Jenis Bahan yang Tidak Dapat Menghantarkan Panas

Diposting pada

Contoh Bahan Tidak Dapat Menghantarkan Panas

Panas merupakan bahan yang dapat dihantarkan dari satu klasifikasi benda ke benda lain. Seperti halnya lisrik, untuk menghantarkan panas dibutuhkan bahan-bahan tertentu. Bahan-bahan tersebut dinamakan konduktor, biasanya terbuat dari besi, baja, dan lain-lain.

Sementara itu, bahan yang tidak dapat menghantarkan panas atau listrik disebut bahan isolator. Bahan dalam arti isolator bersifat meredam panas dan tidak meneruskannya ke bahan yang lain.

Bahan Tidak Dapat Menghantarkan Panas

Pada hekkatnya setiap panas akan senantiasa menjalar dari tempat atau bahan yang panas ke bahan yang lebih dingin, dengan bahan yang disebut isolator panas akan tertahan di tempat kontak panas dan tidak diteruskan ke bagian lain.

Sifat-sifat yang dimiliki oleh bahan panas berguna bagi alat-alat yang sering kali dipakai dalam kehidupan manusia. Bahan isolator melindungi pemakai alat agar tidak merasakan panas. Sebab panas akan berhenti pada bahan-bahan isolator dan tidak akan menjalar.

Jenis Bahan yang Tidak Dapat Menghantarkan Panas

Diantara jenis-jenis bahan isolator atau bahan yang tidak dapat menghantarkan panas, umumnya bahan-bahan tersebut digunakan sebagai kombinasi dengan bahan konduktor. Bahan isolator berguna menghentikan panas ketika alat-alat yang digunakan bersentuhan langsung dengan manusia.

Jenis-jenis bahan yang dapat kita temukan dalam sehari-hari, ataupun dalam aspek hidup lainnya yaitu sebagai berikut :

  1. Plastik

Plastik merupakan salah satu bahan isolator yang paling banyak digunakan dalam keseharian. Plastik bersifat tidak dapat menghantarkan panas maupun listrik dinamis dan listrik statis, sehingga aman jika digunakan apabila bersentuhan langsung dengan tubuh. Plastik juga sering digunakan karena mudah ditemukan dimanapun. Selain itu, plastik merupakan sumber daya alam yang dapat diperbaharui.

Sebagai bahan yang buruk dalam menghantarkan panas, plastik dimanfaatkan pada banyak peralatan rumah tangga. Contohnya gagang panci, gagang sodet, sendok sayur, dan banyak lainnya. Ketika digunakan bersama dengan bahan konduktor, plastik mampu memutus panas agar tidak tidak menghantar pada bahan plastik. Namun bahan plastik yang digunakan haruslah berasal plastik yang cukup tebal, bukan seperti plastik gelas yang tipis.

  1. Kain

Selain plastik, kain juga merupakan bahan isolator yang sering digunakan di keseharian. Kain memiliki sifat yang tidak dapat menghantarkan panas. Sifatnya yang juga meredam panas sering kali dimanfaatkan sebagai pelapis untuk memegang atau menyentuh suatu bahan yang panas.

Umumnya sifat isolator dari kain digunakan di dapur. Ketika perlengkapan masak yang bersentuhan langsung dengan panas akan dipindahkan, kain menjadi solusi untuk mengatasinnya. Misalnya penggunaan serbet masak, dan bahan kain lainnya.

Jenis dari kain memengaruhi tingkat toleransi terhadap penghantaran panas, akan lebih baik jika digunakan bahan kain yang lebih tebal sebagai isolator.

  1. Karet

Karet memiliki tampak yang mirip dengan plastik. Akan tetapi bahan karet mempunyai suatu ciri khas yang tidak dimiliki bahan lain, yaitu sifatnya yang lentur. Karet dapat digunakan dalam berbagai bidang, baik dalam bidang industri maupun rumahan. Sebab bahan karet memiliki sifat isolator yang dapat menahan panas.

Karet merupakan bahan isolator terbaik kedua setelah plastik. Bahannya pun mudah ditemukan di sekitar kita, karena merupakan sumber daya yang dapat diperbaharui. Yaitu berasal dari getah pohon karet.

  1. Dinding

Dinding atau tembok umumnya terbuat dari bahan batu bata yang dilapisi semen. Dengan lapisannya yang tebal, dinding dapat menahan panas dan menghentikan penghantarannya. Hal ini banyak dimanfaatkan di perumahan, perkantoran, dan banyak bangunan lain.

Manfaat dari dinding yang memiliki sifat tidak dapat menghantarkan panas dapat dirasakan jika kita berada di dalam rumah. Pada siang hari, ketika matahari bersinar terik-teriknya, panas tidak akan meghantar ke bagian dalam rumah yang terlindungi oleh dinding. Karena dinding menjadi bahan penahan panas yang akan masuk.

  1. Kaca

Kaca merupakan salah satu bahan yang juga banyak digunakan pada keseharian. Ketika bersinggungan dengan panas, ujung kaca yang menerima panas tidak akan menghantarkan panas ke bagian lain. Sebab kaca memiliki sifat isolator dan termasuk ke dalam golongan isolator yang cukup baik.

Seperti halnya dinding, kaca digunakan pada banyak bangunan. Baik di rumah, perkantoran, dan bangunan kaca berguna meredam panas yang berasal dari luar sehingga tidak akan begitu terasa jika berada di dalam ruangan. Selain itu kaca memiliki sifat yang dapat menembus cahaya. Hal ini berguna untuk menyinari ruangan pada siang hari ketika lampu tidak digunakan.

  1. Kayu

Kayu adalah bahan yang berasal dari pepohonan. Bahan-bahan yang terbuat dari kayu dapat dengan mudah ditemukan di sekitar rumah. Seperti bingkai jendela, pintu, lemari, atau perkakas lain. penggunaan kayu juga sering kali dikombinasikan dengan bahan-bahan yang bersifat konduktor. Sebab kayu dapat menghentikan hantaran panas ke bagian kayu lainnya.

Sehingga dalam kehidupan sehari-hari, kayu ditemukan pada beberapa bahan yang biasanya menggunakan bahan isolator lain, seperti plastik. Misalnya pada gagang panci, gagang pisau, dan lain-lain. kayu sangat berguna untuk meredam panas, karena panas yang masuk ke satu sisi tidak akan diteruskan ke sisi lainnya.

  1. Kertas

Kertas merupakan bahan yang juga berasal dari pepohonan. kertas bersifat isolator, yaitu tidak dapat menghantarkan panas atau listrik. Sehingga penggunaannnya seringkali ditemukan sebagai alternatif bahan isolator lain. Sebab ketahanan dari kertas sebagai bahan isolator tidak sebagus plastik atau karet.

Walaupun demikian, kertas yang merupakan bahan isolator tetap dapat berfungsi untuk meredam panas. Dengan lapisan yang lebih tebal daripada selembar kertas, maka fungsinya sebagai isolator akan berlangsung lebih optimal.

  1. Benang

Benang juga merupakan salah satu bahan isolator atau bahan yang tidak dapat menghantarkan panas. Mungkin akan jarang ditemukan penggunaan benang saja untuk meredam panas, akan tetapi benang yang sudah teranyam menjadi sehelai kainlah yang sering digunakan.

Setiap benang berasal dari bahan yang beda-beda. Umumnya benang wol memiliki sifat ketahanan panas yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan bahan lainnya. Jika sudah berbentuk kain, susunan dari benang banyak dimanfaatkan sebagai panas.

Salah satu contoh yang erat kaitannya dengan kehidupan kita dan paling sering digunakan adalah baju. Baju terbuat dari berbagai macam jenis kain. Fungsi umumnya adalah sebagai pelindung dari panas dan dinginnya temperatur lingkungan. Dapat langsung kita rasakan ketika dalam keadaan cuaca yang cukup terik, panas tidak akan langsung terserap oleh tubuh sebab tubuh bagian luar dilindungi oleh baju.

  1. Ban

Ban adalah bahan yang terbuat dari karet, yang membedakannya dengan karet adalah penggunaannya yang spesifik untuk kendaraan atau bidang otomotif. Baik sepeda, motor, mobil, bus, bajaj, bahkan pesawat terbang sekalipun menggunakan ban sebagai bagian dari pelapis luar roda kendaraan.

Seperti halnya karet, ban memiliki sifat yang lentur, fleksibel, dan juga mudah memuai. Sebagai bagian dari bahan isolator, ban berfungsi untuk menghentikan panas. Salah satu contoh konkritnya adalah ketika kendaraan berjalan menggunakan mesin, roda kendaraan yang dilapisi ban akan berputar dalam kecepatan tertentu. Dari kecepatan tersebut, serta permukaan yang bersentuhan langsung dengan jalanan akan menghasilkan gesekan.

Salah satu efek dari gesekan adalah panas. Panas yang berasal dari gesekan selama kendaraan bergerak hanya akan berada pada permukaan luar ban saja. Artinya, panas tersebut tidak akan diteruskan atau dihantarkan ke bagian ban lain, bahkan ke bagian roda lain yang terbuat dari besi. Hal ini akan melindungi kendaraan dari panas berlebih yang akan berakibat fatal.

Seperti yang sudah disebutkan di atas, bahan ban juga dapat mengalami pemuaian. Pemuaian ini terjadi akibat adanya panas dari lingkungan. Oleh karena itu udara yang ada di dalam ban tidak dapat diisi terlalu penuh, karena akan mengakibatkan hal buruk ketika pemuaian berakhir. Ketika pemuaian berakhir, ban akan kembali ke ukuran semula, hal ini disebabkan

  1. Pulpen

Pulpen adalah alat yang biasa digunakan untuk menulis. Umumnya kita temukan pulpen memiliki lapisan luar yang berasal dari plastik. Oleh karena itu, pulpen termasuk ke dalam jenis bahan yang tidak dapat menghantarkan panas maupun listrik.

Pulpen dapat digunakan pada kesempatan tertentu untuk menghentikan laju dari panas yang menghantar ke benda lain. Cara kerja dari bahan isolator ini tidak jauh berbeda dengan bahan isolator lainnya.

Itulah tadi artikel yang bisa kami tuliskan pada segenap pembaca. Tentang adanya macam-macam bahan yang tidak bisa menghantarkan panas dengan baik. Semoga hadirnya postingan ini bisa memberikan edukasi bagi kalian yang membutuhkannya.

Gambar Gravatar
Niken Triana Putri adalah Salah satu Mahasiswi Jurusan Ilmu Pengetahuan Alam di Kampus Islam Negeri yang ada di Jakarta. Saat ini selain menyelsaikan tugas akhir juga sibuk menulis di website gurusains.com

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *