UMK Kabupaten Kepulauan Mentawai Provinsi Sumatera Utara

Diposting pada

UMK Kabupaten Kepulauan Mentawai

Kabupaten Kepulauan Mentawai adalah salah satu kabupaten yang terletak di provinsi Sumatera Barat, Indonesia. Kabupaten ini berada di luar dari wilayah pulau Sumatera, yang terdiri atas empat pulau utama. Kabupaten Kepulauan Mentawai dibentuk berdasarkan UU RI No. 49 Tahun 1999 resmi dimekarkan dari Kabupaten Padang Pariaman dan dinamai menurut nama asli geografisnya.

Ada empat pulau utama yang berpenghuni yaitu Pulau Siberut, Pulau Sipora, Pulau Pagai Utara, dan Pulau Pagai Selatan yang dihuni oleh mayoritas masyarakat suku Mentawai, suku Minangkabau, dan pendatang lainnya di luar Sumatera Barat. Selain itu masih ada beberapa pulau kecil lainnya yang berpenghuni namun sebagian besar pulau yang lain hanya ditanami dengan pohon kelapa.Pada pertengahan tahun 2024, jumlah penduduk Kepulauan Mentawai sebanyak 96.570 jiwa.

Kabupaten Kepulauan Mentawai

Sejarah terbentuknya kabupaten kepulauan mentawai Kabupaten Kepulauan Mentawai adalah salah satu kabupaten yang terletak di Provinsi Sumatra Barat, Indonesia. Kabupaten ini berada di luar dari wilayah pulau Sumatra, terdiri atas empat pulau utama. Kabupaten Kepulauan Mentawai dibentuk berdasarkan UU RI No. 49 Tahun 1999.

Kepulauan Mentawai merupakan bagian dari serangkaian pulau non-vulkanik dan gugus kepulauan itu merupakan puncak-puncak dari suatu punggung pegunungan bawah laut. Sebelum zaman es mencair, pada mulanya Mentawai bersama dengan pulau-pulau dibagian utara merupakan semenanjung dari daratan Sumatera.

Sebagaimana di ungkapkan Ronald Tilson dalam tulisannya berjudul The Mentawai Island (1973) bahwa pada masa pleistocen terjadilah perubahan cepat pada permukaan bumi. Mencairnya es di Kutub Utara dan Kutub Selatan menyebabkan tenggelamnya banyak daratan di permukaan bumi.

Beberapa bagian dari daratan semenanjung barat Sumatera tenggelam bagian yang tertinggi sehingga menjadikannya pulau dan terbentuklah kepulauan Mentawai yang terpisah dari daratan Sumatera seperti keadaan sekarang.

Nama Mentawai memiliki arti, Ada beberapa pendapat dari sejumlah antropolog maupun pengamat sejarah kebudayaan Mentawai tentang asal mula nama Mentawai. Edwin M. Loeb dalam bukunya Sumatra: Its History and People (1972) menyatakan, nama itu berasal dari Simanteu, yaitu kata untuk menunjukan orang lelaki. Herman Sihombing dalam bukunya berjudul Mentawai (1960) dan Stefano Coronese (1972) menyatakan nama Mentawai berasal dari Aman Tawe, yakni tanah milik Ama Tawe (Bapak Tawe) selain itu ada yang menafsirkan nama Mentawai berasal dari kata Amanta dan Woi.

Amanta artinya bapak, sedangkan Woi merupakan kata teriakan. Orang yang meneriakan Amanta harus dibalas dengan Woi oleh yang lain. Teriakan ini merupakan suatu kebiasaan bagi penduduk asli yang menggunakan komunikasi jika beberapa kelompok berada di dalam hutan agar jangan sampai ada orang atau kelompok yang tersesat.

Pada jarak tertentu dalam perjalanan di hutan diteriakan Amanta yang harus mendapat balasan Woi seperti Amanta…Woi, yang kemudian menjadi Mentawai. Suku Mentawai, Suku Sakuddei, Suku Minangkabau adalah penduduk utama di kabupaten ini, secara garis besar masyarakat ini tidak mempunyai gambaran yang jelas tentang asal usul mereka, walaupun ada di antara mereka mengenal beberapa mitologi yang kadang agak kabur dan sukar dipercaya.

Sebagaimana suku bangsa lainnya di nusantara, masyarakat mentawai juga mengenal seni dalam kehidupan. Mereka senang sekali bernyanyi dan menari. Potensi seni ini dapat menjadi daya tarik mentawai sebagai destinasi wisata, yakni adanya tarian tradisional yang dinamakan turuk yang diturunkan secara turun-temurun oleh nenek moyang orang mentawai.

Tari-tarian tradisional masyarakat mentawai umumnya mengungkapkan kegembiraan, bercerita tentang alam, hasil jerih payah berburu, hubungan manusia dengan alam, hubungan manusia dengan roh. Keharmonisan kehidupan masyarakatnya serta tarian yang menjadi ritual adat yang dilakukan seorang sikerei.Sikerei adalah sebutan bagi seorang dukun di di daerah kepulauan mentawai, sumatera barat.

Sikerei dinobatkan melalui upacara khusus yang disebut taddek. Bagi orang Mentawai, kerei adalah pengetahuan, keahlian, serta keterampilan akan pengobatan dan tanaman obat. Orang yang dapat berhubungan dengan roh-roh dan jiwa orang-orang di alam nyata maupun di alam gaib. Oleh karena keistimewaan tersebut, sikerei memiliki peran yang sangat penting dalam kehidupan orang Mentawai.

UMK Kabupaten Kepulauan Mentawai

UMK atau Upah Minimum Kabupaten/Kota untuk Kabupaten Kepulauan Mentawai belum tersedia informasi. Kabupaten Kepulauan Mentawai tidak menetapkan UMK 2023 sendiri dan memilih mengacu pada UMP Sumatera Barat (Sumbar) 2023.

UMP Kabupaten Kepulauan Mentawai dalam perjalannnya sebagai berikut;

  1. UMP Sumatera Barat tahun 2018: Rp 2.119.067
  2. UMP Sumatera Barat tahun 2019: Rp 2.289.220
  3. UMP Sumatera Barat tahun 2020: Rp 2.484.041
  4. UMP Sumatera Barat tahun 2021: Rp 2.484.041
  5. UMP Sumatera Barat tahun 2022: Rp 2.512.539
  6. UMP Sumatera Barat tahun 2023: Rp 2.742.476.

Sedangkan sebagai penjelasan lebih lanjutnya lagi bahwa Upah Minimum Provinsi (UMP) tahun 2025 naik 6,5%, Provinsi Sumatera Utara dari semula Tahun 2024 ialah Rp. 2.809.915 kemudian akan menjadi Rp. 2.992.559

Contoh Perusahaan di Kabupaten kepulauan mentawai

Adapun untuk adanya perusahaan di Kabupaten Kepulauan Mentawai, antara lain;

  1. PT. PGN (Persero) perusahaan yang bergerak di bidang tenaga produksi gas kota
  2. PT. BAHA BAHA VILLAS
  3. PT.MENTAWAI BEACH VILLAS
  4. PT.MINAS PAGAI LUMBER
  5. PT.THANOPHO BAHARI INDONESIA

Itulah saja informasi yang bisa dibagikan tentang adanya UMK Kabupaten Kepulauan Mentawai Provinsi Sumatera Utara. Semoga saja memberikan wawasan bagi kalian semuanya yang sedang membutuhkan referensinya lho ya.