UMK Kabupaten Aceh Jaya Provinsi Aceh

Diposting pada

UMK Kabupaten Aceh Jaya

Kabupaten Aceh Jaya adalah salah satu kabupaten di provinsi Aceh, Indonesia. Kabupaten Aceh Jaya dibentuk tahun 2002 sebagai hasil pemekaran dari Kabupaten Aceh Barat Pada akhir tahun 2023, jumlah penduduk Aceh Jaya Sebanyak 99.717 jiwa. Kabupaten Aceh Jaya merupakan wilayah pesisir Barat pantai Sumatra dengan panjang garis pantai lebih kurang 160 kilometer.

Curah hujan rata-rata sepanjang tahun sebesar 318,5 mm dengan jumlah hari hujan rata-rata 19 hari. Suhu udara dan kelembaban udara sepanjang tahun tidak terlalu berfluktuasi, dengan suhu udara minimum rata-rata berkisar antara 21,0-23,2 °C dan suhu udara maksimum rata-rata berkisar antara 29,9-31,4 °C.

Kabupaten Aceh Jaya memiliki 9 kecamatan dan 172 gampong dengan kode pos 23653- 23657 (dari total 243 kecamatan dan 5827 gampong di seluruh Aceh). Per tahun 2010 jumlah penduduk di wilayah ini adalah 76.892 (dari penduduk seluruh provinsi Aceh yang berjumlah 4.486.570) yang terdiri atas 39.973 pria dan 36.919 wanita (rasio 108,27). Dengan luas daerah 387.725 ha (dibanding luas seluruh provinsi Aceh 5.677.081 ha), tingkat kepadatan penduduk di wilayah ini adalah 20 jiwa/km2 (dibanding kepadatan provinsi 78 jiwa/km2).

Pada tahun 2017, jumlah penduduknya sebesar 86.058 jiwa dengan luas wilayahnya 3.812,99 km2 dan sebaran penduduk 23 jiwa/km2.

Kabupaten Aceh Jaya

Sebelum terbentuk menjadi Kabupaten Aceh Jaya, Wilayah ini telah pernah masyhur pada dekade sebelumnya yaitu pada zaman penjajahan Belanda dan Jepang yang merupakan bagian barat dari Kerajaan Aceh Darussalam mulai dibuka dan dibangun pada abad ke XVI Masehi atas prakarsa Sultan Saidil Mukamil (Sultan Aceh yang hidup antara tahun 1588 – 1604 M), kemudian dilanjutkan oleh Sultan Iskandar Muda (Sultan Aceh yang hidup tahun (1607-1636 M) dengan mendatangkan orang-orang Aceh Rayeuk dan Pidie.

Dengan Kerajaan pertama “Negeri Daya” (sekarang Kecamatan Jaya) yang pada akhir abad ke XV M telah berdiri sebuah kerajaan dengan rajanya adalah Sultan Salatin Alaidin Riayat Syah dengan gelar Poteu Meureuhom Daya.

Dari perkembangan selanjutnya, wilayah Aceh Barat diakhir abad XVII telah berkembang menjadi beberapa kerajaan kecil yang dipimpin oleh Ulee Balang, yaitu: Kluang, Lamno, Kuala Lambeusoe, Kuala Daya, Kuala Unga, Babah Awe, Krueng No, Crak Mong, Lhok Kruet, Babah Nipah, Lageun, Lhok Geulumpang, Rameue, Lhok Rigaih, Krueng Sabee, Teunom, Panga.

Dimasa penjajahan Belanda, melalui suatu perjanjian (korteverklaring), diakui bahwa masing-masing Uleebalang dapat menjalankan pemerintahan sendiri (zelfsbestuur) atau swaparaja (landschap) oleh Belanda Kerajaan Aceh dibentuk menjadi Gouvernement Atjeh en Onderhorigheden (Guvermen Aceh dan Daerah Taklukannya) dan selanjutnya dengan dibentuknya Gouverment Sumatera, Aceh dijadikan Keresidenan yang dibagi atas beberapa wilayah yang disebut afdeeling (provinsi) dan afdeeling dibagi lagi atas beberapa onderafdeeling (kabupaten) dan onderafdeefing dibagi menjadi beberapa landschap (kecamatan). Pada awalnya wilayah Keresidenan Aceh dibagi menjadi 4 (empat) afdeeling yang salah satunya adalah Afdjeeling Westkust van Atjeh atau Aceh Barat dengan ibukotanya Meulaboh.

UMK Kabupaten Aceh Jaya

Gubernur Aceh, Achmad Marzuki, telah resmi menetapkan upah minimum regional atau UMR Aceh 2024, baik itu untuk tingkat kabupaten kota (UMK) maupun tingkat provinsi (UMP). Disebutkan, gaji UMR Aceh 2024 untuk tingkat provinsi adalah sebesar Rp 3.460.672 atau naik 1,38 persen bila dibandingkan dengan upah minimum UMP pada 2023 sebesar Rp. 3.413.666. Keputusan gaji UMR Aceh ini tertuang dalam Keputusan Gubernur No. 560/1666/2023 tentang Penetapan UMP Aceh Tahun 2024. Di Aceh sendiri, setiap kabupaten menetapkan UMR masing-masing atau juga disebut dengan UMK. UMR Kota Banda Aceh adalah yang tertinggi setelah menetapkan upah minimum sebesar Rp 3.540.555.]

Contoh Perusahaan di Kabupaten Aceh Jaya]

Ada beberapa perusahaan yang terletak di Kabupaten Aceh Jaya contoh nya. PT Syauqat Agro Perusahaan pabrik kelapa sawit, PT Boswa Megalopolis yang bergerak di bidang Perkebunan kelapa sawit, PT Barajaya (Perseroda) yang berfokus di bidang pengembangan produk pertanian, khususnya yang bersumber dari tanaman nilam dan padi.

Itulah saja informasi yang bisa dibagikan tentang adanya UMK Kabupaten Aceh Jaya Provinsi Aceh. Semoga saja memberikan wawasan bagi kalian semuanya yang sedang membutuhkan referensinya lho ya.