12 Contoh Frozen Food dalam Berbagai Bidang

Diposting pada

frozen food

Froozen food atau makanan beku kini sudah cukup populer di Indonesia. Makanan beku memperlambat dekomposisi dengan mengubah sisa kelembaban menjadi es, menghambat pertumbuhan sebagian besar spesies bakteri.  Saat ini, pengawetan makanan di dapur rumah tangga bisa dilakukan dengan menggunakan freezer rumah tangga.

Disaran bagi para rumah tangga yang akan mengonsumsi makanan beku ini untuk membekukannya pada hari pembelian. Inisiatif oleh sekelompok supermarket pada tahun 2012 (yang didukung oleh Waste & Resources Action Programme di Inggris) mempromosikan pembekuan makanan sesegera mungkin hingga tanggal penggunaan produk. Beragam contoh frozen food yang bisa kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari kita misalnya nugget, sosis, bakso, risol, donat beku, dan lain-lain.

Frozen Food

Makanan bisa diawetkan selama beberapa bulan dengan pembekuan. Penyimpanan beku jangka panjang membutuhkan temperatur -18 °C atau lebih rendah dari itu. Makanan beku selalu dikemas sebelum diperdagangkan dan dalam sebagian besar kasus kemasannya bertujuan untuk melindungi makanan tersebut.

Jika dikemas dalam film transparan, banyak permukaan makanan beku yang akan berubah warna dengan cepat saat diterangi. Pembekuan makanan merupakan cara yang efektif dalam mengawetkan makanan sebab patogen yang dapat menyebabkan kerusakan makanan tidak dapat tumbuh, bahkan mati, pada temperatur beku.

Akan tetapi, proses ini kurang efektif dalam melawan patogen dibandingkan dengan proses termal seperti perebusan, sebab bakteri, meskipun pertumbuhannya terhenti, tapi masih bisa hidup pada temperatur dingin. Masalah yang terjadi pada proses pembekuan makanan yaitu adanya kemungkinanan bahwa patogen dapat aktif kembali setelah makanan beku dinormalkan kembali.

Selain itu, konsekuensi dari proses pembekuan makanan adalah adanya nutrisi yang mungkin berkurang, misalnya:

  1. Vitamin C: Vitamin C biasanya hilang dalam konsentrasi yang lebih tinggi daripada vitamin lainnya. Sebuah penelitian yang dilakukan pada kacang polong untuk menentukan penyebab hilangnya vitamin C. Kehilangan vitamin sepuluh persen terjadi selama fase blansing dan sisanya hilang selama tahap pendinginan dan pencucian.
  2. Vitamin B1 (Thiamin): Kehilangan vitamin B1 sebanyak 25 persen adalah normal. Thiamin mudah larut dalam air dan dihancurkan oleh panas.
  3. Vitamin B2 (Riboflavin): Tidak banyak penelitian yang telah dilakukan untuk melihat seberapa besar pembekuan mempengaruhi kadar Riboflavin.

Studi yang telah dilakukan tidak dapat disimpulkan; satu studi menemukan 18 persen hilangnya vitamin pada sayuran hijau, sementara yang lain menentukan hilangnya 4 persen. Secara umum diterima bahwa hilangnya Riboflavin berkaitan dengan persiapan pembekuan daripada proses pembekuan itu sendiri.

  1. Vitamin A (Karoten): Ada sedikit kehilangan karoten selama persiapan pembekuan dan saat pembekuan sebagian pada besar sayuran. Sebagian besar kehilangan vitamin terjadi selama periode penyimpanan yang lama.

Pengertian Frozen Food

Frozen food ialah makanan yang dibekukan dengan tujuan untuk mengawetkan makanan hingga siap digunakan atau dimakan.

Pada dasarnya, proses pembekuan bisa dibedakan menjadi dua, yaitu secara mekanik dan secara kriogenik (flash freezing). Kinetika pembekuan memiliki peran yang penting untuk menentukan kualitas makanan yang dibekukan. Pembekuan yang cepat mengakibatkan partikel air di dalam makanan yang membeku membentuk partikel es berukuran kecil.

Sedangkan pembekuan yang lambat cenderung menghasilkan partikel es berukuran besar sehingga merusak tekstur bagian dalam makanan. Kini, pembekuan kriogenik menjadi teknologi pembekuan tercepat karena penggunaan nitrogen cair. Secara umum perkembangan teknologi pembekuan menuju pada proses pembekuan yang lebih cepat dan efisien secara energi dan biaya.

Pengertian Frozen Food Menurut Para Ahli

Adapun definisi frozen food menurut para ahli, antara lain adalah sebagai berikut;

  1. Wikipedia

Frozen food atau makanan beku dapat didefinisikan sebagai makanan yang dibekukan dengan tujuan untuk mengawetkan makanan hingga siap dimakan. Sejak zaman dahulu, petani, nelayan, dan pemburu telah melakukan pengawetan terhadap hasil usaha mereka di bangunan yang tidak terhangatkan ketika musim dingin.

Contoh Frozen Food

Berikut ini bergam contoh frozen food dalam berbagai bidang, antara lain yaitu;

  1. Nugget

Nugget dijuluki sebagai rajanya frozen food. Ini adalah salah satu jenis frozen food “tertua” sekaligus paling populer. Nugget dibuat dari daging yang digiling, tepung, dan bumbu-bumbu lainnya lain. Adonan tersebut kemudian dikukus, dicetak, dibalut dengan tepung roti, lalu digoreng dan dibekukan. Ketika akan dikonsumsi, nugget digoreng kembali.

Pada mulanya, bahan utama yang digunakan untuk membuat nugget adalah daging (baik daging ayam maupun daging sapi). Tapi kini, nugget mempunyai banyak variasi, misalnya nugget ikan, udang, tahu, tempe, kentang, sayuran, dan varian lainnya.

  1. Sosis

Sosis juga merupakan salah satu makanan beku yang cukup popular. Sosis juga dibuat dari olahan daging, yang dibentuk bulat panjang dan dapat dimasak dengan cara digoreng, dipanggang, dibakar, atau dijadikan campuran pada sayur atau tumisan. Proses pembuatan sosis memang lebih sulit daripada membuat nugget, sebab memerlukan mesin khusus.

Terdapat 2 macam mesin pembuat sosis, yaitu mesin yang dapat sekaligus menggiling daging dan mencetaknya. Ada pula mesin yang hanya berfungsi sebagai mesin pencetak sosis, sedangkan untuk proses penggilingannya dilakukan dengan mesin yang berbeda.

Sosis itu sendiri juga bisa dibedakan menjadi 2 macam, yaitu sosis yang selongsong atau kulitnya dapat dimakan dan yang tidak.

  1. Bakso

Siapa yang tak kenal makanan satu ini? Jika dulu orang hanya mengenal bakso sebagai makanan yang dijajakan dan siap dimakan, kini olahan daging berbentuk bulat ini juga dijual dalam bentuk beku, sehingga dapat disimpan untuk digunakan sewaktu-waktu.

Bakso tidak hanya bisa disajikan dengan kuah, tapi juga dapat dijadikan sebagai bahan campuran sup, tumis sayuran, nasi goreng, dan sebagainya.

  1. Kaki Naga

Nama manakan beku yang satu ini memang unik, “kaki naga”. Ini dibuat dari campuran daging udang dan ikan, seperti ikan tenggiri atau ikan kakap. Setelah dicampur dengan tepung dan bumbu, adonan tersebut dibulatkan pada ujug sebuah stick bambu untuk membentuk sate pentul.

Setelah itu, adonan dicelupkan ke dalam telur dan dibalut dengan tepung roti, kemudian dikukus. Ketika akan dimakan, kaki naga digoreng lebih dahulu.

  1. Fish Stick

Meski sama-sama terbuat dari daging ikan, tapi fish stick berbeda dengan kaki naga. Fish stick dibuat dari fillet daging ikan tenggiri atau kakap tanpa ada campuran udang, dan dipotong dengan ukuran 5 x 1,5 x 1 cm.

Jadi, daging ikan yang dijadikan sebagai bahan utama fish stick tidak digiling seperti pada kaki naga. Proses selanjutnya sama seperti pada pembuatan nugget, yaitu dicelup bahan pelapis, lalu digoreng.

  1. Tempura

Tempura merupakan makanan khas Jepang yang juga dapat dibuat sebagai frozen food. Tempura dapat dibuat dari udang, fillet daging ikan, maupun sayuran. Proses pembuatan tempura berbeda dengan nugget.

Hal itu disebabkan karena tempura tidak melalui proses pengukusan terlebih dahulu. Udang atau ikan digulingkan ke dalam tepung kering, kemudian dicelupkan ke dalam adonan tepung basah yang menggunakan air es, dan langsung digoreng.

  1. Salmon Roll

Jenis ikan lain yang dapat digunakan untuk frozen food yaitu ikan salmon, yang diolah menjadi salmon roll. Fillet ikan salmon dibumbui dengan menggunakan tepung tapioka, gula, garam, dan minyak sayur, kemudiam digulung. Salmon roll dapat dimakan dengan cara dikukus atau digoreng.

  1. Siomay

Jajanan tradisional yang satu ini ternyata juga telah banyak dijual dalam bentuk frozen food. Bahan utama yang digunakan untuk membuat siomay yaitu daging ikan yang digiling. Apabila makanan beku lain pada umumnya digoreng ketika akan dimakan, siomay dimakan dengan cara dikukus. Siomay dapat dicetak dengan menggunakan mesin maupun secara manual.

  1. Pempek

Pempek merupakan makanan khas Palembang yang sudah banyak dikenal di Indonesia. Bahan dasar untuk membuat pempek yaitu ikan. Kini, makanan yang satu ini juga tidak harus dinikmati di tempat, karena adanya teknologi pengawetan melalui pembekuan makanan memungkinkan pempek dikirim antar kota.

Akan tetapi, yang harus diperhatikan yaitu saat dikemas dan akan dikirim, pempek harus ditaburi tepung terigu sehingga bisa tahan lebih lama.

  1. Risol

Bukan hanya makanan berbahan dasar daging yang dapat dibuat menjadi frozen food, ternyata jajanan seperti risol pun kini banyak dijual dalam bentuk beku. Kulit risol terbuat dari tepung terigu, sedangkan isinya dapat berupa sayuran, daging asap, sosis, keju, dan masih banyak lagi. Cukup didinginkan sebentar lalu digoreng, risolpun siap dinikmati.

  1. Donat Beku

Ternyata makanan yang satu ini kini bisa dijual dalam bentuk beku (frozen).  Donat merupakan yang dibuat dari adonan tepung terigu, gula, telur dan mentega, kemudian digoreng.

Donat yang paling umum dipasarkan adalah donat yang berbentuk cincin dengan lubang di tengah dan donat yang berbentuk bundar dengan isi yang rasanya manis, seperti beragam jenis selai, jelly, krim, dan custard.

  1. Es Krim

Es krim adalah makanan beku manis yang biasanya dimakan sebagai camilan atau makanan penutup. Ini dapat dibuat dari susu atau krim, kedelai, kacang mede, kelapa atau susu almond, dan dibumbui dengan pemanis, baik gula atau pemanis alternatif lainnya, dan bumbu apa pun, seperti kakao atau vanila. Biasanya juga ditambahkan pewarna.

Campuran diaduk untuk memasukkan ruang udara dan didinginkan di bawah titik beku air untuk mencegah terbentuknya kristal es. Hasilnya adalah busa halus, semi-padat yang akan memadat pada suhu yang sangat rendah (di bawah 2 ° C atau 35 ° F). Ini menjadi lebih mudah dibentuk seiring kenaikan suhu.

Itulah tadi penjelasan serta pengulasan secara baik terkait dengan contoh-contoh frozen food dalam berbagai bidang  yang mudah ditemukan. Semoga melalui materi ini bisa memberikan wawasan serta edukasi mendalam bagi pembaca sekalian.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *