Pengertian Tumbuhan Paku, Ciri, Struktur, Jenis, dan Contohnya

Diposting pada

Tumbuhan Paku Adalah

Tumbuhan paku atau yang dikenal dengan pteridophyta adalah tanaman vaskular berspora yang memiliki siklus hidup dengan fase gametofit dan sporofit. Tubuh sporofit dibedakan dengan baik menjadi akar, batang dan daun. Sistem perakaran selalu bersifat adventif. Batangnya bisa di bawah tanah atau di udara. Daunnya bisa berupa microphylls atau megaphyll.

Karakteristik umum mereka yang lain termasuk apomorphies tanaman vaskular (mis., Jaringan vaskular) dan plesiomorphies tanaman darat (misalnya saja Penyebaran spora dan tidak adanya benih).  Secara garis besar, tumbuhan paku atau pteridophyta dapat dibedakan menjadi empat divisi, dengan masing-masing contohnya.  Meskipun demikian, tumbuhan paku yang paling banyak dikenal yaitu Pakis. Lebih dari 12000 spesies pakis berbeda didistribusikan di seluruh dunia. Contoh tanaman pakis yaitu Pakis Bostom, Pakis Suplir, Pakis Kelabang, dan lain-lain.

Tumbuhan Paku

Sama seperti dengan tanaman benih dan lumut, siklus hidup tumbuhan paku melibatkan pergantian generasi. Ini berarti bahwa generasi diploid (sporofit, yang menghasilkan spora) diikuti oleh generasi haploid (gametofit atau prothallus, yang menghasilkan gamet).

Siklus hidup dengan dua generasi tersebut dinamakan metagenesis. Akan tetapi, tumbuhan berbeda dari ciri tumbuhan paku dan lumut serta tanaman biji dalam hal kedua generasi dalam siklus hidupnya mandiri dan hidup bebas, meskipun sporofit umumnya jauh lebih besar dan lebih mencolok.

  1. Generasi sporofit

Generasi sporofit yang menghasilkan spora. Jadi, Pteridophyta yang kita lihat dalam kehidupan sehari-hari adalah generasi sporofit. Generasi ini lebih panjang dari gametofit. Sporofit dapat tumbuh dan menghasilkan beberapa tunas untuk menambah individu baru. Ini disebut reproduksi aseksual. Sementara spora keluar dari sporangium dan disebarkan oleh angin, jika jatuh di tempat yang cocok, spora akan tumbuh sebagai tanaman individu baru.

  1. Generasi Gametofit

Generasi gametofit memproduksi gamet yang dikenal sebagai protalium. Protalium yang terbentuk talus memiliki ukuran sekitar 1-2 cm. Bentuk ini seperti jantung yang biasanya hidup di tempat yang lembab. Tidak seperti Bryophyta, gametophyte di Pteridophyta hanya hidup beberapa minggu. Protalium membentuk antheridium sebagai gamet jantan dan archegonium sebagai gamet betina.

Antheridium menghasilkan sperma sedangkan archegonium menghasilkan sel telur. Pemupukan antara sperma dan sel telur membentuk zigot. Selanjutnya, zigot akan tumbuh sebagai Pteridophyta baru yang memiliki akar, batang, dan daun.

Pengertian Tumbuhan Paku

Pteridophyta adalah filum di kerajaan tumbuhan, termasuk Pakis, Ekor Kuda dan Clubmos. Ini merupakan tanaman spora dan tidak memiliki bunga atau biji. Pteridophyta dibagi dalam dua kelas yaitu Lycophyta atau Lycopodiophyta dan Monilophyta.

Lycopodiophyta kadang-kadang ditempatkan di luar Pteridophyta. Lycopodiophyta dan Pteridophyta kemudian diklasifikasikan sebagai dua clade yang hidup pada awal Tracheophyta. Tracheophyta terdiri dari Gymnospermae dan Angiospermae.

Pengertian Tumbuhan Paku Menurut Para Ahli

Adapun definisi tumbuhan paku menurut para ahli, antara lain:

  1. The Galaxy Education System

Pteridophytes atau Pteridophyta, dalam interpretasi luas dari istilah tersebut, bisa didefinisikan sebagai tanaman vaskular atau berpembuluh (tanaman dengan xilem dan floem) yang mereproduksi dan menyebar melalui spora. Karena tanaman tersebut tidak menghasilkan bunga atau biji, maka disebut sebagai Cryptogams. Pteridophyta adalah kelompok tanaman yang paling berevolusi di antara Cryptogams.

Pteridophyta diprediksi sebagai Cormophyta tertua. Cormophyta adalah tanaman yang memiliki akar, batang, dan daun sungguhan. Ini berarti bahwa akar, batang dan daun memiliki ikatan pembuluh sehingga Pteridophyta juga dikenal sebagai tracheophyta.

Pteridophyta yang hidup di air dikenal sebagai hidrofit, menempel di tanaman lain disebut epifit dan tinggal di residu atau limbah tanaman lain yang dikenal sebagai saprofit. Kebanyakan Pteridophytes adalah terestrial dan tumbuh di tempat-tempat yang lembab dan teduh sementara beberapa berkembang dengan baik di tempat-tempat kering terbuka.

Ciri Tumbuhan Paku

Tumbuhan paku atau Pteridophyta memiliki beberapa karakteristik, antara lain:

  1. Pteridophytes adalah tanaman darat sejati yang pertama

Diperkirakan bahwa kehidupan dimulai di lautan, dan melalui jutaan tahun evolusi, kehidupan perlahan-lahan beradaptasi pada daratan kering. Dan di antara tanaman pertama yang benar-benar hidup di darat adalah Pteridophyta.

  1. Pteridophyta tanpa biji, cryptogams vaskular

Pteridophytes tanpa biji dan berkembang melalui spora. Tumbuhan ini tidak memiliki jaringan untuk pengangkutan air dan mineral. Alih-alih, air dan mineral mengalir dari permukaan sel tanaman ke sel dalam tubuh tanaman. Ini juga salah satu alasan mengapa tanaman ini membutuhkan lingkungan yang lembab terus-menerus untuk bertahan hidup.

  1. Pteridophyta menunjukkan pergantian siklus hidup yang benar

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa, Pteridophyta mengalami dua siklus hidup yaitu pada fase sporofit dan gametofit.

  1. Sporofit memiliki akar, batang dan daun yang sesungguhnya

Pada fase ini, Pteridophyta pada dasarnya memiliki jaringan pembuluh darah sehingga dapat proses terjadinya pertumbuhan tanaman lebih cepat.

  1. Spora yang dikembangkan dalam sporangia adalah homoseks atau heterospora

Sporangium adalah struktur di mana spora terbentuk. Mereka biasanya homoseksual (artinya: satu jenis spora diproduksi) dan juga heterosporus, (artinya: dua jenis spora diproduksi).

  1. Sporangia diproduksi dalam kelompok menggunakan sporofil

Ciri khas pada tanaman paku lainnya ialah meletakan pada karakteristik daunnya, yang pada dasarnya mengandung sporangia disebut sebagai sporofil.

  1. Daun muda sporofit menunjukkan vernation melingkar

Ujung daun dalam tumbuhan paku ini cenderung melengkung ke dalam untuk melindungi bagian yang rentan tumbuh.

Struktur Tumbuhan Paku

Layaknya tumbuhan lain pada umumnya, tubuh tumbuhan paku juga bisa dibedakan organnya yaitu akar, batang, dan daun. Bagian-bagian tersebut terlihat dengan sangat jelas pada jenis paku yang berbatang tinggi, misalnya paku tiang. Berikut penjelasan struktur tumbuhan paku:

  1. Akar

Pada fase gametofit, tumbuhan paku mempunyai akar semu yang disebut rhizoid, akar semu ini seperti yang terdapat pada tumbuhan lumut. Rhizoid berfungsi yang sama dalam menyerap air dan mineral dari dalam tanah, tapi masih mempunyai struktur jaringan yang sederhana.

Sedangkan pada fase sporofit, tumbuhan paku sudah mempunyai akar sejati bertipe akar serabut, yaitu tipe akar yang tidak memiliki akar pokok, seperti yang dimiliki oleh tumbuhan monokotil (padi, jagung, dan lain-lain).

  1. Batang

Pada fase gametofit, batang tumbuhan paku disebut protalium. Batang tersebut berbentuk seperti lembaran kecil yang juga berfungsi sebagai tempat fotosintesis. Bisa juga dikatakan bahwa batang semu tersebut juga berlaku sebagai daun semu.

Sedangkan pada fase sporofit, tumbuhan paku telah mempunyai batang sejati dengan jaringan pembuluh angkut xilem dan floem. Batang tumbuhan paku ada yang memiliki ukuran pendek hingga hampir tidak nampak dan ada pula yang tinggi seperti pohon.

  1. Daun

Daun tumbuhan paku bisa dibedakan berdasarkan bentuk dan fungsinya. Berdasarkan bentuknya, daun paku bisa dibedakan menjadi mikrofil dan makrofil. Mikrofil adalah daun berukuran kecil (seperti gumpalan) yang terdapat di sekitar batang dan tulang daun paku.

Mikrofil ialah daun yang belum mengalami diferensiasi, atau dengan kata lain daun tersebut masih mempunyai jenis jaringan yang sama.

Sedangkan makrofil adalah daun sejati yang digunakan untuk melakukan fotosintesis. Jaringan makrofil sudah mengalami diferensiasi sehingga bisa dibedakan dengan bagian epidermis (lapisan paling luar) dan mesofil daun. Mesofil adalah bagian di dalam epidermis yang tersusun atas jaringan parenkim dan jaringan pengangkut.

Berdasarkan fungsinya, daun paku bisa dibedakan menjadi tropofil dan sporofil. Tropofil ialah daun yang khusus berguna untuk melakukan fotosintesis. Sporofil ialah daun yang buka hanya untuk melakukan fotosintesis, tapi bisa juga menghasilkan spora sebagai media perkembangbiakan paku.

  1. Spora

Spora pada tumbuhan paku umumnya akan muncul dari bagian bawah daun atau pada ujung tepi daun. Spora tersimpan di dalam kotak spora/ sporangium yang akan menjadi tempat perkembangan spora, sporangium akan menggerombol membentuk sorus. Sorus memiliki warna coklat dan bentuknya seperti gumpalan pada daun.

Berdasarkan jenis sporanya, tumbuhan paku bisa dibedakan menjadi tiga, yaitu tumbuhan paku homospora, paku heterospora, dan paku peralihan.

  1. Paku homospora (disebut juga isospora) hanya menghasilkan satu jenis spora saja yang memiliki bentuk dan ukuran sama. Contoh paku homospora adalah Lycopodium sp. (paku kawat) dan Adiantum cuneatum (suplir).
  2. Paku heterospora adalah tumbuhan paku yang menghasilkan dua jenis spora, yaitu makrospora (betina) dan mikrospora (jantan). Contoh paku heterospora adalah Selaginella sp. (paku rane) dan Marsilea crenata (semanggi).
  3. Paku peralihan adalah tumbuhan paku yang menghasilkan spora dengan bentuk dan ukuran sama namun sifatnya berbeda, membawa sifat jantan dan betina. Contoh paku peralihan adalah Equisetum debile (paku ekor kuda).

Jenis Tumbuhan Paku dan Contohnya

Tumbuhan Paku (Pteridophyta) bisa dibedakan menjadi 4 divisi, yaitu sebagi berikut :

  1. Psilophyts (paku purba)

Psilopsida ialah tumbuhan paku yang susunannya cukup sederhana. Tanaman ini berupa ranting yang bercabang-cabang. Pada tumbuhan paku jenis ini terdapat bulu-bulu halus yang menyelimuti, berakar serabut halus biasa di sebut akar semu berfungsi juga sebagai perekat pada tumbuhan lain.

Ciri dalam psilophyts (paku purba), yaitu: Hidup di daerah beriklim tropis dan subtropics; Homospora; Berdaun mikrofil dan batangnya berklorofil; Tak memiliki daun sejati. Contohnya Psilophyts (paku purba), yaitu: Psilotum sp. (paku purba berdaun kecil) dan Rhynia sp. (paku purba tak berdaun).

  1. Lycopodiophyta (paku kawat)

Lycopodiophyta merupakan tumbuhan paku heterospora yang menghasilkan dua jenis spora yaitu mikrospora dan makrospora. Tumbuhan ini biasanya di sebut paku kawat atau paku rambut sebab mempunyai daun yang sangat kecil. Subdivisi Lycopsida contohnya yaitu tanaman Lycopodium cernuum (paku kawat) serta Selaginella (paku rane).

Ciri-ciri Lycopodiophyta (paku kawat), yaitu: Memiliki akar, batang, daun sejati; Daun berbentuk rapat dan kecil – kecil; Memiliki dua jenis sporangium pada paku rane atau Selaginella, yaitu makrosporangium dan mikrosporangium; Menempel pada tumbuhan lain (pohon).Contoh Lycopodiophyta (paku kawat), yaitu Lycopsida sp dan selaginella sp.

  1. Equisetophyta (paku ekor kuda)

Equisetophyta merupakan tumbuhan paku yang hidup di derah tropis sering di sebut paku ekor karena memiliki ekor panjang. Contoh dari Subdivisi sphenopsida adalah Equisetum palustre.

Ciri-ciri Equisetophyta (paku ekor kuda), yaitu: Tumbuh di daerah rawa atau lembab; Heterospora; Kandungan silika sangat banyak pada batang; Batangnya tumbuh tegak ke atas. Contoh Equisetophyta (paku ekor kuda), yaitu Equisetum debile.

  1. Pterophyta (Paku sejati)

Pterophyta merupakan tumbuhan paku sejati yang disebut tumbuhan pakis. Tumbuhan ini bisa hidup di daerah tropis dan sub tropis. Daun cukup lebar jika dibandingkan dengan tumbuhan paku lainnya. Contoh tanaman subdivisi Pteropsida yaitu Adiantum cuneatum (suplir), Marsilea crenata (semanggi), serta Asplenium nidus (paku sarang kuda).

Ciri – Ciri Pterophyta (Paku sejati), yaitu: Homospora / isospora; Spora – spora ini berkumpul dan terletak di bawah daun; Dalam pembuahan membutuhkan air untuk sel telur dan sperma; Penyebaran spora ke berbagai daerah baru dibantu oleh angina; Batangnya tumbuh di atas permukaan tanah (tegak) juga terbenam dibawah permukaan tanah (rimpang atau rhizome).

Contohnya Pterophyta (Paku sejati), yaitu: Marsilea crenata (semanggi), Platycerum bifurcatum (Paku tanduk rusa), Asplenium nidus (paku sarang burung), Adiantum cuneatum (suplir), dan azzola pinnata (paku sawah)

Nah, itulah tadi penjelasan serta pengulasan secara lengkap kepada segenap pembaca terkait dengan pengertian tumbuhan paku menurut para ahli, ciri, struktur tanaman, jenis, dan contohnya yang mudah ditemukan. Semoga melalui ulasan ini memberikan wawasan dan pengetahuan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *