Pengertian Sistem Saraf, Macam, Fungsi, dan Contohnya

Diposting pada

Sistem Saraf Adalah

Sistem saraf adalah salah satu sistem terpenting dalam indera manusia Sistem saraf seperti halnya kabel pada listrik. Keberadannya sangat penting dalam organ tubuh manusia, salah satunya sebagai iritabilitas tubuh. Iritabilitas merupakan kemampuan menghadapi rangsangan sehingga memungkinkan mahluk hidup untuk dapat menyesuaikan diri terhadap perubahan-perubahan yang terjadi di lingkungan.

Keberadaan sistem saraf akan berfungsi untuk menerima rangsangan dan memberi tanggapan terhadap  rangasanan dari luar tersebut yang mengirimkan informasi dari satu bagian tubuh ke bagian tubuh lainnya. Karena sistem inilah kita dapat mengendalikan dan mengoordinasikan gerakan dan tindakan. Contoh bekerjanya sistem saraf misalnya ketika kita makan, neuron dalam sistem pencernaan dapat merasakan peregangan otot perut. Informasi tersebut disampaikan ke sistem saraf pusat, itu memicu respons kenyang.

Sistem Saraf

Sistem saraf merupakan  jaringan saraf dan sel yang kompleks yang membawa pesan ke dan dari otak atau sumsum tulang belakang ke berbagai bagian tubuh. Sistem saraf yang dimaksud termasuk sistem saraf Pusat dan sistem saraf Periferal (tepi). Sistem saraf pusat terdiri dari otak dan sumsum tulang belakang dan Sistem saraf tepi terdiri dari sistem saraf Somatik dan Otonomik.

Sistem saraf merupakan struktur yang terdiri dari komponen sel saraf atau dikenal dnegan neuron. Sitem saraf tersebut bersama dengan sistem hormone akan berfungsi untuk mememlihara fungsi tubuh.

Secara umum fungsi sistem saraf adalah untuk mengatur kerja tubuh misalnya kontrksi otot, kecepatan sekresi bebrapa kelenjar endokrin, perubahan alat tubuh bagian dalam yang berlangsung cepat.

Sistem saraf mempunyai fungsi yang sangat kompleks dan khusus, yaitu sebagai penerima berjuta rangsangan dari berbagai organ tubuh kemudian menentukan respon yang akan diberikan kepada tubuh.

Pengertian Sistem Saraf

Saraf merupakan struktur seperti benang yang keluar dari otak dan sumsum tulang belakang. Jadi saraf-saraf ini bercabang ke seluruh bagian tubuh dan terutama bertanggung jawab untuk membawa informasi dan pesan dari bagian yang lain. Semua saraf membentuk sistem perifer. Mereka membawa informasi antara otak dan sumsum tulang belakang.

Sistem saraf merupakan sistem koordinasi atau pengatur tubuh sebagai penghantar rangsangan (impuls) saraf ke susunan saraf pusat, kemudian di proses dan memberikan tanggapan terhadap impuls tersebut.

Sistem saraf menjadi salah satu bagian dalam sistem koordiansi yang mengatur aktivitas tubuh melalui rangsangan listrik yang terdiri atas tiga komponen, yaitu sel saraf pusat (neuron), sistem saraf pusat serta sistem saraf tepi.

Sistem saraf mengirimkan sinyal antara otak dan seluruh tubuh, termasuk organ-organ internal. Dengan cara ini, aktivitas sistem saraf mengontrol kemampuan untuk bergerak, bernapas, melihat, berpikir, dan banyak lagi.

Pengertian Sistem Saraf Menurut Para Ahli

Adapun definisi sistem ssaraf menurut para ahli, antara lain:

Bahrudiin (2013)

Sistem saraf merupakan salah satu bagian terkecil dari organ dalam tubuh, sekaligus bagian yang paling kompleks. Susunan saraf manusia mempunyai arus informasi yang cepat dengan kecepatan pemrosesan yang tinggi dan tergantung pada aktivitas listrik (impuls saraf).

University of Michigan Medical School

Sistem saraf merupakan sebendel serat berbentuk silinder yang dimulai di otak dan dan bercabang ke setiap bagian lain dari tubuh.

Wikipedia

Sistem saraf adalah bagian yang sangat kompleks dari mahluk hidup (hewan dan manusia) yang mengkoordinasikan tindakan dan informasi inderanya dengan mengirimkan sinyal ke dan dari berbagai bagian tubuhnya. Sistem saraf mendeteksi perubahan lingkungan yang berdampak pada tubuh, kemudian bekerja bersama-sama dengan sistem endokrin untuk merespons peristiwa tersebut.

Macam Sistem Saraf

Berikut ini macam-macam sistem saraf, antara lain:

  1. Sistem Saraf Sensorik

Saraf sensorik merupakan saraf yang mengirim pesan ke otak atau sumsum tulang belakang dari semua organ sensorik (kulit dan otot). Misalnya mengirimkan pesan dari otak ke otot untuk menghasilkan gerakan atau misalnya  sensorik mendeteksi arti cahaya, suara, bau, rasa, tekanan, dan panas serta mengirim pesan tentang hal-hal itu ke otak.

  1. Sistem Saraf Motorik

Saraf motorik merupakan pembawa pesan dari otak  dan sus-sum tulang belakang ke otot-otot di tubuh sehingga dapat mengontrol pergerakan motoric kita dan mengintruksikan untuk bergerak.

Contohnya yaitu saat menyentuh benda panas, saraf sensorik membawa informasi tentang panas ke otak, yang pada gilirannya, melalui saraf motorik, memberi tahu otot-otot tangan untuk segera menariknya. Keseluruhan proses ini membutuhkan waktu kurang dari satu detik untuk terjadi.

  1. Sistem Saraf Campuran

Saraf campuran merupakan pembawa saraf sensorik dan motorik. Sistem saraf tersebut membantu dalam melakukan informasi sensorik yang masuk dan juga informasi keluar ke sel-sel otot.

  1. Sistem Saraf Otonom

Sistem saraf otonom memiliki tiga bagian:

  1. Sistem saraf simpatik
  2. Sistem saraf parasimpatik
  3. Sistem saraf enterik

Sistem saraf ini mengontrol saraf organ-organ dalam tubuh di mana manusia tidak memiliki kendali sadar. Seperti misalnya detak jantung, pencernaan, mengatur suhu tubuh, tekanan darah, pernapasan (kecuali pernapasan sadar) dll. Saraf sistem saraf otonom melindungi otot-otot tak sadar halus dari (organ-organ internal) dan kelenjar dan menyebabkan mereka berfungsi dan mengeluarkan enzim mereka dan lain-lain.

Sedangkan berdasarkan bagian saraf mana yang terhubung ke Sistem Saraf Pusat, diklasifikasikan sebagai berikut:

  1. Saraf Kranial

Saraf kranial yaitu saraf yang dimulai dari otak dan membawa pesan dari otak ke seluruh tubuh. Saraf tertentu adalah saraf sensorik sementara beberapa lainnya adalah saraf campuran.

  1. Saraf Tulang Belakang

Saraf tulang belakang yaitu saraf yang berasal dari sumsum tulang belakang. Mereka membawa pesan ke dan dari sistem saraf pusat. Mereka terdiri dari saraf campuran.

Bagian Sistem Saraf

Sistem saraf terdiri dari 2 bagian yang penting, yaitu:

  1. Sistem saraf pusat

Menurut National Institutes of Health, sistem saraf pusat terdiri dari otak, sumsum tulang belakang, dan dan meluas ke seluruh bagian tubuh.

  1. Sistem saraf tepi

Sistem saraf tepi terdiri dari kranial, saraf tulang belakag, saraf tepid dan neuromuscular junction. Sistem saraf tepi tersebut dikeal juga dengan sistem saraf perifer, yaitu berisi kumulan sistem yang bekerja menerima dan meglah informasi dai dan kepada sistem saraf pusat yang lalu informasi tersebutdikirim ke seluruh bagian tubuh.

Bagian lain dari sistem saraf mengontrol proses tidak disengaja, termasuk menjaga detak jantung secara teratur, melepaskan hormon seperti adrenalin, membuka pupil sebagai respons terhadap cahaya, dan mengatur sistem pencernaan.

Fungsi Saraf dan Contohnya

Sistem saraf berfungsi dalam menerima informasi tentang lingkungan di sekitar kita (sensory) dan menghasilkan respons terhadap informasi itu (respons motorik). Fungsi sistem saraf yang paling mendasar adalah sebagai berikut:

  1. Sensasi (Sesation)

Fungsi utama dan pertama sistem saraf adalah sensasi, yaitu menerima informasi tentang lingkungan untuk mendapatkan masukan tentang apa yang terjadi di luar tubuh (bisa juga di dalam tubuh). Fungsi sensorik dari sistem saraf mencatat adanya perubahan dari homeostasis atau peristiwa tertentu di lingkungan, yang dikenal sebagai stimulus.

Indera yang utama adalah rangsangan terhadap rasa, bau, sentuhan, penglihatan, dan pendengaran. Stimulus untuk rasa dan bau keduanya adalah zat kimia (molekul, senyawa, arti ion, dan lain-lain), sentuhan adalah rangsangan fisik atau mekanik yang berinteraksi dengan kulit, penglihatan adalah rangsangan cahaya, dan pendengaran adalah persepsi suara, yang merupakan stimulus fisik mirip dengan beberapa aspek sentuhan.

Sebenarnya ada lebih banyak indra daripada yang telah disebutkan diatas, tetapi diatas tersebut  mewakili indera utama. Kelima itu adalah semua indera yang menerima rangsangan dari dunia luar, dan di antaranya ada persepsi sadar.

Contohnya apabila kulit kita bersentuhan dengan benda panas atau dingin, sensasi tersebut akan diterima oleh saraf sensorik. Begitu juga dengan rasa perih apabila kulit tergores benda yang kasar atau tajam.

Atau contoh lain misalnya ketika mata, hidung, dan lidah dapat menginformasikan seseorang tentang keberadaan makanan lezat, dan menciptakan keinginan untuk makan sehingga menciptakan rasa lapar.

  1. Tanggapan atau respon

Sistem saraf menghasilkan respons berdasarkan rangsangan yang dirasakan oleh struktur sensorik. Respons yang jelas adalah gerakan otot, seperti misalnya menarik tangan dari kompor yang panas.

Sistem saraf dapat menyebabkan kontraksi ketiga jenis jaringan otot. Sebagai contoh, otot rangka berkontraksi untuk menggerakkan kerangka, otot jantung dipengaruhi ketika detak jantung meningkat selama latihan, dan otot polos berkontraksi ketika sistem pencernaan memindahkan fungsi makanan di sepanjang saluran pencernaan.

Respons juga mencakup kontrol saraf kelenjar dalam tubuh juga, seperti produksi dan sekresi keringat oleh ekrin dan kelenjar keringat merokrin yang ditemukan di kulit untuk menurunkan suhu tubuh.

Atau contoh lain misalnya ketika kita makan, setelah makanan dicerna, neuron dalam sistem pencernaan dapat merasakan peregangan otot perut. Ketika informasi ini disampaikan ke sistem saraf pusat, itu memicu respons kenyang dan kita akan timbul keinginan untuk berhenti makan.

  1. Integrasi

Rangsangan yang diterima oleh struktur sensorik dikomunikasikan ke sistem saraf tempat informasi itu diproses hal itulah yang disebut integrasi. Rangsangan tersebut akan terintegrasi dengan rangsangan lain misalnya pengetahuan seseorang, memori rangsangan sebelumnya, atau keadaan seseorang pada waktu tertentu, kognisi, keadaan emosi.

Hal tersebut akan mempengaruhi respons fisiologis yang dimediasi oleh sistem saraf sehingga  mengarah pada respons spesifik yang akan dihasilkan.

Itulah tadi penjelasan dan pengulasan yang bisa kami berikan kepada pembaca terkait materi pengertian sistem saraf menurut para ahli, macam, fungsi, dan contohnya dalam berbagai hal. Semoga memberikan referensi serta pengetahuan. Trimakasih,

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *