salah satu anggota keluarga merupakan penggemar bacaan seperti koran. Pasti koran-koran akan menumpuk tanpa digunakan kembali dan akan menjadi sampah. Atau jika sudah menumpuk terlalu banyak dijual ke pengepul barang bekas.

Koran adalah bahan kertas yang berasal dari pepohonan dan diolah. Koran atau kertas termasuk ke dalam kelompok bahan organik karena berasal dari alam. Sebetulnya jika sudah tidak digunakan, koran-koran tersebut dapat dimanfaatkan menjadi fungsi lain melalui proses tertentu.

Bubur kertas dapat terbuat dari berbagai macam kertas, salah satunya koran. Bubur kertas dapat digunakan sebagai bahan utama kerajinan tangan tertentu seperti bingkai foto, topeng, dan lain-lain. dengan pengolahan tersebut, maka koran yang banyak dapat digunakan lebih bermanfaat daripada dibuang secara percuma.

  1. Pupuk Kompos

Pupuk yang digunakan sebagai tambahan nutrisi tanaman dapat berasal dari bahan kimia dan bahan organik. Bahan organik yang dapat dimanfaatkan untuk pupuk tumbuhan salah satunya adalah bahan sisa atau sampah organik. Dedaunan, sisa sayuran, kulit buah-buahan merupakan contoh bahan pupuk kompos atau pupuk sederhana.

Sebelum menjadi pupuk kompos, sampah organik diproses terlebih dahulu. Cara pembuatannya tidak terlalu mudah, namun terdapat tahap-tahapan yang harus dilakukan dengan benar. Sehingga pupuk yang dihasilkan memiliki kualitas tinggi.

Sementara itu, jika sampah organik didiamkan pun tanpa perlakuan khusus tetap akan menjadi pupuk. Pupuk sederhana adalah sebutannya. Agar menjadi pupuk sederhana, sampah organik hanya perlu ditaruh di dalam lubang yang ada di tanah. Maka organisme tanah akan membantu proses pembentukan unsur hara yang akan menyuburkan tanah.

  1. Pembuatan Biogas

Sampah organik basah dapat dihasilkan dari berbagai macam jenis makhluk hidup. Zat sisa buangan pada hewan juga dapat disebut sebagai sampah yang dapat didaur ulang. Salah satunya untuk dijadikan biogas.

Biogas merupakan gas buatan yang terbuat dari kotoran hewan sebagai bahan utama. Selain kotoran hewan, dapat ditambahkan limbah tahu dan tempe sebagai bahan tambahan. Kandungan yang ada pada kotoran hewan akan menghasilkan gas yang dapat digunakan sebagai bahan bakar atau bahan listrik pada kehidupan sehari-hari. Namun hingga saat ini biogas masih jarang digunakan oleh banyak orang.

  1. Produk dari Sisa Tumbuhan

Batok kelapa dan eceng gondok umumnya bila sudah kering digunakan sebagai bahan bakar untuk memasak. Padahal selain hanya untuk dibakar, keduanya dapat didaur ulang dan menjadi barang-barang yang lebih berguna. Tanaman eceng gondok yang kering dapat digunakan sebagai bahan baku pembuatan tas.

Sedangkan batok kelapa, jika diolah secara khusus dapat diubah fungsinya menjadi centong sayur ataupun cangkir untuk minum.

  1. Tambahan Pakan Ternak

Hewan ternak, rata-rata merupakan hewan yang berasal dari golongan herbivora atau pemakan tumbuhan. Hewan ternak memang mampu mencari sumber makanannya sendiri. Namun jika hewan-hewan tersebut peliharaan seseorang, maka sumber makanan dari hewan sebagian besar adalah tanggungjawab si pemilik.

Untuk itu, sisa-sisa tumbuhan yang ada di rumah tidak hanya menghasilkan sampah saja. Pakan ternak dapat ditambahkan sampah organik berupa sisa-sisa tumbuhan, seperti pada sapi, kambing, dan binatang pemakan tumbuhan lainnya.

  1. Sampah Anorganik

Sampah anorganik adalah sampah yang berasal dari zat-zat yang bukan makhluk hidup. Sampah anorganik memiliki sifat yang berkebalikan dengan sampah organik, yaitu tidak mudah diurai. Karena termasuk ke dalam klasifikasi benda-benda mati, sehingga tidak memiliki zat alami untuk dapat menguraikan diri.

Sampah anorganik banyak berasal dari sektor industri maupun non industri. Sektor industri bahan makanan atau minuman, biasanya menggunakan bahan-bahan tidak terurai seperti plastik, kaleng, dan lain-lain sebagai kemasan. Indikasi sulit diurai dapat dilihat ketika sampah anorganik dibuang ke tanah, maka akan membutuhkan waktu yang cukup lama untuk sampah dapat hancur.

Seperti halnya sampah organik, sampah anorganik juga memiliki dua jenis berdasarkan bentuk fisiknya. Yaitu dengan bentuk cair, atau biasa disebut dengan limbah cair, dan bentuk padat atau limbah padat. Karena sifatnya yang sulit terurai, sampah anorganik tidak dapat dibuang secara sembarangan, karena akan mengakibatkan lingkungan menjadi tercemar.

Karena sampah anorganik berbeda dengan sampah organik berdasarkan sifatnya. Maka cara pengelolaannya pun berbeda. Untuk sampah anorganik, biasa dikenal tiga prinsip yang dapat mengurangi sampah dan menghindari lingkungan dari pencemaran.

Ketiga prinsip tersebut diantaranya, reduce dalam bahasa Indonesia dikenal dengan mengurangi penggunaan yang menghasilkan sampah anorganik. Kedua reuse atau menggunakan kembali barang-barang yang dapat menjadi sampah anorganik untuk kebutuhan lain. dan ketiga yaitu recycle atau mendaur ulang.

Daur ulang pada sampah anorganik dapat dilakukan dengan berbagai cara. Setiap bahan yang berbeda dapat digunakan menjadi benda yang lebih berguna jika didaur ulang. Contoh daur ulang pada sampah anorganik yaitu sebagai berikut;

  1. Vas Bunga dari Botol Plastik

Botol-botol plastik dari pembelian minuman biasanya adalah jenis botol yang tidak dapat digunakan secara berulang. Botol plastik merupakan jenis sampah anorganik terbanyak yang dihasilkan manusia yang jika dibuang tidak dapat terurai.

Oleh karena itu untuk mengantisipasi hal tersebut sekaligus mengurangi pembelian vas tanaman yang juga banyak berasal dari plastik, maka botol plastik tersebut dapat dimanfaatkan sebagai vas-vas tanaman hias. Agar lebih cantik dapat ditambahkan pemanis berupa cat warna atau aksesori lain.

  1. Hiasan Bunga dari Kantung Plastik Belanja

Saat ini sudah terdapat gerakan untuk membawa kantung belanja sendiri yang berasal dari bahan non-plastik. Walaupun demikian, kebiasaan lama yang sering menggunakan plastik untuk belanja pasti menyisakan sampah anorganik yang cukup banyak.

Kantung plastik belanja terdiri dari berbagai warna. Warna-warna cerah dapat diolah menjadi hiasan berbentuk bunga untuk pajangan di ruangan rumah. Tentu harus dibuat dengan keterampilan khusus, akan tetapi tidak sulit untuk dapat membuatnya dan menjadikannya sesuatu yang indah.

  1. Kerajinan dari Kain Perca

Kain-kain bahan pakaian merupakan kebutuhan primer yang harus dipenuhi manusia. Seiring bertumbuh dan berkembangnya manusia, membutuhkan pakaian dengan ukuran yang juga terus bertambah. Akan tetapi pakaian tidak dapat bertumbuh, maka yang biasa dilakukan adalah membeli yang baru dan membuang yang lama.

Padahal kain-kain pakaian dapat dimanfaatkan sebagai fungsi lain yang masih dapat digunakan. Contohnya untuk membuat tas, penutup televisi, penutup kulkas, dan kegunaan lainnya. Karena pakaian yang tidak lagi digunakan merupakan sampah anorganik akan tetapi dapat dengan mudah untuk di daur ulang.

  1. Besi Bekas untuk Penyangga

Perlengkapan rumah terdiri dari berbagai bahan, salah satunya dari besi. Besi dapat mengalami kerusakan seperti patah atau korosi (berkarat). Jika sudah demikian, mungkin kita berpikir lebih baik dibuang. Padahal jika dibuang, besi merupakan sampah anorganik yang tidak dapat terurai.

Maka, agar dapat tetap berguna. Besi dapat digunakan untuk kebutuhan lain, seperti penyangga pada jemuran, atau sebagai rangka dari rak sepatu, dan masih banyak yang lainnya.

  1. Alat Musik dari Botol Kaca

Berbagai jenis alat musik yang dikenal, umumnya sudah terkenal sejak lama dan memiliki ciri khas masing-masing. Padahal alat musik juga dapat diciptakan dari bahan-bahan bekas atau sampah anorganik yang kelihatannya tidak lagi bisa digunakan.

Botol kaca dapat dijadikan alat musik yang menghasilkan berbagai nada seperti instrumen-instrumen musik lain. Caranya botol tersebut harus dibersikan lebih dulu sebelum selanjutnya diisi air. Volume air yang berbeda-beda di dalam botol akan menghasilkan nada tertentu, sehingga botol kaca dapat dijadikan sebagai alat musik.

Itulah tadi uraian atas artikel yang bisa kami bagikan pada semua pembaca. Berkaitan dengan contoh daur ulang pada sampah organik dan anorganik yang bisa dilakukan oleh masyarakat. Semoga bisa memberikan referensi bagi semuanya.

Gambar Gravatar
Niken Triana Putri adalah Salah satu Mahasiswi Jurusan Ilmu Pengetahuan Alam di Kampus Islam Negeri yang ada di Jakarta. Saat ini selain menyelsaikan tugas akhir juga sibuk menulis di website gurusains.com

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *