Kabupaten Nias adalah salah satu kabupaten yang terletak di pulau Nias, Provinsi Sumatra Utara Indonesia. Sejak tahun 2016, ibu kota Kabupaten Nias berada di Kecamatan Gido, sebelumnya berada di Kota Gunungsitoli (1956–2008), yang sudah dimekarkan menjadi kota.
Jumlah penduduk Kabupaten Nias pada tahun 2024 diperkirakan sekitar 152.774 jiwa. Data ini mencerminkan jumlah penduduk yang stabil dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, dengan tingkat kepadatan penduduk sekitar 170 jiwa per kilometer persegi.
Jumlah Penduduk Terbanyak Kecamatan Idanogawo: Memiliki jumlah penduduk terbanyak dengan 27.328 jiwa Jumlah Penduduk Terendah Kecamatan Ma’u: Memiliki jumlah penduduk terendah dengan 6.501 jiwa Perinciannya lebih detail seperti berikut: Idanogawo: 27.328 jiwa dan Ma’u: 6.501 jiwa. Mulai Penduduk kabupaten nias memiliki berbagai jenis pekerjaan dari buruh,pengusaha dan pertanian ada 3 jenis pekerjann yang mendominasi di kabupaten nias,yang pertama ada pekerjaan keluarga atau tidak di bayar,pengusaha dan yang terakhir buruh harian lepas berdasarkan data dari BPS pada tahun 2023 pekerja keluarga yang tak dibayar memiliki jumlah paling besar yaitu 37.627 dan buruh harian lepas sekitar 329.
Kabupaten Nias
Zaman Prasejarah adanya Pulau Nias telah dihuni sejak ribuan tahun yang lalu, dengan bukti arkeologis menunjukkan adanya manusia di sana sejak 12.000 tahun yang lalu. Masyarakat awal ini dikenal dengan budaya megalitik dan memiliki struktur sosial yang kompleks.
Adapun pada masa Kerajaan dan Perdagangan Abad ke-7 hingga ke-15: Nias terlibat dalam perdagangan dengan berbagai budaya, termasuk Cina dan Arab. Pulau ini dikenal sebagai tempat perdagangan penting,terutama dalam penjualan hasil bumi seperti kapur baru.
Penjajahan Belanda. Pada awal Penjajahan:Penjajahan Belanda di Nias dimulai pada awal abad ke-19, setelah VOC bangkrut pada tahun 1799. Meskipun Belanda awalnya tidak menguasai seluruh pulau, mereka mulai memperhatikan Nias secara lebih serius pada tahun 1870 dengan pengangkatan J.F.A de Rooij sebagai Kontroleur Pertama.
Pembentukan Kabupaten
Era Kemerdekaan:Setelah proklamasi kemerdekaan Indonesia pada tahun 1945, struktur pemerintahan di Nias mengalami perubahan. Pada tanggal 7 November 1956, Kabupaten Nias resmi dibentuk sebagai daerah otonom berdasarkan Undang-Undang Darurat Nomor 7 Tahun 1956. Ini menandai pengakuan resmi Kabupaten Nias dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Pemekaran Wilayah
Mekar Menjadi Beberapa Daerah:Seiring waktu, Kabupaten Nias dimekarkan menjadi beberapa daerah otonom baru, termasuk Kabupaten Nias Selatan, Nias Utara, dan Nias Barat, serta Kota Gunungsitoli. Sejarah Kabupaten Nias mencerminkan dinamika sosial, budaya, dan politik yang telah membentuk identitas masyarakatnya hingga saat ini.
UMK Kabupaten Nias
Upah minimum kabupaten nias yang kemudian dikenal UMK berlaku unntuk setiap daerah tingkat II di kabupaten nias.Berlakunya UMK ini di kuatkan oleh UMP yang merupakan standar minimun upah bagi pekerja di provinsi kabupaten nias. Penetapan UMK da UMP memiliki sejumlah sudut pandang dalam segmentasi perbedaan. Jikalau UMP di tetapkan oleh Gubernur sedangkan UMK oleh bupati atau walikota.
Upah Minimum Kabupaten (UMK) Kabupaten Nias untuk tahun 2024 telah ditetapkan sebesar Rp 2.809.915. Penetapan ini mengikuti Keputusan Bupati Sumatera Utara Nomor 188.44/991/KPTS/2023 yang diumumkan pada tanggal 20 November 2023, UMK ini akan mulai berlaku pada tanggal 1 Januari 2024 untuk pekerja dengan masa kerja 0 hingga 1 tahun di perusahaan menengah dan besar.
Berlakunya Upah Minimum Kabupaten Nias dalam penjelasan yang disebutkan setidaknya dapat disimpulkan bahwa Perusahaan-Perusahaan yang ada dalam wilayah kabupaten Nias menerapkannya.
Adapun contoh daftar nama-nama perusahan di kabupaten Nias yaitu Bisnis sedar abadi jaya PT yang bergerak di bidang minyak kelapa.
Itulah saja informasi yang bisa dibagikan tentang adanya UMK Kabupaten Nias Provinsi Sumatera Utara. Semoga saja memberikan wawasan bagi kalian semuanya yang sedang membutuhkan referensinya ya.
