Pengertian Insulator, Fungsi, dan Contohnya

Diposting pada

Insulator Adalah

Di  dalam kehidupan sehari-hari material panas, listrik dinamis, dan listrik statis merupakan sesuatu yang mudah diserap oleh beberapa bahan atau benda. Terdapat klasifikasi benda-benda yang menghasilkan panas dan listrik untuk keperluan tertentu, namun juga lebih banyak yang diredam karena jika kontak langsung dengan anggota tubuh dapat membahayakan.

Menurut sifat kelistrikan dan menghantarkan panas, benda digolongkan menjadi dua. Satu, mudah menghantarkan panas dan listrik, dan dua lemah dalam menghantarkan panas dan listrik. Insulator termasuk ke dalam pengertian yang ke dua. Sifatnya berkebalikan dengan konduktor.

Insulator

Umumnya insulator terdiri dari dua golongan yang dibedakan melalui sifat menghantarkan panas dan listrik. Insulator termal, berperan sebagai peredam hantaran panas. Sementara insulator listrik, berperan sebagai peredam dari hantaran arus listrik.

Untuk lebih mengenal insulator, di bawah ini akan dibahas lebih lanjut mengenai pengertian dari insulator, fungsi insulator, serta contoh-contoh insulator.

Pengertian Insulator

Insulator adalah metode yang digunakan untuk membatasi perpindahan dari panas atau listrik. Adanya insulator dalam melindungi diri kita dari efek berbahaya yang ditimbulkan oleh panas dan listrik yang mengalir. Insulator dapat disebut juga dengan arti isolator.

Insulator merupakan bahan yang dapat mencegah transfer panas dan transfer muatan listrik pada suatu benda. Sifat insulator merupakan kebalikan dari konduktor yang memiliki kemampuan baik dalam menghantarkan panas ataupun listrik.

Insulator dapat menghambat aliran panas dan listrik dengan cara menghambat aliran bebas elektron yang bergerak dari atom ke atom, atau dari arti molekul ke molekul. Insulator terdiri dari bahan-bahan yang tidak mampu menghantarkan panas atau arus listrik. Walaupun beberapa ada yang dapat menghantarkan kedua materi tersebut, namun hanya dalam jumlah yang kecil saja.

Bahan yang terdapat pada insulator adalah atom dengan elektron yang saling terikat erat. Karena terikat dengan erat, maka elektronnya tidak bebas berkeliaran. Bahkan tidak juga dapat digunakan bersama oleh atom yang bersebelahan.

Jenis Insulator

Insulator dibagi menjadi dua, yaitu insulator termal dan insulator listrik. Penjelasan sebagai berikut;

  1. Insulator Termal

Insulator termal adalah bahan-bahan yang digunakan untuk menghambat perpindahan panas. Insulator ini bekerja dengan cara mengurangi tingkat kepanasan sehingga panas tersebut tidak berpindah ke lain ruangan. Bahan-bahan yang digunakan pada insulator termal bersifat khusus.

Insulator termal dapat mengurangi efek dari berbagai proses transfer kalor (panas) yang terjadi antara objek satu dengan objek lainnya. Panas atau kalor dapat merambat ke tempat lain dengan suhu yang berbeda. Metode atau bahan yang digunakan untuk membendung aliran panas terdiri dari bahan-bahan insulator yang statis dan cocok.

Insulator termal biasanya bekerja dengan dua cara, yaitu konduksi dan konveksi. Keduanya merupakan metode dari perpindahan kalor atau panas. Konduksi panas terjadi ketika panas dihantarkan pada suatu materi melalui atom yang bergerak. Sementara itu konveksi adalah panas yang berasal dari bagian dalam objek yang bergerak.

Terdapat faktor-faktor yang mempengaruhi kerja dari insulator, diantaranya kepadatan dan kapasitas panas yang spesifik. Faktor yang mempengaruhi kinerja insulator bervariasi seiring berjalannya waktu, pertambahan usia dari materi, dan kondisi lingkungan yang mengalami perubahan.

  1. Insulator Listrik

Insulator listrik disebut juga dengan dielektrik. Isolator ini merupakan bahan yang mampu menahan aliran listrik. Pada insulator listrik, elektron valensi yang merupakan elektron terluar pada atom memiliki kaitan erat pada atom-atom.

Pada insulator listrik, muatan yang terkandung dalam listrik tidak dapat lewat dengan bebas. Sehingga insulator hampir tidak mungkin menghasilkan arus listrik dengan pengaruh dari medan listrik. Sifatnya ini sangat berkebalikan dengan material semikonduktor dan konduktor yang mampu menghasilkan arus listrik lebih mudah.

Sifat yang dapat dibedakan antara insulator dan konduktor adalah resistivitasnya. Insulator cenderung memiliki resistivitas yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan semikonduktor maupun konduktor.

Tidak ada insulator yang sempurna dalam menjalankan tugasnya. Walaupun sedikit, insulator pasti mengandung muatan yang dapat berpindah. Namun tidak dalam jumlah banyak seperti yang dilakukan oleh konduktor.  Jika insulator terkonduktif listrik pada tegangan yang cukup besar, maka medan listrik akan meloncatkan elektron dari atom. Kejadian ini disebut juga breakdown voltage.

Beberapa material dari golongan insulator seperti kaca, kertas, dan teflon memiliki resistivitas yang tinggi. Dengan ini ketiga material tersebut termasuk ke dalam insulator listrik yang paling baik. Sementara itu, insulator yang lebih rendah resistivitasnya yaitu kawat listrik dan kabel. Misalnya polimer dari kelompok karet yang sebagian besarnya adalah plastik.

Fungsi Insulator

Insulator termal berperan sebagai sarana pertahanan gradien suhu dengan cara menyediakan wilayah isolasi. Wilayah ini akan mengurangi panas atau radiasi termal, bukan dengan cara menyerapnya. Oleh karena itu, arti suhu dari objek akan terus konstan, baik dalam keadaan panas ataupun keadaan dingin.

Insulator listrik berfungsi sebagai pendukung, atau sebagai konduktor listrik yang terpisah. Namun arus listrik tidak dibiarkan bergerak melalui dirinya. Insulator juga berfungsi mencegah penghantar listrik untuk melakukan kontak dengan penghantar listrik lainnya.

Meskipun demikian, insulator tidak dapat digunakan untuk mentransfer pengisian. Insulator berperan sekali dalam percobaan elektrostatik dan juga dalam demonstrasi. Benda yang bersifat konduktif seringkali dipasang pada isolasi benda objek.

Insulator sering ditemukan pada peralatan listrik sebagai pendukung dan pemisah antara konduktor listrik. Perannya ini membuat konduktor tidak dapat menghantarkan listrik kepada benda konduktor lain.

Sebutan insulator biasanya juga digunakan untuk menyebut material penyangga yang berfungsi sebagai penghubung dari jalur distribusi ataupun transmisis tenega listrik ke tiang listrik serta menara transmisi. Insulator mampu menahan beban kawat tanpa melewati arus yang mengalir melalui menara yang menuju ke dalam tanah.

Kegunaan lain dari insulator adalah berasal dari kata insulasi atau isolasi (pembuat kedap). Tujuannya meliputi benda-benda yang tidak hanya berkaitan dengan panas dan listrik saja. Istilah isolasi atau insulasi juga berlaku pada insulasi akustik, insulasi api, serta insulasi dampak getaran yang disebabkan aplikasi pada industri.

Terdapat beberapa keuntungan dari penggunaan bahan-bahan insulasi, diantaranya sebagai berikut :

  • Insulasi dapat membantu mengurangi penggunaan dari sistem pemanas dan pendingin sehari-hari.
  • Insulasi dapat menghemat biaya melalui pengurangan yang dilakukan pada sistem pemanas dan pendingin.
  • Insulasi dapat meningkatkan kenyamanan manusia yang tinggal pada suatu bangunan.
  • Melalui sifatnya yang memperlambat proses transmisi, insulasi dapat mengurangi kebisingan.
  • Pada kondisi tertentu, insulasi dapat memperlambat bahkan mencegah kebocoran di udara dan transmisi uap di air.
  • Insulasi berperan membantu meningkatkan ketahanan pada ruang atau bangunan terhadap api yang dapat menghasilkan panas serta membakar.

Contoh Insulator

Adapun untuk beragam contoh insulator, antara lain sebagai berikut;

  1. Insulator Termal

Insulator termal banyak digunakan untuk menjaga tubuh manusia. Untuk mempertahankan suhu yang diterima dalam suatu bangunan, insulator menggunakan sebagian besar konsumsi energi global. Selain itu, insulator termal juga dapat mengurangi kebisingan serta getaran, baik yang datang dari luar maupun dari dalam.

Salah satu contoh dari insulator termal adalah tubuh manusia, air, udara, dan tanah. Ruang hampa juga termasuk ke dalam golongan insulator, akan tetapi ruang hampa bukan merupakan material.

  1. Insulator Listrik

Insulator listrik terdiri dari bahan-bahan yang memiliki sifat terhadap menghambat hantaran listrik yang berbeda. Ada yang bersifat sangat baik, dan lemah sebagai insulator. Kaca, karet, kertas, dan teflon merupakan insulator yang cukup baik untuk melindungi kabel listrik dan kabel lainnya.

Terdapat cukup banyak benda-benda penghantar listrik yang dilapisi oleh insulator. Hal ini berguna untuk menghindari kerugian akibat kontak langsung dengan benda yang menghantarkan listrik. Umumnya plastik digunakan sebagai insulator praktis yang cukup aman untuk digunakan pada tegangan rendah hingga menengah. Karena bahan insulator tidak memiliki sifat konduktif terhadap listrik.

Selain plastik kabel magnet pun banyak dilapisi oleh insulator yang sangat tipis. Dapat ditemukan dalam bentuk lilitan yang sering kali digunakan pada gulungan trafo, motor, dan lain sebagainya. Insulator memiliki tegangan dengan rentang ratusan volt, namun beberapa insulator digunakan pada distribusi daya yang rentangnya mencapai ratusan ribu volt.

Itulah tadi artikel yang mampu kami tuliskan serta bagikan pada segenap pembaca. Berkenaan dengan pengertian insulator, jenis, fungsi, dan contohnya yang ada dalam kehidupan. Semoga bisa memberi edukasi serta ragam penjelasan bagi kalian.

Referensi Tulisan
  • Anonim. “Pengertian Insulation atau Insulasi dan Jenisnya” tukangbata.blogspot.com, 7 Januari 2013. https://tukangbata.blogspot.com/2013/01/pengertian-insulation-atau-insulasi-dan.html
  • Anonim. “Insulator (Listrik)” wikipedia.org, https://id.wikipedia.org/wiki/Insulator_(listrik)?veaction=edit
Gambar Gravatar
Niken Triana Putri adalah Salah satu Mahasiswi Jurusan Ilmu Pengetahuan Alam di Kampus Islam Negeri yang ada di Jakarta. Saat ini selain menyelsaikan tugas akhir juga sibuk menulis di website gurusains.com

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *